18. Sorry Baby

3.8K 110 0
                                    

"Agatha sadarlah!" Ucapnya sedikit keras dengan mengguncang tubuh wanita yang tengah menatapnya takut,
"Sadar?ini aku,Arka Alvaska?hanya ada aku tidak ada orang lain dan akan tetap diriku!"
Agatha lalu mengerjapkan matanya dengan air mata yang mulai menetes,
"Nggak!! Kau? Pergi hiks! Arka!!" Teriaknya parau. "Ini aku Arka,aku ada di depanmu"

"Nggak!! Kau pembohong! Aku membencimu!!"

Dia langsung menjauh dan berlari ke arah pintu, saat ingin membuka kenop nya, pintu sudah lebih dulu terbuka dan muncul Joni lalu dokter, Agatha kembali meringsut takut, dia lalu berjongkok dan menutup telinganya sendiri, "Hey ini aku,tenanglah?" Ucap Arka meyakinkan dan meraih tubuh kecil itu tapi dengan segera Agatha menepis nya dan mulai kembali terisak kuat.
"Pulang! Pergi!!"

"Ini aku Baby"
Arka lalu menarik dagu Agatha dan mengecup bibir itu pelan, sangat pelan tanpa lumatan tapi Agatha kembali menggeleng dan mendorongnya, "Kalian orang jahat, aku mau pulang hiks!"

"Lakukan dokter!!" Tegas Arka dan memeluk Agatha secara paksa walau perempuan itu terus meronta dan memukulnya, Kris lalu mengambil jarum suntik dan mengisi dengan obat tidur, dirinya lalu mendekat dan mulai menyuntikkannya di bahu Agatha di bantu dengan Arka yang menenangkan wanita nya, "P--pulang hiks!! " Lirih Agatha dengan tubuh melemas,Arka langsung mendekap tubuh Agatha yang semakin kurus sampai dia merasakan tubuh wanita itu sudah lemas tanpa berontak,
"Maaf,maafkan aku?" Bisiknya dan mengangkat tubuh Agatha lalu di baringkan di ranjang,
"Nona akan bangun nanti malam, dosis obat tidurnya tadi tinggi jadi saya mohon agar ini untuk terakhir kalinya? Karna bisa membuat nona Agatha sakit jika selalu memakai obat penenang"

Arka mengangguk pelan,
"Terima kasih"

"Sudah tugas saya tuan" ucapnya lalu pergi bersama Joni, arka hanya diam menatap tubuh kurus Agatha dengan hati tersayat penuh luka sampai dia merasakan tepukan di bahunya, "Aku tau kau mencintainya"
Kepalanya langsung menoleh dan menatap Gilang datar, "Tapi aku tidak boleh mencintai nya" balas Arka dingin.
"Jika kau tidak ingin membuatnya terluka, biarkan dia pergi,relakan dia melupakanmu dan biarkan dia mencari kebahagiaan dengan laki laki lain??"

"Tidak akan! " Tegas Arka dan menatap Nyalang Gilang, perkataan sepupunya membuat dirinya murka, "Aku tidak akan merelakan dia kepada laki laki lain, dia milikku, jika sudah milikku aku tidak akan melepaskannya atau berbagi dengan siapapun,jaga ucapanmu sepupu" tekan Arka bengis.
Gilang langsung mengangguk paham.
"Jaga temanku,sudah cukup aku menyakitinya selama ini, dia juga adik Perempuanku, cintai dan jangan sakiti dia Arka" Gilang langsung pergi meninggalkan Arka sendirian di kamar nya,

Agatha memang di taruh di kamar Arka,
Dirinya sungguh kacau, dia lalu berjalan mengambil wine dan gelas lalu meminumnya di balkon, dia butuh ketenangan,

Sampai dia kini merasakan sapuan lembut di kepala, saat dia menengok ternyata sang ibu datang dengan senyum merekah indah,
"Mama kemari" ucapnya lalu memeluk tubuh Sora ibu kandungnya,
"Mama berkunjung untuk menjengukmu, ohh siapa gadis yang tengah tidur di ranjang mu?" Tanya nya yang membuat arka tertegun, tangannya lalu di tarik Sora ke dalam kamar, "Apa dia calon istrimu, dia kekasihmu" tanya nya yang di beri senyuman Arka, Sora lalu tersenyum lebar dan duduk di samping ranjang , mengusap kepala Agatha dan menciumnya,
"Siap nama kekasihmu Arka"

"Agatha?"

"Nama yang cantik"

Arka kembali mengangguk dan menarik tangan ibunya, "Biarkan dia tidur ma, dia baru saja terlelap, ayo kita turun, menikmati sarapan dulu" ajaknya yang di angguki Sora, Sora memang tidak tau rencana ini, suami dan anaknya adalah dalang tapi Sora tidak mengetahui nya,
"Jangan sering minum nak, tidak baik untuk kesehatan?"

"Iya"
















🌀🌀🌀

20.00

Sora kini memutuskan untuk menginap di Pentahouse milik putra tunggalnya,
Sedangkan Arka kini masuk ke kamar Agatha dan menjenguk wanitanya yang sudah bangun sejak pukul tujuh malam tadi, Agatha sedikit tenang saat Sora tadi mengajaknya berbicara dan menyuapinya makan, Arka sungguh berterima kasih kepada ibunya karna sudah menjaga Agatha, bahkan perempuan itu kini tengah duduk di ranjang dengan melamun,
"Heyy"

Agatha menengok dengan senyum kecil,
Belom berani menatap Arka dan selalu memilih menunduk, "Kenapa,tidak perlu takut denganku" bisiknya dan membawa gadis itu ke pangkuannya, "K--kau--,kau Alvaska" lirih Agatha yang di angguki Arka,
"Aku tidak bisa menyakitimu, aku akan melindungi wanitaku,jangan pernah takut hmm?" Bujuknya yang di gelengi Agatha,

"Baiklah, keluarga ku memang memiliki dendam dengan keluargamu, aku juga akan merusak keluargamu, tapi bagaimana aku akan menghancurkan wanita yang tengah membuatku jatuh cinta hmm? Kau wanitaku,kau segalanya bagiku,, jadi? Tolong jangan balas cintaku agar aku bisa melupakanmu?" Agatha langsung menatap mata elang Arka dengan raut sedih.
"Kenapa" ucapnya pelan yang membuat Arka tersenyum. "Karna aku tidak ingin kau dalam bahaya,aku tidak ingin kau menjadi kelemahanku"

"Aku merepotkan kehidupanmu? " Agatha.

"Tidak sama sekali,?"

"Aku inghmmpp?"

Arka segera melahap bibir tipis yang ia rindukan itu, melahap lembut dan menghisap atas dan bawah, melumat tanpa paksaan sampai Agatha kini ikut membalas pelan, Arka merindukan wanitanya.
"Mhhh" desah Agatha kecil dengan menarik Surai Arka saat lelaki itu melepaskan kancing piama miliknya dan menyentuh buah dada nya lembut. Dengan cepat lelaki itu membalik posisi nya dan menindih Agatha, ciumannya lalu turun ke leher jenjang Agatha dan membuat tandanya kembali, menghisap dan menggigit bagai sengatan listrik kecil.

Arka lalu melepaskan kaosnya dan kembali memanggut bibir Agatha,melahap rakus dan mengoral isinya? Tangan Agatha langsung bergerak menyentuh tato sayap di dada kiri Arka dan mengusapnya lembut,
"Nghhh"

"Mendesah untukku Baby "
Agatha meremat lengan Arka saat tangan nakal lelaki itu mulai meraba pinggang,perut bahkan meremas sensitif milik Agatha lagi.
Saat Arka hendak melepaskan pengait bra milik Agatha,pintu kamarnya kini di ketuk sampai membuat mereka terdiam,
"Ada orang" ucap Agatha dan mendorong tubuh Arka lalu mengancingkan piama milik nya,Lelaki itu langsung mengeram dan bangkit, membuka pintu kamar dan melihat Gilang dengan Sora ibunya.
"Ada apa ma?"

"Agatha sudah tidur, mama ingin bersama Agatha, karna perasaan mama sedari tadi tidak tenang,takut Agatha ketakutan kembali dan menangis?" Ucapnya dengan cemas, Arka langsung tersenyum dan mengecup kening ibunya, "Dia tidak apa apa?sekarang mama istirahat lah?" Suruh Arka tapi Sora menggeleng dan langsung masuk ke dalam kamarnya,

"Agatha kau belom tidur Nak?" Ucapnya dan mengusap Surai Agatha lembut, perempuan itu langsung menggeleng dengan tersenyum kecil,
"Arka mama akan tidur di kamarmu menemani Agatha, dia sepertinya masih takut denganmu?"

Arka membulatkan matanya, takut, takut apanya jika mereka tadi hampir bersetubuh tapi terganggu oleh mama nya sendiri, Arka langsung mengambil kaos dan menaruh di pundak kirinya, "Selamat malam?" Ucapnya dan mematikan lampu lalu menutup pintu kamar, "Apa kegiatanmu terganggu oleh kami huh??" Ejek Gilang dengan tertawa, "Diamlah, harusnya kau melarang ibuku datang ke kamar,?" Jengah Arka dan duduk di kursi meja makan.



Arka AlvaskaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang