7. Kepertamaan.

6K 142 1
                                    

"Dimana nona Agatha,Arka?" Tanya Joni dengan menatap Arka yang berdiri di sampingnya, "sepertinya masih di atas, saya akan memanggil" saat hendak berjalan suara lembut dan tegas kini menahan pergerakan kakinya.
"Tidak perlu,?" Ucapnya dingin.

Joni,Arka,maid dan beberapa penjaga rumah lalu menatap Agatha yang baru turun dari tangga dan berdiri di hadapan Joni, Arka menatap gadis di depannya kagum, balutan dress hitam dan tali pita putih yang menempel di tubuh ramping nona Agatha membuat nya semakin cantik.

"Selamat pagi nona?" Sapanya dan membungkuk, Agatha lalu tersenyum dan menyapa balik, "Nona akan ada acara, bukankah tuan Gilang yang menggantikan nona sementara karna nona izin cuti 3 hari" ujap Joni yang di angguki Agatha, "Aku akan membawa body...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Selamat pagi nona?" Sapanya dan membungkuk, Agatha lalu tersenyum dan menyapa balik,
"Nona akan ada acara, bukankah tuan Gilang yang menggantikan nona sementara karna nona izin cuti 3 hari" ujap Joni yang di angguki Agatha, "Aku akan membawa bodyguard ku ke butik, " ucap Agatha menunjuk Arka yang berada di samping Joni.

"Baiklah, Arka kau temani nona Alea ke butik, saya akan menyuruh sopir mengantarkan saya ke bandara" ucapnya,
"Apa aku perlu mengantar pak Joni"
Pak Joni lalu menggeleng pelan dan mengusap Surai Agatha lembut,

Setelah kepergian pak Joni Agatha kini menatap bodyguard nya tajam,
"Kenapa kau melihatku" tanya Agatha tidak bersahabat, Arka menggeleng dengan tersenyum, tapi penglihatannya masih tertuju di bekas ciumannya yang sudah menghilang, pasti di tutupi oleh fundation gadis cantik ini.
"Ayo kita ke butik" ajaknya yang di turuti Arka, "Baik nona"

Agatha lalu duduk di samping Arka dan menyalakan ponselnya agar tidak bosan, tapi alangkah baiknya dia tidak mengacangi bodyguard nya yang hampir bekerja 10 hari bersamanya ini.
Saat sampai Agatha kini keluar bersamaan menarik tangan besar Arka untuk ikut masuk, "Selamat datang Nona Agatha Lee di butik kami, apa yang anda inginkan" ucapnya ramah dan tersenyum.
"Pilihkan baju untuk lelaki yang ada di sampingku" Arka seketika membulatkan matanya, apa dia tidak salah dengar,
"N--nona--?"

"Jangan membantah handsome"

Sialan Arka tersenyum kecil mendengarnya, ini sudah kedua kalinya dia di panggil tampan, apa dia setampan itu sampai di puji seorang Agatha Lee Reynand.
Ahh dia sungguh malu,
"Ikut saya tuan" Arka mengangguk lalu ikut perempuan tadi, sedangkan Agatha kini menunggu dengan duduk di sofa,
Saat tengah fokus dengan majalah yang ia genggam tiba tiba gorden ruangan besar penghubung ruang ganti baju kini terbuka,
Menampakkan Arka tengah memakai kemeja dan celana bahan yang membuat nya semakin tampan.

Ahh dia sungguh malu,"Ikut saya tuan" Arka mengangguk lalu ikut perempuan tadi, sedangkan Agatha kini menunggu dengan duduk di sofa,Saat tengah fokus dengan majalah yang ia genggam tiba tiba gorden ruangan besar penghubung ruang ganti baju kini te...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Agatha tersenyum lebar dan mengangguk,
"Kau sangat terlihat lebih dewasa dengan itu, kau tau aku suka laki laki dewasa" ujar Agatha yang membuat Arka salah tingkah kembali, laki laki dewasa ,baiklah itu tipe nona Agatha dan nona nya tengah mengubah penampilannya lebih dewasa, hatinya bisa ikut berdebar sendiri.
"Tolong pilihkan kemeja dan celana seperti itu lagi yang lebih dominan dan dewasa, Arka kau harus memakainya agar tidak terlibat formal kepadaku, usia kita cuma terpaut lima tahun?"

Arka membungkuk,
"Terima kasih nona"

"Ya? Oh kau ganti pakaianmu sekalian, yang itu simpan, ganti yang lebih minim lagi kita akan menemui klien di restorant nanti?" Arka pun menurut dan kembali masuk untuk ganti baju, kali ini dia hanya memakai kemeja putih dan bawahan hitam,
Agatha terkekeh saat melihat Arka terlibat kikuk, "santailah aku yang membayar ini semua" ucapnya dan memukul lengan Arka kecil, "kau sepertinya kurang satu bahan lagi"

"Maksud nona" tanya nya tidak faham, Agatha memicingkan matanya dan mengusap dagunya dengan jari telunjuknya sendiri dengan berfikir,
"Ahh tunggu sebentar" Agatha lalu berlari kecil dan mengambil kacamata hitam yang baru saja ia pilih, menarik kemeja lelaki itu agar sedikit membungkuk dan memakaikannya, "Aku akui kau tampan..Tuan Arka Dirgantara" bisik Agatha dan mencium pelipis lelaki itu sampai mematung, dengan cepat dia menetralkan nafasnya dan detak jantungnya.

Tuan Arka Dirgantara" bisik Agatha dan mencium pelipis lelaki itu sampai mematung, dengan cepat dia menetralkan nafasnya dan detak jantungnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"perfect"












🌀🌀🌀

"Apa sungguh di sini nona, kita sudah menunggu hampir satu jam?" Ucap Arka dengan melihat jam di pergelangan tangannya, "entahlah, aku paling tidak suka menunggu tapi kenapa mereka terlambat sangat lama" diri ya yang tidak sabar lalu menekan nomor klien nya, panggilan ke empat akhirnya terangkat,

"Hei tuan Rehan? Apa maksudmu membuat saya menunggu hampir satu jam di sini,?" Tegas Agatha dengan tatapan mematikannya,

"Saya membatalkan perjanjian itu, hanya mempermainkan anda saya nona Agatha"

"Ohh kau mencari lawan musuh yang salah" ucap bengis Agatha dan mematikan sambungan telfonnya, "kenapa nona"
Bukannya menjawab Agatha langsung menelfon ayahnya, jika bukan karna ayahnya yang memaksa dia tidak akan mau dan menolak pertemuan ini karna Rehan memang klien ter brengsek yang pernah ia temui, bukannya meminta maaf ayahnya malahan memarahi dan merutukinya bodoh karna tidak bisa membujuk bedebah tadi,, buat apa memelas kasihan kepada si brengsek tidak punya hati itu.

"Ahh yang benar saja, dia memarahiku?" Ucapnya tidak terim dan melempar ponselnya di meja dengan keras, Arka yang mengerti lalu mengusap bahu Agatha pelan. "Semuanya akan baik baik saja nona, percayalah"

"Ayo kita pergi" Arka mengangguk menurut dan berjalan di belakang majikannya lalu mulai masuk ke dalam mobil dan melajukan dengan sedang, di saat perjalanan menuju rumah ponsel nya kini berdering, Gilang kembali menelfonnya.

"Ada apa lagi Gilang, kau menyuruhku membujuk lelaki itu, hey kau membuatku naik darah?" Sarkas nya tajam tanpa peduli lawan bicaranya yang langsung menjauhkan ponselnya dari telinga.

"Santailah cantik, kau harus kemari, banyak berkas penting yang sedang membutuhkan coretan tinta mu dan akan ada meeting dadakan"

"Aku cuti tiga hari untuk istirahat jadi aku tidak akan datang"

"Perusahaanmu akan hancur hitungan detik saat kau tidak kemari"
Ancam Gilang yang telfonnya langsung di matikan Agatha secara sepihak.
"Kita ke perusahaan, ada meeting dadakan" Arka sempat terdiam dan mengangguk lalu memutar mobilnya ke arah lain,

Seperti biasa, Agatha bersikap acuh dan mulai menaiki lift tapi dia merasakan jijik saat para karyawan memuji bodyguard nya dan bahkan keganjenan,
"Bekerja yang benar atau keluar dari perusahaan saya sekarang" tegasnya sampai para karyawan takut dan kembali sibuk.

Memasuki lift bersama, Arka mencoba bertanya kenapa tadi Agatha sempat marah dan kesal. "Kenapa nona Agatha tadi marah saat mereka membicarakan saya"
Agatha menoleh dengan tatapan datar,
"Lalu kau mau sok pamer begitu

Arka AlvaskaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang