22. Merindukanmu

3.1K 104 3
                                    

Sudah tiga hari kepergian Agatha di kehidupannya, semuanya terasa biasa saja setelah wanita cantik itu pergi, tidak ada yang menemani dirinya sarapan, pelukan saat ingin tidur, senyum dan lesung pipinya, suara lembut, harum tubuh nya dan juga dia tidak bisa mencium wanita itu.

Dia juga sering pulang larut ke Pentahouse karna memang akhir akhir ini dirinya sibuk mengurus perusahaan bersama Gilang,
Teruntuk kali ini lagi dia langsung mengambil ponselnya dan menekan nama Agatha lalu menelfon wanita itu,

"Ayolah" dengusnya saat panggilan ke empat masih tidak di jawab, dirinya kembali mengulang sampai panggilan ke lima kini di angkat, sangat lega

"Hehh kenapa sangat lama huh? Aku menunggu!" Ucapnya tidak santai dan langsung meminta perhatian Agatha.

"Maaf,tadi aku habis dari kamar mandi"

"Aku merindukanmu" ucap Arka dengan bersender di kursi kerjanya,
Tubuhnya terasa lemas entahlah mungkin karna di tinggal Agatha jauh,
Sialan Arka ...

"Benarkah tuan arka, ohh kau masih di mana?"

"Bekerja, why hmm?"

"Astaga jam sepuluh malam kau belum pulang, kau mau menjadi penunggu di sana apa bagaimana,cepatlah pulang atau kumatikan ponselnya"

Ancam Agatha yang di kekehi Arka.
"Aku tengah sibuk,dan juga jika aku di rumah hanya malas malasan saja, aku baru menelfonmu sekarang karna selalu sibuk, aku juga tidak bisa tidur dengan tenang"
Adu Arka kepada Agatha dengan kesal.

"Kenapa tidak bisa tidur dengan tenang"

"Karna kau tidak di sampingku"
Sempat terdengar suara tawa dan kekeh menghiasi pendengaran Arka,lelaki itu ikut tersenyum kecil dan menutup matanya membayangkan wajah Agatha yang kini sedang berhadapan langsung dengannya,
"Aku sangat merindukanmu,"

"Sudah malam,aku harus mematikan telfon dari mu,aku tadi baru pulang dari rumah sakit,tubuhku masih lemas"

"Benarkah,kenapa kau tidak memberi tahuku Baby "

"Tidak ada waktu Dad, baiklah aku mencintaimu"

Agatha dengan segera mematikan sambungan telfonnya, Arka langsung tersenyum lebar dan memukul meja dengan tiba tiba sangking bahagianya mendengar tadi, cinta dan Dad.
Ahh benarkah wanita kecilnya berani membuatnya gila memang, tidak bisa di fikir panjang Arka akan tetap ke-indonesiaan, dia akan memeluk dan menghirup aroma tubuh Agatha sepuasnya dan tak lupa menghirup aroma shampo wangi itu juga,











Buat part ini pendek maaf nih ya.
Soalnya lagi sibuk ujian masih nyempetin buat.

Ayo vote sama komen.


Arka AlvaskaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang