21. Frustasi

2.8K 95 0
                                    

Joni dan Gilang kini masih menenangkan Arka yang ketakutan sendiri, Joni juga sudah mengurus para mafia dan bodyguard rumah Arka untuk di obati dokter, hanya ada korban beberapa tidak sampai puluhan.

"Tenang tuan Arka,nona Agatha adalah wanita yang kuat,dia tidak akan menyerah begitu saja" ucap Joni dan mengusap bahu Arka yang tengah menunduk.

Di saat mereka tengah menunggu di depan ruang operasi,Arka kini menoleh saat namanya di panggil, "Arka?"
Arka langsung berdiri dan memeluk Sora erat,"Mama tidak apa"
"Mama tidak kenapa kenapa,bagaimana dengan Agatha?" Tanya nya yang di gelengi Arka,lelaki itu kembali memeluk ibunya dengan erat bahkan berkata takut jika terjadi apa apa seperti kekasihnya dulu..

"Arka siapa wanita itu" ucap Leo tegas,
Dengan sigap Arka lalu menatap Leo dan berkata jujur, "Agatha Lee Reynand kekasih Arka!" Ucapnya yang membuat Leo terkejut, "Kau membohongi ayah kandungmu sendiri"

"Arka tidak bermaksud membohongi ayah, Arka hanya tidak mau ayah melukai wanita yang Arka cintai, untuk kali ini Arka akan mempertahankan cinta Arka,dan tidak akan merelakannya,bahkan wanita yang berada di ruang operasi ini adalah orang yang menyelamatkan putramu sendiri dari maut,jika tidak ada Agatha maka aku lah yang berada di dalam sana ayah!"

"Tapi kau tidak boleh mencintai nya Arka,tidak boleh!!"

"Apa cinta itu salah,Arka hanya ingin wanita itu hidup bersama Arka,dia kekuatanku ayah tapi sekarang kekuatanku tengah lemah,tolong izinkan Arka untuk mencintainya,dia milikku sampai kapanpun!" Ucap Arka dengan menatap Leo kalut,Arka sangat kacau dengan rambut acak acakan dan terdapat bercak darah di kemeja dan Jaz nya.

"Dia wanita yang baik, Arka juga sangat mencintainya?" Usul Sora dengan mengusap lengan leo ,
"Paman percayalah permusuhan akan luntur jika kalian berdamai,perdamaian kalian ada pada pewaris Alvaska, dan itu Arka sendiri?" Ucap Gilang ikut membela dan mendukung Arka,
Tiba tiba pintu ruangan kini terbuka dan memunculkan sosok dokter.

"Bagaimana? Dia tidak kenapa kenapa bukan!" Ucap Arka dengan panik,
"Tenanglah,beruntung kalian membawanya dengan cepat,nona Agatha tidak kenapa kenapa tuan,racunnya belum menyebar sempurna dan kita bisa menyerap dengan mudah,tapi tusukan di perut nya cukup dalam?"
Arka sedikit ada rasa tenang, akhirnya milik nya tidak pergi, "Boleh kami menjenguk"
"Boleh,tapi jangan berisik!"

Arka langsung mengangguk mengiyakan,
Setelah Agatha di pindahkan di ruang rawat yang VIP Arka kini langsung masuk dan melihat wanitanya tengah terpejam dengan alat medis yang masih menempel, tubuhnya lalu ia dudukkan di kursi samping bangkar,
"Hey, aku datang Baby " ucapnya dan menggenggam tangan dingin Agatha,
Lelaki itu langsung menciumnya lembut dan mengusap Surai rambut Agatha,sampai mata perempuan itu mulai mengerjap pelan dan terbuka,

"A--arka" lirihnya yang di Sahuti Arka.
"Ya,ini aku" Arka langsung meneteskan cairan bening dari matanya dan mengecup kening Agatha lama, "Jangan menangis," larang Agatha yang di gelengi Arka.
"Kenapa kau membuatku takut,biarkan saja aku yang terluka,kau membuatku hampir mati,aku tidak ingin kau pergi,aku tidak ingin,kau milikku,jangan tinggalkan aku lagi?" Agatha langsung menggeleng kecil dan mengusap air mata Arka,
"Aku tidak apa, percayalah?"

Arka langsung memberi kecupan di setiap inci wajah Agatha dan mengecup bibir Agatha mesra, menatap manik indah Agatha yang sayu dan kembali memberikan ciuman di punggung tangan wanitanya.
"Jangan pernah pergi"
Agatha menggeleng pelan dengan senyum yang merekah manis sampai menampakkan lesung pipinya,
"Istirahatlah,tutup matamu sejenak agar tenagamu pulih hmm?"

Agatha mengangguk mengiyakan ucapan Arka, dia lalu menikmati sapuan halus di pipi nya dan mulai menutup matanya yang kian memberat dan terjatuh ke alam mimpi. Detik ini dia sadar jika Arka Alvaska mencintainya dengan sungguh sungguh dengan dirinya yang juga mencintainya,











🌀🌀🌀

"Bunda,ayah" Agatha langsung menerima pelukan kedua orang tuanya setelah hampir satu bulan di Eropa, Reynand langsung mencium pucuk kepala Agatha dan menghapus jejak air mata putrinya.
"Maafkan ayah,ayah menyesal,maaf karna ayah tidak menjaga putri ayah satu satunya?" Agatha mengangguk kembali dan langsung kembali memeluk ayahnya,
"Ada yang sakit lagi hmm" tanya bunga yang di gelengi Agatha pelan.

Arka,Gilang dan Joni langsung masuk ruangan diikuti Leo dan Sora,
Suasana sedikit hening sampai suara Reynand memecahkan kesunyiannya.
"Terimakasih tuan Leo nyonya Sora dan tuan Arka yang terhormat karna sudah menjaga putri saya, dan saya minta maaf atas sebab dulu, saya terima dengan lapang dada jika tuan Leo mengambil semua aset perusahaan saya atau harta apapun itu tapi jangan putri saya,biarkan saya membawanya pulang ke Indonesia?"

Arka yang tidak terima pun langsung menyela.
"Lebih baik Agatha di rawat di sini tuan Reynand, perawatan dan alat medisnya tersedia dengan lengkap,keadaan Agatha masih belum pulih" Arka tentu saja tidak terima dengan usulan ayah Agatha yang akan membawa wanitanya pergi.

"Maaf tapi ini adalah hak Agatha untuk ikut bersama siapa?" Bunga langsung mengusap Surai panjang Agatha dan menatap putrinya sayang,
"Agatha kau memilih ayah atau keluarga Alvaska,"
Agatha terdiam cukup lama, tidak mungkin dia memilih Arka begitu saja terlebih dia memiliki keluarga utuh, tapi dia juga sangat berterima kasih kepada Ara karna telah menjaganya,
"Aku ikut ayah" ucapnya yakin,

Arka yang mendengar lalu membulatkan mata, dia tidak salah dengar, yang benar saja tapi jika dia membantah juga tidak ada hak banyak karna Agatha adalah putri kandung Lee Reynand sendiri.
Dengan angkuh Arka lalu berbicara dan memasukkan tangannya di saku,
"Aku akan tinggal di indonesia" ucapnya yang menyita perhatian perhatian semua orang. "Kenapa,kenapa kalian menatapku dengan aneh," ucap Arka tidak terima mendapat tatapan itu,

"Buat apa kau ingin tinggal di Indonesia huhh? Ingin menjadi penguntit nona Agatha atau tidak bisa terpisah jarak" goda Gilang, skakmat sudah dimana harga diri Arka Alvaska jika di bilang penguntit apalagi di depan semua keluarga nya.
"Ya aku merindukan sejuk dan suasana Indonesia?"

"Kami tinggal di perkotaan jadi banyak populasi debu akibat kendaraan umum?" Agatha,
"Hey kau ikut menggodaku hmm?" Arka langsung mendekat dan menunduk untuk menatap Agatha penuh tanda tanya,
"Aku tidak menggodamu"

Arka memilih mengangguk mengiyakan lalu sedikit berbisik, "Baiklah,tunggu aku di sana," bisiknya dan mengecup telinga Agatha dalam diam sampai perempuan itu sedikit tersentak karna kaget dan geli,
"Sekali lagi terima kasih" ucap Reynand.












Arka AlvaskaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang