27. Opening day.

3.1K 87 7
                                    

Gadis dengan rambut kuncir kuda dengan jaket olahraga kini tengah membuka pintu balkon agar cahaya masuk dan menyinari ruangan kamarnya yang sedikit suntup.

Dirinya lalu mengambil handphone miliknya dan turun untuk mengambil sepatu tapi saat di tangga terakhir matanya tak lupa melirik Arka memastikan lelaki itu masih tertidur atau sudah pulang, tapi rupanya sang lelaki masih tidur nyenyak dengan selimut menutupi bagian pinggang sampai kaki.

"Biarkan dia tertidur, jam empat pagi dia baru terlelap saat mama mengambil air minum di dapur" bisik bunga secara tiba tiba yang membuat Agatha terlonjak kaget.

"Don't be like that again mom, aku terkejut" dengus putrinya yang di kekehi bunga.

Agatha langsung berlari dan menghampiri Arka lalu membereskan semua berkas berkas kantor milik kekasihnya dan menaruh di tas kantor.
"Dasar payah, aku sering melarangmu begadang tapi kau terus lembur" kesal Agatha dan merapikan selimut Arka lalu mengusap Surai rambut Arka yang menutupi bagian mata.

Ingin menolak rejeki di pagi hari? Ahh tidak bisa sepertinya,wajah sang lelaki adalah ketampanan tersendiri bagi Agatha.  Dirinya langsung tersenyum dan menatap wajah Arka yang terlihat sangat damai jika tengah terlelap. "Kau sangat berbeda jika tertidur" bisiknya dengan terkekeh sekilas lalu menyentuh pucuk hidung lelaki nya yang mancung dan menatap ke bibir Arka yang berukuran pas dengan pahatan wajahnya.

"Arka kau tau? Bahwa kau itu sangat sangat tampan"

"Aku tau" ucapnya tiba tiba sampai Agatha terlonjak dan sedikit menjauhkan kepalanya agar menjauh dari wajah Arka.
"Kau bangun?" Tanya nya yang di senyumi sang lelaki. "Aku bangun sejak kau berbisik di depanku" jujurnya dan menarik tangan Agatha lalu membawa tubuh gadis itu tidur di samping nya dengan lengan sebagai alas bantal.

"Kau akan sesak, ini sempit" Agatha.

"Diamlah, aku masih sangat mengantuk" titahnya dan menyelimuti tubuh Agatha lalu memeluk tubuh wanitanya sangat erat.

Agatha pun menikmati rasa hangat pelukan nyaman ini dan mendongak lalu mengecup sudut bibir bawah Arka dengan pelan namun lembut. "Good morning" sapanya yang di Sahuti Arka "Morning too Baby"

"Kenapa tidur telat lagi?"

"Harus menyelesaikan pekerjaanku dulu"

"Tapi tidak baik untuk kesehatanmu Arka"

"Iya iya"

Agatha yang kesal pun memukul dada Arka pelan dan mencubit lengan kekasihnya sampai sang lelaki terkekeh.
"Ehh dasar, kau harus di hukum" ucapnya dan menyentil dahi Agatha dengan jarinya lalu membawa wanita itu tambah kuat di dalam rengkuhannya.

"Orang tuamu dimana?" Tanya Arka.

"Di kebun belakang sepertinya" Agatha

Arka langsung mengukir senyum miring dan membalik posisi menjadi Agatha di bawah dengan dirinya yang di atas yang membuat wanita nya panik.
"Aku ingin menciummu" bisiknya dan mengusap bibir Agatha lalu menempelkan benda kenyal itu dengan lumatan dan hisapan lembut.

Agatha lalu meremas baju Arka dan memejam saat lelaki itu turun dan menghisap lehernya lalu memberikan kecupan lembut di dada dengan resleting jaket nya yang di lepas.
Agatha lupa dia tidak memakai bra dan hanya dalaman saja. Dia melenguh saat Arka meremas dada nya dan di kecup dengan lembut lalu merambat ke telinga dengan bisikan hangat.

"Nghhh" lenguh Agatha dan menjambak Surai Arka pelan saat lelakinya semakin nakal. Arka lalu melepaskan pangutan bibirnya dan menatap wajah sang wanita yang sayu. Dirinya tidak boleh senonoh di rumah Agatha karna nafsu di pagi hari ini.

Arka AlvaskaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang