30. End it seems.

4.3K 135 2
                                    

"Anghhh"

"Shh ahh"

Agatha meremat kuat sprai sebagai pelampiasan dirinya yang tengah di kuasai tubuh sang suami, di setiap detik yang terlewati suara merdu dengan sexy itu selalu keluar keras dengan diikuti hentakan yang membuat dirinya tersiksa.

Kepala nya menggeleng ke kanan dan kiri dan terus mendesah saat dia merasakan miliknya terus di sentuh sampai pangkal. setiap gesekan dan hentakan kuat itu, tubuhnya semakin menjadi sangat sensitif sekarang.

Bagian dada nya sudah terpenuhi oleh bercak merah keunguan hasil karya sang suami, warna kulit tubuhnya yang putih membuat warna kontraks yang mengundang perhatian nakal. Dirinya semakin mencengkram milik Arka saat pelepasan ketiga kalinya sampai.

Ahh dia semakin bergairah saat merasakan bagaimana milik sang suami sangat terasa bermain cepat di bawah sana.
"T..terlalu dalamhh hiks.." ucapnya dengan isakan kecil dan mencakar leher suaminya sebagai bahan pelarian rasa gelenyar candu di bawah sana.

"Maaf sayang,aku tidak bisa pelan untuk sekarang" bisiknya di telinga Agatha dan mengusap peluh keringat yang mengucur di kening sang istri.

Di tatapnya penuh kekaguman saat Agatha memejamkan mata dan terus merintih kecil dengan leher basah sebab keringat.
Arka langsung memberikan kecupan mesra di kedua mata istrinya yang masih meneteskan buliran cairan bening.
"Tahan hm" ucapnya serak dengan berat lalu mendorong lebih keras sampai di detik ketiga Arka langsung ikut melepaskan miliknya dan menumpahkan sperma nya di paha sang wanita.

Raut lega terpantri di wajah sang lelaki namun tidak dengan Agatha yang masih menatap penuh tanda tanya dan sayu.
Dia sudah berkorban dan tersiksa dengan siksaan itu namun hasilnya hanya percuma.

"Hey aku mengeluarkan di luar hanya masih berjaga jaga kepada calon anak kita sayang, usia kandunganmu masih sangat sangat muda" jelasnya namun di diami Agatha.

Sang lelaki langsung mengecup bibir dan kening istrinya lalu memilih untuk memeluk sang istri dari belakang saat Agatha memilih memunggungi dirinya.
"Aku bahkan belum puas" bisiknya dan meremas area dada sang wanita sampai Agatha melenguh dengan melengkungkan tubuhnya.

"Ohh shit " umpat Arka saat miliknya berhasil lolos dengan posisi miring yang membuat bibir kewanitaan istrinya menjadi lebih sempit dan membuat dirinya sesak.

Terus seperti itu sampai Agatha meminta berganti posisi karna dia lelah dan Arka langsung mengangkat tubuh istrinya agar duduk dengan Arka yang bersender di kepala ranjang.

Agatha mendongak menahan rintihannya saat titik terdalamnya tersentuh yang membuat dirinya seketika tidak memiliki tenaga karna lemas akan rasa nikmat ulah permainan panas ini.
Dengan berani dirinya mulai membuat gerakan intim dengan di bantu Arka yang menuntun pinggangnya.

Arka tak jarang memperingati nya untuk berhati hati karna takut calon anaknya kenapa-kenapa atas gerakan rentan Agatha.

"Terus seperti itu sayang" desis Arka dan menghisap dada istrinya dengan kuat.
Tangan nakal miliknya yang bebas terus menjamah tubuh wanita nya dan menunduk untuk menatap bagian intim mereka yang tercipta sangat panas.

"Aku sampai" bisik Arka dengan gigitan di daun telinga lalu membuang sperma nya di rahim sang istri dengan penuh.

Agatha langsung merebahkan tubuhnya di dada bidang sang lelaki dengan mengusap tato sayap yang tercetak di dada suaminya sampai berangsur lama dan terlelap manis.

Arka terkekeh dan menelfon nomor rumah karna dirinya malas keluar kamar dan menyuruh maid untuk membawakan sarapan Agatha lima belas menit lagi.

"Hey bangun sarapan dan tidur lah lagi, bayi kita butuh makan sayang"

------



Sore pukul 16.09 kini Agatha memilih keluar kamar dengan menatap kanan dan kiri untuk berjaga jaga agar tidak di ketahui Arka karna lelaki itu menyuruh dirinya agar tetap istirahat di kamar hampir seharian saat kelelahan melayani hasrat suaminya.

Dia tersenyum lebar saat menatap ke arah jendela saat melihat Gilang melambai dengan membawa beberapa es cream buah yang penuh di kantong plastik.

Dia langsung melangkahkan kakinya untuk menuruni anak tangga dengan hati hati namun pinggangnya tiba tiba di tarik sampai tubuhnya terhuyung dan menubruk dada bidang sang suami cukup keras.
"Ingin ku beri hukuman lagi hm?" Bisik Arka dengan memeluk tubuh sang istri dari belakang.

Agatha menggeleng pelan dengan memutar tubuhnya dan menatap Arka melas agar di izinkan keluar.

"Heyy apa ini yang kau pakai?" Ucap Arka dengan mata membulat dan menatap tubuh sang istri yang hanya memakai celana hotpants dan crop top. Arka langsung menggeleng dan memeluk pinggang istrinya agar menutupi bagian perut putih bersih Agatha yang bagiannya terbuka.

"Siapa yang menyuruhmu memakai pakaian ini sayang" tanya mencoba sabar.

"Aku sendiri" cicit Agatha pelan yang membuat Arka menghembuskan nafas jengah.

"Tubuhmu terlalu indah untuk di pandang, aku akan belikan pakaian apapun yang kau mau tapi jangan pamerkan tubuhmu hm, Ingat jika semua yang ada pada dirimu dan tubuh ini juga hanya milikku seorang" jelas Arka yang di angguki Agatha.

"Agatha lama sekali kau!" Pekik Gilang di bawah dengan wajah kesal.

Agatha langsung menengok dan kembali tersenyum lebar.
"Arka aku ingin memakan ice cream dulu" izinnya yang di gelengi suami.

Agatha yang mendengar seketika mencibik dan memukul dada suaminya dengan kesal,dia sungguh sangat ingin makan es dingin itu sekarang.

Kekehan kecil keluar dari mulut sang lelaki melihat tingkah calon ibu dari anaknya yang menggemaskan.
"Astaga manja sekali istriku" titahnya dan mengangkat tubuh Agatha untuk di bawa turun.

"Terima kasih" ucapnya dan mengecup bibir Arka lembut.

"Anything for you baby"

Arka AlvaskaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang