Ditulis oleh Rubah Kecil Sizhui
Untuk Kelinci Zhan dan Singa Yibo
___________________________
Ketika aku berusia 3 tahun aku menyadari kalau ada yang kurang dalam hidupku. Aku selalu melihat kearah adik kecilku yang merupakan seekor Rubah Kecil sepertiku bernama Jingyi.
Aku terkadang menatap kearah angkasa dan berpikir betapa luasnya dunia ini. Namun di usia yang muda seperti ku aku tak mungkin keluar dari rumah yang memiliki pagar tinggi berwarna merah ini.
Di rumah ini terdapat beragam jenis hewan mulai dari yang kecil hingga yang besar. Nyonya Domba Hitam lah yang bertanggung jawab atas kami semua. Dia adalah hewan paling baik diantara semua.
Suatu ketika entah kenapa kami harus pindah ke rumah lain dan kami kali ini disambut Nyonya Domba Putih. Dia sama seperti Nyonya Domba Hitam sama-sama menganggap kami adalah anaknya.
Suatu ketika aku akan diajak tinggal oleh pasangan Serigala. Namun dalam diriku enggan diajak siapapun tanpa adikku. Pasangan Serigala itu menyerah. Selanjutnya ada lagi Pasangan Macan Tutul, dan Pasangan Kucing. Semua ku tolak, yang kuinginkan adalah bersama adikku.
Namun suatu hari seekor Kelinci Putih menghampiri kami dan menanyakan apa kami ingin tinggal bersamanya. Yang membuat kami terkejut adalah pasangannya seekor Singa Jantan.
Aku menoleh pada adikku yang mengangguk. Aku tahu ia ingin memiliki keluarga dan ini mungkin satu-satunya kesempatan kami.
"Mulai saat ini kita keluarga." Ucap Kelinci Putih sambil memeluk kami.
Singa Jantan juga memeluk kami. Memberikan kehangatannya.
Setelah berpamitan dengan Nyonya Domba Putih kami lalu pergi dengan pasangan itu. Dan adikku sepertinya sangat menyukai Kelinci Putih sejak bertemu. Sementara aku yang merasa canggung diantara hewan asing.
Singa Jantan itu memeluk dan memangku ku membuatku agar tidak canggung dengan mereka. Kami lalu diajak berbelanja dengan kemudian tak sadar aku tiba-tiba bangun di kamar yang ternyata sangat luas.
Ketika aku keluar aku melihat pertengkaran keduanya. Entah kenapa namun Kelinci Putih seolah-olah menghindar dari Singa Jantan.
Esoknya sampai 3 hari kami tidak bertemu dengan Singa Jantan. Kelinci Putih yang menjadi Ibu kami juga terlihat sangat bingung dan tertekan. Kenapa Singa Jantan sangat sibuk? Apa dia lupa dengan kami?
Kelinci putih itu kemudian memberikan kami sebuah alat miliknya yang bisa merekam suara. Jingyi yang terlebih dahulu merekam suaranya. Sementara aku diam bersama Kelinci Putih.
"Sizhui.." Panggilnya.
"Iya Ma?"
"Apa Sizhui bahagia tinggal bersama kami?" Tanya Kelinci Putih pelan.
"Sangat. Sizhui sangat bahagia bisa tinggal sama Mama dan Papa. Meski Papa tak pernah Sizhui lihat lagi. Tapi selama ada Mama disini Sizhui bahagia. Sizhui tak bisa bayangkan kalau sampai kehilangan kalian. Sizhui takut kalian kenapa-napa. Sizhui memang anak kecil yang tak mengerti bagaimana dunia dewasa. Tapi, Mama kalau ada masalah jangan menahannya sendiri. Sizhui dan Jingyi pasti akan membantu Mama. Sizhui tak ingin Mama sakit karena terlalu memikirkan banyak hal, sebab Sizhui sayang Mama." Ungkapku sambil menyentuh pipi Kelinci Putih yang telah basah dengan air mata yang tiba-tiba turun dari matanya.
Kelinci Putih memelukku dan aku membalas pelukannya dengan erat. Hingga aku menyadari kalau menjadi dewasa itu tak mudah.
Adikku selesai merekam suaranya. Dan aku melihat ia menangis. Apa dia mengungkapkan semua perasaannya? Kelinci Putih langsung memeluk adikku dengan erat dan adikku kembali menangis dalam pelukan Kelinci Putih.
Aku mengambil alat itu dan menekan tombol rekam. Bayangan pikiranku mulai mengingat rupa Singa Jantan yang hanya satu hari kami lihat. Ia baik namun kini seolah meninggalkan kami dengan Kelinci Putih yang ternyata sangat rapuh.
"Papa, ini Sizhui. Bagaimana kabar Papa? Sizhui rindu Papa... " Ucapan ku mulai gemetar dalam hatiku mulai terasa tak enak.
"Sizhui ingin bertemu Papa... " Tanpa sadar aku mulai menangis kembali.
"Sizhui sengaja membuka pintu kamar Sizhui agar bisa melihat Papa pulang. Tapi ketika Papa pulang Sizhui telah tidur. Ketika itu juga Papa pergi dan Sizhui terbangun." Ungkapku dengan jujur.
Aku ingin berbicara dengannya. Apa suaraku sampai nanti?
"Jingyi juga kangen sama Papa.
Papa mungkin tidak tahu kalo Mama tertekan.""Mama menangis hari ini. Mama bertanya apa kita bahagia?" Tanyaku pada diriku sendiri.
Seketika aku tersenyum, "Ya kami bahagia. Sangat bahagia."
Aku menghapus air mataku, aku tak ingin Kelinci putih melihatku menangis. Aku tak ingin membuatnya semakin sedih. Aku adalah kakak, harus kuat.
"Meski Sizhui tidak dapat bertemu dengan Papa. Papa Sizhui ingin bertemu, bolehkah? Sizhui ingin memeluk Papa lagi." Jujur ku kalau aku rindu pelukan hangat nasinya Jantan.
"Sizhui sayang Papa." Akhir ku memberikan kembali alat itu pada Kelinci Putih.
Bisa ku lihat adikku yang perlahan tertidur karena lelah menangis.
Malamnya ketika kami lelap tertidur aku merasa ada cahaya yang masuk kedalam kamar kami dengan air mata yang masih turun.
"Papa." Ucapku tak percaya kalau benar saja Kelinci Putih menyampaikan suara kami pada Singa Jantan.
"Emm... Ini Papa..."
Aku langsung meloncat dari tempat tidur hingga hampir terjatuh. Kupeluk Singa Jantan itu dengan sangat erat.
"Papa dari mana!? Sizhui rindu Papa!" Ucap ku sambil menangis. Aku menyalurkan semua rasa rindu ku padanya.
Hingga adikku ikut meloncat turun dari tempat tidur dan langsung memeluknya.
Kami menangis sambil terus memanggilnya.
Kelinci putih diam dibalik pintu memandang kami.
"Hei kenapa kalian menangis hanya karena merindukan Papa kalian." Ucapnya yang lalu menarik adikku yang menangis paling keras.
Setelah itu kami tidur bersama. Dan aku merasa hangat ketika Singa Jantan yang ku anggap sebagai Papaku memeluk tubuhku.
Aku baru kali ini merasakan kebahagiaan seperti ini.
Namun itu awalnya saja.
Hingga saat malam hari selepas kami liburan ke pantai.
Aku mengetahui satu rahasia besar keluarga ini.
Satu rahasia yang membuat ku sadar.
Ini hanyalah keluarga palsu sejak awal hingga akhir akan tetap palsu.
Ini adalah ekstra yang menghilang alias tidak ada di versi pdf dan hanya ku nikmati sendiri setelah beberapa saat ku up dan sebulan kemudian ku unpub lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fake Family 「 Yizhan 」- END di pdf
FanficWang Yibo harus menikah untuk menjalankan perintah dari orang tuanya meneruskan keturunan keluarga Wang. Selama 7 tahun dia harus sudah mendapat keluarga beserta anak. Tapi karena workaholic membuatnya tak sempat mendapat pasangan apalagi anak. Seb...