5. First Kiss

6.5K 176 2
                                    

"Nona, apakah nona sudah makan"
Tanya Arka saat mengantarkan Agatha menuju restoran tempat gadis itu bertemu dengan rekan kerjanya, "Ya" ucapnya singkat dengan masih fokus kepada laptop di pangkuannya, setelah menempuh perjalanan mereka kini sudah sampai di parkiran restoran tempat meeting bos Cantiknya, "Saya temani nona, Tuan Gilang tidak mendampingi nona bukan"

Agatha lalu menatap Arka dan tersenyum kecil, "Aku bisa menjaga diriku, lagi pula ini di tempat ramai tidak ada apa apa?" Ucapnya meyakinkan Arka tapi lelaki itu sepertinya masih tidak percaya dan menatap sekitar, "Saya akan tetap ikut masuk ke dalam dan menjaga nona"

"Aku bilang aku bisa menjaga diriku sendiri!!" Ucapnya tegas sampai Arka terdiam, dia tidak bisa membantah jika seperti ini, "baiklah saya akan tetap di sini, hubungi saya jika nona dalam bahaya?" Pesannya yang di angguki Agatha, gadis itu langsung berjalan santai dengan Arka yang kembali ke mobil karna mobilnya masih menyala, saat tengah mengambil kunci dia kini mendengar teriakan seseorang yang harus ia jaga selama 24 jam.
"Arka!! Tolong!!!"

Arka lalu melihat jika Agatha di hadang oleh orang berbaju hitam yang memakai topeng, "Sialan!!" Marahnya dan berlari untuk menyelamatkan gadis cantik itu,
Dengan kuat tenaga dia menendang punggung mereka agar bisa melindungi majikannya, "Arka" lirihnya,
"Nona tidak apa apa, saya di sini akan menjaga nona?"

"Sesuai arahan dan berpencar!!" Intruksi lelaki lain yang sepertinya adalah ketua dari mereka, Arka lalu bergerak maju dan menangkis dan kembali memukul lawannya dengan kuat, "Nona panggil polisi!!" Teriak nya yang di lakukan Agatha, gadis itu lalu mengambil ponselnya dan menghubungi polisi agar segera datang,
Semua orang yang di situ lalu menjauh, Agatha geram melihat warga itu tidak ada yang membantu, "heyy manusia apa kau tidak bisa membantu lelaki itu!!"bentak Agatha kesal , bukannya membantu mereka semua malahan lari sampai mata gadis itu membulat tidak percaya,

"Ayolah pak polisi, " geram Agatha dengan kembali menelfon polisi nya,

"Akhhh!!"

Teriak Arka yang membuat Agatha menoleh, "Bodyguard ku!"  Ucapnya ingin mendekat tapi dengan cekatan Arka melarang karna bisa bahaya,
Tapi Agatha tetaplah Agatha dia mengambil tongkat besi yang sedari tadi di letakkan di pinggiran restoran, dia lalu menggenggamnya erat dan bergerak maju,
Sasarannya adalah kepala , ya hantam kepala mereka,
"Maafkan aku paman paman bodoh!"

Teriak agatha bersamaan dengan hantaman keras itu sampai mereka ada yang tersungkur, "huh kau sangat pandai Agatha, nyalimu harus di acungi jempol" Bangga Agatha dengan menatap tongkat besi itu bangga sampai tidak tau jika para penjahat itu siap memukul balik,

Dalam waktu dua detik tubuhnya kini di balik secara kasar dan pinggangnya di tarik posesif bersamaan dengan suara tembakan sampai Alea meremat Jaz lelaki yang tengah melindungi dirinya,

"Ayo pergi nona, menunggu polisi datang malahan mempertaruhkan nyawa kita karna lawan terlalu banyak!"
Arka pun menarik tangan Agatha dan membawanya lari menyusuri lorong lorong dan gang kecil sampai mereka merasa aman karna bersembunyi di kamar mandi umum, "Nona tidak apa apa?" Ucap Arka dengan nafas memburu, Agatha mengangguk mantap dan menepuk lengan Arka agar tidak usar khawatir,

"Nona sangat hebat tadi"

Agatha terkekeh lalu mengangguk bangga,
"Tentu Agatha Lee Reynand memang hebat, dan satu lagi, Sialan memang klien itu jadi dia di balik dalang nya?" Ucap Agatha bangga dan seketika berubah bengis, "belom ada bukti nona" ucap Arka.
Agatha yang mendengar lalu menatap kesal bodyguard nya, "hei apa kau buta tuan Arka? sudah jelas di logo dada nya terdapat tulisan mode Company, mereka sangat bodoh untuk mencari lawan musuh"

Arka mengangguk, selain cantik, tegas, berani, majikan cantiknya ternyata memiliki jiwa bengis yang kuat dan memang sangat keras kepala,
"Kita harus memikirkan cara agar merobohkan perusahaan itu, Ah batalkan saja semua tanda tangan kontrak dan culik anak dari ramore, dia akan datang sendiri dan siapkan kepungan polisi, dalam waktu 24 jam dia harus berada di balik jeruji besi dan hilangkan semua kabar atau bukti manapun, kau mengerti!!"

Mata Arka terbelalak, bagaimana tidak jika dia mendengar perkataan yang sangat kasar dengan hujatan balas dendam saat bos nya ini baru saja menelfon seseorang di sampingnya,
"Apakah No---"

"Ya, aku memang memiliki sifat pendendam jika sudah menyangkut nyawa dan keluargaku" Ucapnya dengan senyum miring.

Di saat masih bersantai tiba tiba dia mendengar langkah kaki, saat Arka menengok ternyata para penjahat tadi yang masih mengejar, dia lalu menarik tangan Agatha dan membawa masuk ke dalam kamar mandi, "Astaga semua bilik tertutup, Kenapa harus di penuhi manusia mengeluarkan sisa makanannya?" Geram Arka dan bersembunyi di balik dinding,
"Kita masih bisa ketahuan" Agatha.

"Cek semua kamar mandi!!" Suara tegas dari depan membuat tubuh Arka dan Agatha bergidik, "Hey kita terkepung di sini, ini salahmu menyarankan bersembunyi di toilet umum" Geram Agatha,

Arka terlihat memikir dan menggaruk belakang telinganya, "Nona ini hanya satu cara, nona harus menerima cara ini" Usul Arka yang di angguki Agatha.
"Apa itu?" tanya nya yang langsung membuat matanya melotot bagaimana tidak jika Arka berkata. "Kita harus berciuman"

"Kau gila!" Agatha lalu menatap Nyalang bodyguard bodohnya dengan tatapan jijik,

"Keluar kalian!!" Teriaknya kembali.

"Nona kita harus butuh kerja sama"
Desak Arka yang membuat Agatha membeku, tanpa banyak bicara Arka lalu melepaskan Jaz nya yang kotor dan melemparnya ke tempat sampah, Agatha yang melihat merasa bingung,
"Kenapa kau membuang Jaz mu bodoh"
Tanya nya lagi, oke Agatha dalam mode cerewet kali ini, "Agar mereka tidak mengenali kita karna mereka sudah melihat saya berpakaian itu!"

"Taphhmpppp!"

Ucapan Agatha terpotong saat tengkuknya di tarik paksa dan langsung merasakan benda kenyal menyentuh bibirnya,
Tangan Arka lalu memeluk pinggang Agatha semakin dekat, "Untuk kali ini nona, agar nyawa nona tidak dalam bahaya" bisiknya parau yang membuat Agatha meremang,
Saat hendak berbicara bibirnya kembali di bungkam, Agatha melotot sedangkan bodyguard kurang ajarnya kini sudah menutup matanya,

Kau bisa Agatha batinnya dan mulai memeluk leher Arka dan membalas ciuman itu sama ganasnya, Arka lalu menyembunyikan tubuh nona mudanya di pelukan dan semakin menghimpit dengan masih tetap melumat rakus,
Erangan kecil terdengar.
Sampai penjahat itu datang Alea semakin melumat dalam dan mendesah lirih saat bibir pria itu turun ke lehernya,
Sialan ini bukan bagian akting nya, bukan, oh good bodyguard sungguh kurang ajar,
"Ahh..shh" Agatha meremat kemeja Arka saat merasakan lehernya di hisap kuat dan di gigit bagai sengatan listrik.

"Hey carilah hotel saat ingin melakukan adegan panas!" Cibir salah satu dari mereka dan meninggalkan toilet.
Agatha langsung mendorong Arka saat lelaki itu sudah melewati batasnya,
"Kau.. beraninya .. aghh dasar mesum!"

"Maafkan saya nona, sekali lagi maafkan saya, tapi itu agar nyawa nona tidak terancam" Arka lalu membungkuk dan menatap leher gadis itu yang mendapati tiga bekas miliknya, oh gila, spontan Arka mengulum bibir sendiri sampai Agatha memukul dadanya pelan,
"Gajimu ku potong tuan Arka"








Arka AlvaskaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang