.
.
.
.
.
.Pagi ini universitas diliburkan dari kegiatan belajar karena hari ini mahasiswa sedang melakukan kegiatan penggalangan dana atau acara amal untuk membantu anak-anak kurang beruntung dan memiliki keterbelakangan.
Areum dan Taejung sedang sibuk mendata beberapa donatur berasal dari luar yang berbaik hati untuk berpartisipasi, sedangkan Kris bergabung dengan para seniornya terutama Hyung nya Yuan untuk membantu kerjaan Yuan yang menumpuk sebagai ketua acara.
" Jungie apa kau menyukai Yujin? " Tanya Areum di sela-sela kegiatan mereka dan Taejung seketika menghentikan aktifitasnya dan memandang wajah Areum dengan ekspresi terkejut.
" Apa yang membuatmu bisa berfikir begitu? " Tanya balik Taejung.
" Aku memperhatikan dirimu sedari tadi memperhatikan dia dan kemarin juga kau membelanya " Jelas Areum yang ntah mengapa Yujin wanita cantik mahasiswi pindahan itu membuatnya gelisah dan tak suka jika Taejung memperhatikan dia.
" Ar aku tak membela siapapun dan ingat aku tak memperhatikan dia " Jawab Taejung acuh.
" Kenapa? Apa kau cemburu? " Timpal Taejung membuat Areum seketika gugup dengan wajah terasa panas.
" Ce.. Ce... Cemburu? Apa kau sudah gila Jungie? " Jawab Areum gugup dan mengalihkan tatapan tajam Taejung yang sedari tadi menatapnya.
" Kalau begitu kenapa kau tak suka jika aku memperhatikan Yujin dan ini kenapa kau jadi gugup? " Tanya Taejung lagi seolah tak puas dengan jawaban Areum.
" Aku bukan tak suka aku hanya kasian padanya jika harus bernasib sama seperti mahasiswi yang dulu dan aku tidak gugup " Jawab Areum cepat dan memelankan kata di akhir kalimatnya.
" Sekarang kau kasihan, kemarin kau seolah tak ingin berhenti memarahinya Ar" Jelas Taejung lagi seolah menyudutkan Areum.
Areum seolah kesal pada Taejung yang terus menyudutkan dirinya dan membuat Areum seolah tak menyadari apa yang ia ucapkan.
" Lau kenapa jika aku cemburu? Apa kau akan marah? Aku tau ini tak pantas karena hubungan yang kita miliki tak mengijinkan aku untuk cemburu padamu " Bentak Areum tanpa sadar dan bangkit dari duduknya menatap Taejung dengan mata yang sudah memerah menahan air mata.
Sepersekian detik Areum menyadari ucapannya dan terkejut langsung menutup mulutnya dengan kedua tangannya seraya menggelengkan kepalanya dan mundur perlahan dengan masih menatap Taejung yang tanpa ekspresi melihat mata Areum yang sudah berembun oleh air mata.
" Apa yang aku katakan? Aku tak boleh seperti ini " Lirih Areum namun masih terdengar oleh Taejung.
Taejung bangkit dari duduknya dan mencoba mendekati Areum yang terus memundurkan langkahnya.
" Jangan mendekat Jungie, Lupakan kata-kata ku tadi Jungie, itu salah, itu tidak benar, itu tak boleh terjadi " Ucap Areum menjulurkan tangannya untuk memberitahu Taejung agar tidak mendekati.
Taejung seolah tuli dengan peringatan Areum dan terus mendekati Areum dengan wajah sulit diartikan. Areum terus memundurkan langkahnya hingga tanpa sadar ia sudah sampai di ambang pintu.
Areum dengan cepat membalikan tubuhnya dan berlari dengan cepat meninggalkan ruangan itu. Areum terus berlari sambil menghapus air matanya yang ntah kenapa keluar begitu saja dan tak ingin berhenti.
Taejung terus berlari untuk menyusul Areum dan mengabaikan tatapan semua orang yang memperhatikan mereka sedari tadi dengan wajah bertanya tanya.
Taejung kehilangan Areum saat berada di parkiran dan itu membuatnya marah dan mengacak rambutnya frustasi.
KAMU SEDANG MEMBACA
BUNGA BULAN 🌙
Historia CortaMaaf jika banyak tiypo atau rada gak nyambung ini ff pertama aku, silahkan keritik dan saran asal sopan 🙏 " 𝘉𝘦𝘳𝘫𝘢𝘯𝘫𝘪𝘭𝘢𝘩 𝘱𝘢𝘥𝘢𝘬𝘶 𝘬𝘢𝘶 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘵𝘦𝘵𝘢𝘱 𝘣𝘢𝘩𝘢𝘨𝘪𝘢, 𝘮𝘶𝘯𝘨𝘬𝘪𝘯 𝘴𝘢𝘢𝘵 𝘪𝘯𝘪 𝘬𝘪𝘵𝘢 𝘵𝘢𝘬 𝘥𝘢𝘱𝘢𝘵 𝘣�...