Wang Yibo harus menikah untuk menjalankan perintah dari orang tuanya meneruskan keturunan keluarga Wang. Selama 7 tahun dia harus sudah mendapat keluarga beserta anak. Tapi karena workaholic membuatnya tak sempat mendapat pasangan apalagi anak.
Seb...
Yibo memperhatikan makin jauh pria yang barusan terlihat memotretnya. Ia menghela nafas lalu mendongkak melihat langit biru yang membentang.
“Sialan kamu Zhuocheng!” Umpatnya kemudian langsung menggunakan sepatunya dengan cepat.
Yibo menali sepatunya asal terikat. Ia kemudian melihat dimana pria cantik itu yang tiba-tiba hilang dari pandangannya. Padahal Yibo yakin menalikan sepatu dengan sangat cepat, tapi bisa kehilangan.
Yibo mulai berlari mencari pria yang baru saja dilihatnya. Satu kali pandang, dan saat itu ucapan Zhuocheng terngiang-ngiang dalam pikirannya. Soal pernikahan palsu dan anak adopsi. Ini mungkin akan menjadi jalan baginya. Dan orang yang baru saja dilihatnya adalah yang membuatnya tertarik saat pertama kali melihatnya.
Dilihatnya lelaki tadi sudah ada di dekat jembatan besar yang menghubungkan antar pulau. Buru-buru Yibo berlari menuju kearahnya.
Ini adalah pertaruhan dirinya. Jika ia meminta temannya menjadi istri palsunya maka akan kacau, sebab itu Yibo memilih untuk menjadikan pria yang barusan untuk berkerja sama dengannya.
“Sedikit lagi..” Gumam Yibo terus berlari bahkan nafasnya mulai tersengal-sengal tak menentu.
Yibo sadar akan dirinya yang terlalu sibuk bekerja. Ia memang melakukan olahraga setiap hari namun dalam ruangan, bukannya lari karena itu ia mulai cape begitu langkahnya sampai pada trotoar jalan.
Hanya sedikit lagi digapainya, dan hap.. dapat. Nafasnya terengah-engah akhirnya ia menggapai lengan lengan pria itu.
Pria cantik yang mengalungkan kamera dilehernya itu hanya memandang Yibo yang memegang lengannya dengan erat.
“Anu.. Maukah kau menjadi istriku?” Ujarnya dengan lantang.
Pria cantik itu menaikan alisnya dengan ekspresi wajah kaget. Bulu kuduknya bahkan telah berdiri ia merasa dingin ditengah cuaca panas.
“Huh?!”Pria itu langsung menarik lengannya paksa agar bisa lepas tapi genggaman Yibo yang terlalu erat membuatnya menyerah tak bisa melawan.
Tubuhnya telah gemetar ketakutan melihat Yibo dengan pikirannya yang telah traveling.
“Tunggu, tenang sebelumnya aku bisa jelaskan. Astaga ini gila.”Ucap Wang Yibo yang akhirnya tenang.“Bisa kah kita berbicara terlebih dahulu?” Tanya Yibo dan pria itu mengangguk karena takut.
•••
Yibo berhasil mengajak pria cantik untuk berbicara dengannya. Tapi apa maksudnya, pria yang susah payah diajaknya berbicara malah menjaga jarak dengannya lebih dari 3 meter jaraknya.
Pria itu malah mengarahkan kamera nya pada Yibo dengan sengaja, Yibo juga merasa telah dipotretnya beberapa kali. Yibo menghela nafas melihat kelakuannya.
“Anu...” Ucap Wang Yibo terhenti begitu seorang pelayan membawa pesanan mereka berdua.
”Maaf menunggu lama, ini pesanan 2 es serut rasa strawberry dan melon.” Ujarnya meletakan dua mangkuk es serut diantara keduanya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
