LIMABELAS

377 66 70
                                    

double up lagiii
buat yang suka sama cerita ini, bisa share ke temen temen sekapal taetzu kalian biar semakin ramai~~

terima kasih untuk readers yang telah setia sampai chap ini 🌻

-

Minggu sore terasa cukup sepi bagi Tzuyu, Nayeon telah kembali ke apartementnya sendiri. Kini ia duduk di taman dekat lingkungan sekitar.

Dia mengecek ponsel yang entah sudah keberapa kali, mengigit bibir bawahnya cemas serta khawatir. "Kenapa Mas Taehyung nggak bales pesan sama telefon aku? Biasanya juga suka spam."

Kursi tempatnya duduk berderit, Tzuyu menoleh refleks. Menemukan pria jangkung tampan di sampingnya, "Kaget?"

Tzuyu mengangguk, sedikit bergeser ke kiri supaya tidak terlalu dekat dengan Daehyung. Bagaimana pria ini bisa tau tentang daerahnya?

"Mau makan malam bareng?" Tawar Daehyung, dia menunjuk mobil yang terparkir di area dekat pos tempat Pak Tejo biasa magang. "Kita masak bareng, apartement kamu ada di lantai 2 kan? Bahan-bahan yang kita perluin udah saya beli semua, jadi tinggal masak."

Sebelum menjawab, Tzuyu menyempatkan menelfon Taehyung lagi, tidak ada jawaban seperti panggilan telefon pertama dan kedua hingga seterusnya. Padahal dia ingin mengajak Taehyung makan malam sekaligus mengajarinya memasak.

Takut tidak sopan untuk menolak, Tzuyu terpaksa mengangguk, "Boleh, Pak. Kalo gitu mari ke apartement saya, kita masak bareng."

"Oke."

Daehyung dan Tzuyu berjalan bersama menuju apartement, tak lupa memberi kabar pada Nayeon jika Bapak Direktur Utama mengajak makan malam serta merta ingin mengajak teman tambahan makan malam. Sahabatnya langsung mengumpat dan menolak mentah-mentah, bahkan berteriak kencang seperti orang gila di telefon. Nayeon bilang jangan dekat-dekat dengan Pak Gayung, dia bawa bencana.

Ada-ada saja.

Percakapan ringan antara Daehyung dan Tzuyu mengalir begitu saja, berbicara seperti kawan lama dan sudah melupakan formalitas. Memanggil Daehyung 'Mas' karena umurnya berada di atas Tzuyu.

"Kamu suka masak, ya?"

Tzuyu berhenti memotong kubis, berfikir sebentar lalu menjawab, "Enggak juga sih Mas, kalo di rumah sendiri aku jarang masak. Tapi kalo udah hidup sendiri harus mandiri dan bisa masak, jadi nggak terlalu suka masak kalo ada yang masakin."

Daehyung memasukan potongan ayam ke dalam kuah soto yang sudah mendidih, mendekati Tzuyu seraya tersenyum, "Kalo gitu, nikah aja sama aku. Nanti setiap hari biar aku yang masak, kamu tinggal duduk."

"Ngawur, jangan ngomong gitu lagi kalo ada Mas Taehyung. Bisa mencak-mencak anaknya."

"Tzu, apa yang kamu suka dari Taehyung?"

"Semua yang ada sama Mas Taehyung, kenapa tanya Mas?"

"Kepo, siapa tau Mas lebih unggul dari Taehyung."

"Kalian selalu kompetitif."

Berbicara terlalu lama dengan Daehyung membuat Tzuyu menyadari satu hal, pria ini tidak seburuk yang di katakan Taehyung. Memang benar jika Paman—Ayah dari Daehyung sangat licik pada Taehyung dan sangat bersalah karena merampas properti yang seharusnya menjadi hak Taehyung.

Tapi itu kesalahan Paman Xuanzhi, bukan Daehyung. Pria ini cukup baik dan ramah, lembut serta mampu membuat nyaman seseorang, sangat cocok untuk di jadikan teman bicara atau kakak. Bila dengan Taehyung, suasana terasa lebih hidup dalam keramaian dengan deretan pertikaian kecil.

[Taetzu] Make a Love Story With : Mr. KimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang