TUJUHBELAS

390 63 42
                                    

double up💓 ceritanya nyambung atau enggak. aku lagi ngeblank gr" Pts 😓

-

Tzuyu membuka matanya. Bangun tidur di dalam ruangan beraroma obat adalah hal baru bagi dirinya mengingat jarang sekali tubuhnya mengalami penurunan daya tahan hingga sakit.

Pintu ruang rawatnya di buka, membuat dua mata sipitnya yang belum terbuka sempurna menoleh ke sumber suara.

"Aku bawain kamu makanan dari luar, bubur ayam bumbu kuning. Makanan di rumah sakit hambar, kamu pasti nggak suka," Taehyung berjalan mendekati Tzuyu, mengecup keningnya pelan. Menyatukan kening di antara keduanya. Hidung mereka bersentuhan membuat nafas Tzuyu sedikit melambat, hampir lupa caranya bernafas melihat wajah tampan begitu dekat dengan wajahnya.

Tidak bertemu selama beberapa hari membuatnya canggung dan sedikit malu di tatap begitu intens, matanya merunduk memperlihatkan bulu mata hitam panjang melengkung indah.

"Cepet sembuh sayang," ucap Taehyung. Mencium lagi kening wanitanya.

Tzuyu tersipu, "Mas, masih pagi. Jangan buat aku malu kayak gini."

Taehyung tidak bisa menahan kekehan, bukan perkara mudah melewati dua pengawal berwajah poker yang selalu berdiri di depan pintu.

Beruntung dia memiliki otak cerdas memanggil satpam hingga dokter untuk membuat dua pengawal bergeser membiarkannya untuk masuk.

Bubur ayam bumbu kuning di buka, menguarkan aroma sedap.

"Sini, aku bantuin bangun." Menelusupkan tangan kirinya ke belakang leher Tzuyu, ia mendorong ke depan hingga berubah posisi menjadi duduk. Taehyung memindah lokasi bantal di belakang punggung Tzuyu. Sesekali mencari kesempatan mengulum telinga indah milik kekasihnya.

"Mas!" Ia memekik. Malu dan kesal. Pria ini sangat tidak tau malu.

"Iya, iya... abisnya kamu cantik banget."

Sial.

Tzuyu kini sangat mudah tersipu oleh kalimat pujian sederhana dari mulut Taehyung. Mampu mendebarkan jantungnya. Memacu begitu cepat membuatnya menikmati rasa bahagia yang membuncah bernamakan cinta.

Dengan telaten Taehyung menyuapi Tzuyu, diselingi godaan untuk kembali mempererat hubungan antara keduanya yang hampir saja renggang bahkan terancam putus.

Dia tidak ingin kehilangan wanita tercintanya.

"Gimana kabar, Sana?" Tanya Tzuyu. Mengikat rambut menjadi sanggulan cepol. Mempertontonkan leher halus berkulit putih bersih.

Taehyung menggosok hidungnya, mengalihkan tatapan. Tidak berani melihat leher Tzuyu terlalu lama. Takut khilaf. Kalau khilaf disini, sungguh sangat tidak sesuai tempat, waktu, dan suasana.

"Dia baik, habis hilang ingatan perilakunya berubah. Jadi anak kalem suka senyum, dulunya suka ngotot sama marah-marah."

Mau tak mau, Tzuyu memutar matanya, "Jangan julit. Sadar diri, Mas juga sama aja. Suka ngotot, marah-marah karena hal sepele, pokoknya buruk-buruk semua. Sedikit banget yang baik-baik, tau."

Taehyung berdecak, "Orang kaya bebas."

"Iya, iya. Saking kaya nya, dulu pulang  ketemuan sama klien makannya di lesehan pinggir jalan. Katanya biar hemat. Bilang aja pelit," kesalnya di iringi senyuman geli.

"Menabung Tzu. Buat biaya nikah sama menghidupi anak-anak kita."

"Halumu, Mas. Udah sana, balik ke ruangan Sana siapa tau dia butuh sesuatu. Jangan lupa mampir ke perusahaan cek masalah, aku punya firasat buruk kalau investor kita di hasut seseorang dari balik layar."

[Taetzu] Make a Love Story With : Mr. KimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang