Plis readers yang baik, follow IG si Mocca ya :
mocca_doppelganger
Jangan lupa vote dan komen ya, biar seru...
Thanks yah...
==================================Hari itu hari Minggu, semua juga tau, dan sudah pasti semua akan bersantai menikmati suasana liburan weekend, walau ada juga sih yang mungkin tidak menikmati. Seperti Mocca, pemuda berkulit putih itu, sepagi ini sudah tampak bad mood tak jelas di meja makan.
"50, 51, 52, 53, 54,..,"
Praak!
Kuaci yang sedari tadi dengan susah payah dihitung Mocca jatuh berderai ke lantai. Pemuda itu langsung berteriak kencang.
"Anjrit, udah cape - cape ngitung!"
"Heh, gabut banget sih, Kak?" Vava adiknya yang masih duduk di kelas 9, SMP, tampak tergelak dari sisi lain meja makan. "Kuaci diitungin, apa gak ada kerjaan lain? Sejak putus dengan Kak Neysha, Kakak senewen mulu bawaannya, kenapa sih Kak?"
"Anak kecil gak usah ikut campur!" Bentak Mocca mendelik pada Vava. Udah jelas Kakaknya lagi bete, malah digangguin, dasar adik kurang ajar, rutuk pemuda itu.
"Udah, daripada Kakak itungin kuaci. Mending bantuin Vava,"
"Bantuin apa?"
"Beliin es krim kek, biar adeknya fokus belajar,"
"Yah elah kok es krim buat bantuin fokus belajar? Bantuin gendut sih iya kale, " gerutu Mocca masih sibuk mengumpulkan kuacinya yang berserakan. "Lagipula, bukannya kemaren lo udah minta beliin Beng Beng ama gue?"
"Itu kan Beng Beng, sekarang Vava minta beliin es krim,"
"Itu pemerasan namanya!"
"Kakak balapan motor dengan genk Doppelganger, Emak udah tau belum?" Vava mengerling licik.
Mocca langsung mengutuk - ngutuk.
"Iya, iya, gue beliin,"
Vava cekikikan melihat Mocca mencibir padanya, tapi akhirnya pemuda itu mengambil kunci motor juga.
"Kak Mocca ganteeng, es krimnya Cornetto Silverqueen yaaa?"
"Njrit!"
"MAAAKK, KAK MOCCA NGOMONG JOROOK!!"
KLONTAANG!
Berdentang panci emak dari dapur. Mocca langsung kabur.******
Tiba di Mini Market yang ada di ujung gang rumah, dasar nasib sedang sial, Mocca langsung mengumpat - umpat karena pintu kaca Mini Market itu bagai macet, tidak mau dibuka. Sampai bercucuran keringat di dahi Mocca berjibaku dengan pintu itu. Kampret, ini pintu kok susah banget dibuka? Udah tau gue lagi bete, malah semakin dipersulit! Sial!! Rutuk Mocca kesal, hingga tiba - tiba ada yang menepuk bahunya.
"Jangan ganggu! Gue lagi sibuk!" Sergah Mocca emosi.
"Maaf Kak, itu pintu geser, jadi gak bisa ditarik," terdengar suara halus di belakang Mocca.
"Apanya yang digeser?!"
"Pintunya," seorang gadis manis kemudian menggeser pintu itu ke samping, membuat Mocca menepuk jidat.
"Yah elaah, sejak kapan pintu Mini Market ini berubah jadi pintu geser??!" Mocca nyaris berteriak saat mengatakannya.
"Perasaan udah sejak dulu...,"
"Iya - iya gue tau, gue tau! Gue lupa aja tadi," Mocca langsung melengos, masuk ke dalam Mini Market, sambil berusaha menyembunyikan wajahnya yang merah - kuning - hijau karena malu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Bukan Devano
Teen FictionIG : mocca_doppelganger Bebas, kalo mo chat ama Mocca, dm aja ===================================== Kisah kocak tapi mengharukan, bikin baper, seorang badboy anggota genk motor, Doppelganger, bernama Mocca. Mocca bukan ketua genk motor, hanya anggot...