22 - Keluarga Liu

5.3K 680 80
                                    

Drtt... Drtt...


Getar bunyi ponsel membangunkan pria yang perlahan membuka matanya. Bagaikan dejavu ia meraih ponsel yang ada di nakas meja dekat tempat tidur. Ia membuka layar ponselnya melihat siapa yang mengirim pesan di pagi hari ini. 「 Zhuocheng adik laknat 」tertera pada layar ponselnya.

Dengan malas ia membaca pesan yang dikirim Zhuocheng.

「 Halo kakak ku sayang gimana malam pertamanya enak gak? 」

Yibo menaikan alisnya begitu melihat kalimat pertama yang dikirim adiknya seperti itu.

「 Pasti enak dong kan bobol anak perawan. 」

‘Enak banget malah mwehehe..’ Yibo terkekeh kecil.

「  Jangan lupa pake pelumas kalo lakuin lagi biar gak sakit dianya dan kondom biar gak bocor. Tanggung jawab loh kalo sampe hamil wkwkwkwk 」

‘Ah iya juga.. pantes Zhan sampe nangis karena sakit. Ya tapi kalo lobak ku tumbuh maka tak apa artinya anakku nambah, banyak anak banyak rezeki.’

「 Oh iya Huan ingin ketemu sama si kembar hari ini. Suamiku juga libur katanya ayo bakar daging dia bawa daging sapi wagyu loh asli dari Jepang kemarin 」
「 Kerumah ya sekarang... 」
「 Dari adik mu tercintah~ Zhuocheng 」

Yibo sebagai sang kakak entah kenapa merasa jijik pada bagian akhir pesan yang dikirim adiknya. Sungguh menjijikan melihatnya saja. Ia lalu membalas pesan itu.

「 Bilang dulu, ntar kasih tahu.」

「 Ok 」

Yibo lalu mengalihkan pandangannya pada sosok yang tengah tidur memeluk dirinya. Benar-benar pagi yang sangat indah melihat kenampakan disebelahnya ini. Ia mengusap pelan surai istri tercintanya dan mencium dahinya, menyalurkan rasa cinta di pagi harinya.

Entah kenapa tapi hanya sekali bujukan Zhan mau untuk tidur dikamar Yibo malam kemarin. Ia juga terlihat sangat menggemaskan saat ini, meski sebenarnya Yibo ingin menyentuh Zhan kembali namun mengingat Zhan yang kesulitan berjalan dan lemas sepanjang hari membuatnya kasihan.

Zhan perlahan membuka matanya mendapati Yibo sedang mengusap kepalanya.

“Selamat pagi istri...” Sapa Yibo pada Zhan.

“Pagi sua.. hoam..” Zhan menguap dan terlihat masih sangat mengantuk.

“Bangun, kita jalan jalan lagi kali ini. Morning kiss...” Ucap Yibo lalu mencium bibir Zhan yang sedari tadi diinginkannya.

Zhan menerima ciuman seolah telah biasa dengan ciuman yang Yibo berikan di pagi hari. Zhan tak masalah selama itu tidak didepan anak anak ia akan dengan senang hati menerima dan membalas ciuman Yibo asalkan Yibo izin terlebih dahulu.

“Kemana?” Tanya Zhan setelah ciumannya.

“Rumah adikku. Keponakan ku ingin bertemu si kembar katanya.” Jawab Yibo dan Zhan membalas dengan anggukan. “Akan aku siapkan sarapan, kamu nanti siap-siap sama anak-anak.”

“Umm.” Jawab Zhan seraya bangkit dari tempat tidur dan keluar dari kamar Yibo.

Yibo lalu masuk kamar mandi dalam sementara Zhan keluar kamarnya untuk menggunakan kamar mandi luar. Setelah mandi dan membersihkan diri Yibo langsung memasak untuk istri dan anaknya. Yibo ingin menjadi Papa idaman untuk keluarga kecilnya.

Zhan membawa si kembar yang telah siap untuk sarapan bersama. Mereka berempat menghabiskan sarapannya dan mulai bersiap untuk pergi ke rumah adiknya.

Fake Family 「 Yizhan 」- END di pdfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang