Wang Yibo harus menikah untuk menjalankan perintah dari orang tuanya meneruskan keturunan keluarga Wang. Selama 7 tahun dia harus sudah mendapat keluarga beserta anak. Tapi karena workaholic membuatnya tak sempat mendapat pasangan apalagi anak.
Seb...
Wang Yibo menghela nafas di mejanya. Ia malas untuk mengerjakan tugasnya bahkan laporan bawahannya kini menumpuk di meja.
Semua ini salah Zhan yang memaksanya untuk berangkat kerja, padahal Yibo menikmati absennya. Ia menikmati hari kemarin bersama Zhan dan si kembar.
Tapi Zhan terus mengomel memintanya pergi kerja. Itu sebabnya moodnya kali ini sangat buruk bahkan sampai tak ingin mengerjakan apa yang ada dihadapannya. Membuat suasana ruang pemasaran itu menjadi sangat suram.
“Ada apa dengan mu pak?” Tanya Yubin mendekat ke meja Yibo.
“Istri aku ngomel, dia bilang gini "Kamu kerja sana, aku udah sembuh. Kalo pulang gak bawa duit sana cari istri baru" gitu.” Ucap Yibo dengan jelas hingga satu ruangan itu mendengar apa yang diucapkannya.
“Jadi bener Manager Wang telah menikah!” Teriak salah satu wanita yang memasuki ruangan. “Big News! Hari patah hati!!” Lanjutnya keluar dari ruangan.
“Yubin apa aku membuat sebuah kehebohan?” Tanya Yibo malas.
“Tentu kamu membuat kehebohan! Bagaimana bisa kami baru mengetahui kau telah menikah, dan jika tak bekerja kamu disuruh nyari istri baru?!”Yubin heboh sendiri.
Begitupun para anggota departemen pemasaran lainnya yang tak kalah heboh dengan berita sang manajer yang telah menikah.
“Aiyo Yubin, aku hanya telah menikah.”
“Tidak Manager Wang, kamu baru saja mendeklarasikan hari patah hati bagi para wanita di kantor ini. Ku pikir kemarin hanya candaan kalau istrimu sakit.” Ujar Yubin menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
“Kamu pikir aku bercanda kalau dia sedang sakit?”
“Iya karena kamu tidak pernah memberitahukan perihal memiliki istri. Yibo kita berteman sejak kuliah tapi kamu menyembunyikan hal sepenting ini. Tega sekali.” Yubin menyentuh dadanya merasa dikhianati sebab dirinya masih belum menemukan pasangan.
Yubin duduk kembali di bangkunya sambil melamun memikirkan nasibnya yang masih sendiri. Sementara wanita lain dari departemennya langsung memasang wajah sedih dan memainkan ponselnya untuk membuat status.
‘Aahhh... Pengen pulang...' Batin Yibo menangis ingin segera pulang.
•••
Saat jam istirahat tiba Yibo tidak pesan makanan di kantin. Ia membawa bekal buatan Zhan spesial untuknya. Begitu mengemaskan sama dengan yang membuatnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Yibo amat tak sabar ingin memakan bekal buatan Zhan. Ia mengambil ponselnya kemudian mengirim pesan pada Zhan.
「 My Luv Zhan」
「 Makasih bekalnya sayang ku (♡ω♡ ) 」
Yibo lalu menaruh ponselnya dan berniat memakan bekalnya.
