EMPATBELAS

348 74 96
                                    

chap 13 kemarin ku up jam 10, ku tinggal tidur 😭 ternyata ga ke update, nggak jadi triple up deh.

cus lah baca chap 14! jangan lupa rameinnn yorobunnn😼💓💓

-

Mimpi terburuk Taehyung selama ini ternyata bukan trauma, tapi mimpi terburuknya adalah ketika di uji Bapak camer.

Tubuhnya tidur telentang, kaku, tidak bergerak, takut dengan tatapan sengit Jonsuk. Akhirnya dia memilih miring, membelakangi Jonsuk, Yonsuk, dan Nonsuk.

Tapi, dia bisa melihat kegelapan yang ada di kebon. Sial, Taehyung merinding! Di tambah area rumah Tzuyu adalah area pojok yang sudah banyak di kelilingi hutan serta sawah-sawah.

Taehyung menyelimuti seluruh tubuhnya dengan sarung, memejamkan mata dan tidur secara paksa agar tidak terlalu memikirkan hal-hal yang akan membuatnya takut setengah mati. Merengek dalam hati, pengen pulangggg.

Malam hari berlalu dan semua orang bangun pada waktu subuh, kecuali Taehyung yang masih berguling-guling diatas rumput dengan kaki menginjak sarung.

Tzuyu mendapatkan bagian membangunkan calon mantu ibu, tidak bisa menahan untuk tidak berdecak, "Ckckck, belum tau aja Mas Taehyung kalo itu rumput pernah kena tai kambingnya engkong Jamal."

"Hm?"

Ajaib, Taehyung di tendang Jonsuk tidak memberikan respon, tetap tidur seperti orang mati. Tapi hanya dengan mendengar suara Tzuyu yang melantun, dia langsung bangun. Jika Jonsuk melihat ini, dia sudah pasti akan membawakan sabit legend turun-menurun ke hadapan calon mantunya!

"Kamu nggak bangun dulu? Ini udah mau pagi, abis sarapan kita ke Jakarta lagi," Tzuyu merapikan rambut Taehyung yang acak-acakan dan sedikit curly.

"Sebentar lagi, masih ngantuk."

"Kalo gitu ke sini, naik ke tikar jangan di rumput. Dingin, nanti Mas demam aku yang repot ngurus kantor."

"Iya, iya," Taehyung patuh, berdiri dan duduk di atas tikar dengan membawa sarung. Dia menggeser agar lebih dekat dengan Tzuyu, matanya yang belum terbuka sepenuhnya semakin menyipit disaat tersenyum. Mencium bibir Tzuyu sekilas, "Mornig kiss, sayang."

"Terserah kamu, mau aku larang juga kamu pasti ngotot. Sini, aku sisirin rambut kamu. Kusut banget, kayak masa lalumu."

Taehyung cemberut mendengar ejekan Tzuyu, menguap lebar dan menggaruk pipinya. Baru mulai mendekati sang kekasih, menyandarkan kepala pada pundak yang begitu nyaman.

"Ekhem," Tzuyu berdehem sedikit merasakan tenggorokan miliknya kering, untung saja dia tidak keblabasan berkata 'Mas Taehyung, kamu imut.'

Bila di puji seperti itu, bisa-bisa tingkat kesombongan Taehyung yang sudah menembus langit akan semakin tinggi memembus atmosfer bumi, makin sombong dan semakin jadi tak tau malu nanti kalau membanggakan pahatan wajahnya yang sempurna.

Bibir tipisnya melengkung ke atas, merasakan rasa bahagia yang membuncah. Jari-jarinya sibuk mengatur rambut Taehyung, sekarang sudah cukup rapi. Dia menepuk pundaknya, "Mas, udah selesai. Ayo bangun, nanti Bapak marah lho."

"Guyur aja Tzu, guyur," cerca Nayeon kesal, sedikit berteriak karena dia berjalan pulang ke rumah sebentar sebelum mereka kembali ke Jakarta.

"Maunya juga gitu, takutnya dia ngerengek kayak bayi, malah jadi gue yang repot."

"Remet burung pipitnya mbak, nanti juga bangun," cetus Pinky, ikut berjalan di belakang Nayeon, sama-sama menuju rumah mereka masing-masing.

"Bwahahaha! Bener tuh Tzu!" Nayeon menepuk pundak Pinky bangga, anak remaja ini begitu vulgar dan terus terang sangat tidak tau malu.

[Taetzu] Make a Love Story With : Mr. KimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang