TIGABELAS

332 76 25
                                    

mabok 3 chap satu hari, aku bahagia sama komenan kalian, kalian bahagia sama update-aku. se sederhana itu kebahagiaan kita 🤣❤

thankyou so muchhh apresiasi di dua bab tadi, sekarang mari kita liat Bapak Jonsuk yang selalu mengacau Taetzu dua-duaan.

-

Para wanita memakai koyo di kepala mereka kecuali Tzuyu dan Nayeon, hanya para Ibu-Ibu yang kepalanya setres pening gara-gara Taehyung yang merusak masakan mereka dan harus membuat masakan ulang dari awal.

Dan lagi, bumbu yang Tzuyu serahkan pada Taehyung juga hancur rasanya. Kekasihnya masih saja salah dan mengambil kunyit untuk di ulek bersama bumbu soup. Membuat Tzuyu harus meracik ulang bumbu.

Daging bawaan Taehyung sudah di turunkan, dibumbui rasa pedas-manis yang di buat para wanita. Di depan telah di buatkan tempat kecil dari batu bata untuk di jadikan tempat membakar.

Suasana di halaman rumah Tzuyu begitu ramai, apalagi di tambah Nayoung dan Pinky dengan sifat cerewet alami yang mereka miliki.

Diam-diam, Taehyung menggeser duduk di samping Tzuyu, memegang erat jemari kekasihnya. Pembakaran di urus oleh Yonsuk dan Nonsuk.

Minju menyenggol suaminya yang asik lendotan tak tau malu di bahu kirinya, "Mas, awasin itu dua cecungut. Main gelap-gelapan, nggak baik."

Jonsuk enggan, justru mencari tempat lendotan yang lebih nyaman di bahu istri tercinta, "Nggak bakal berani mereka, kalaupun mereka berani, jangan harap burung calon mantumu bisa selamet dari babatan sabit legend turun menurun buatan engkong."

Minju menepuk kepala suaminya, "Welaladalah, lambemu. Burungnya Taehyung kamu sabit, kita dapet cucu dari mana?"

"Suruh aja Tzuyu cari suami baru."

"Ngomong sekali lagi, tidur di kebon sama pohon pisang. Kalo ngomong kok ngawur."

Nayeon mendecih menatap Taehyung, dia masih ada dendam tentang kejadian di mobil tadi pagi. Kyuyeon yang duduk di samping putrinya sedikit bingung, muka jelek putrinya nampak semakin jelek.

"Ngapain mukanya di tekuk? Buang aja sekalian, sepet emak liat muka kamu."

Mendapatkan kata pedas dari Kyuyeon, Nayeon cemberut kesal sekaligus sedih, "Mak, kalo mau ngomong ngedot air gula dulu coba biar manis omongannya. Sama anak sendiri pedes banget."

"Iyalah! Tuh, liat Tzuyu, bawa calon yang ganteng, kaya, lucu lagi. Kamu? Bisanya cuma gigitin gagang rumput, angkat kaki kayak preman sama iri nontonin orang pacaran."

Nayeon kesal sangat, langung memanggil Nonsuk, "Pak! Jangan kasih emak goyangan selama sebulan!"

Nonsuk mengacungkan jempol dengan tangan kiri karena tangan kanannya sibuk membalik tusukan sate, "Siap! Pinggang Bapak juga udah encok, di lendot mulu sama emakmu!"

Semua orang tertawa terbahak-bahak, Nayeon lari ngancir meninggalkan halaman sebelum mendapatkan cubitan maut dari Kyuyeon. Dia lari ke dalam rumah Tzuyu, menuju dapur untuk mengambil air putih dingin di kulkas.

Saat minum, Nayeon melihat dua siluet yang tidak asing melalui jendela dapur, jendela terbuka makin lebar tersambar angin malam.

"Nay—"

"Ssttt, diem Pakde."

Nayeon menarik Jonsuk hingga berdiri di sampingnya, berkata penuh provokasi, "Pakde, tuh liat anak kesayanganmu jadi ajur di bawa gelap-gelapan sama calon mantumu."

[Taetzu] Make a Love Story With : Mr. KimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang