SEASON 2 - 04

863 66 1
                                    

❤❤❤❤❤

"Arana?"

Arana tersentak saat seseorang memanggilnya.  Untung saja ponsel suaminya sudah kembali ketempat semula. Kalau tidak Keanu bisa curiga padanya, itu sama saja dengan dia tidak mempercayai suaminya.

"Arana? Apa yang kamu lakukan?"

Dan ternyata yang memanggilnya adalah suaminya, Keanu Airlangga.

Arana berbalik mencoba tersenyum dan berusaha untuk mengalihkan pikiran negatifnya. "Nggak ada kok Mas Gay. Ada Apa?"

Keanu membalas senyuman Arana, "Itu kamu dicari Thomson sama Thomson, disuruh balik ke bawah."

Dia mengangguk. Sepertinya dia memang harus kembali ke ruang keluarga. Terbukti suara ribut para sepupu iparnya memanggil dirinya terdengar sampai sini.

Drtt!

Drrtt!

Ada dering telepon masuk. Bukan berasal dari ponsel miliknya, tapi dari milik--

"Halo?"

Suaminya.

Arana menghentikan langkahnya, melihat kebelakang mencari keberadaan suaminya. Dia kira Keanu akan mengikutinya dan kembali berkumpul bersama yang lain. Nyatanya Keanu berbelok arah berjalan ke arah balkon dengan ponsel menempel di telinganya.

Kalau itu telepon penting Keanu tak perlu menjauh darinya. Baik penting ataupun tak penting Arana tak akan mengganggunya. Kenapa disaat keraguannya kembali dia selalu berpikir yang berlebihan.

Arana menghela nafas. Kenapa dia jadi melow seperti ini hanya karena pesan dan telepon di ponsel milik suaminya. Dia harus percaya pada Keanu, jangan karena hal kecil seperti itu dia jadi goyah.

Stay positif thinking!

"Percaya Arana, percaya. Dia suamimu."

Sebaiknya dia harus kembali ke bawah sepupu-sepupunya itu sudah berteriak lagi memanggilnya. Dengan bermain bersama mereka, dia yakin pikirannya akan jernih lagi.

Sejak tadi dia tak berhenti memperhatikan gerak-gerik istrinya. Kemarin Arana baik-baik saja, masih ceria seperti biasa tidak seperti sekarang. Dimulai sejak sore tadi, Arana bersikap tak biasa. Dia tidak bodoh untuk tidak menyadari itu. Bahkan sambungan telepon sekarang dia tidak mempedulikannya.

"Airlangga!"

Si lawan bicara sudah memanggil nama keluarga itu berarti dia marah. "Hm?"

"Kamu mendengarkan aku atau tidak?"

"Aku mendengarnya. Ada apa?"

"Besok menginap di apartemen ya, aku merindukanmu."

"Aku akan memikirkannya nanti, Roxi."

❤❤❤❤❤

Arana & Mas Gay [1st Mas The Series] - [END] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang