Wang Yibo diam di mobil dan masih menatap layar ponsel yang menunjukan pesan dari Ibunya. Entah harus membalas apa di satu sisi ia siap akan perkataan Zhan yang mungkin akan menganggapnya gila karena membeli banyak test pack dan kenapa harus saat ini juga ia mendapat pesan dari sang Ibu.
“Harus balas apa ya...” Bingung Yibo menempelkan kepalanya di atas stir.
Tok... Tok... Suara ketukan kaca mobil. Yibo langsung melirik kearah kaca yang diketuk. Ia langsung terdiam begitu melihat siapa yang mengetuk kaca itu. Orang yang dihindari Zhan.
‘Kenapa dia ada disini?’ Batin Yibo.
Yibo menghela nafas dan membuka kaca mobilnya. Orang yang mengetuk itu tersenyum seolah Yibo mengerti apa yang diinginkannya.
“Kenapa tidak bosan kah kamu menjadi seorang stalker?” Tanya Yibo sementara orang itu menyiritkan alisnya.
“Aku bukan stalker bodoh. Aku ingin berbicara dengan mu. Kebetulan saja kamu berada didekat rumah kekasihku.” Ujarnya.
Yibo tak percaya begitu saja ia hanya terdiam sesaat.
“Aih kau tak percaya. Ah masa bodo. Oh iya, kau punya waktu aku ingin berbicara dengan mu.”
“Aku tak punya waktu untuk meladenimu.”Ucap Yibo.
“Begitu ya... Tapi aku ingin memperingatkan mu satu hal. Jangan percaya pada pelayan mu.”
“Apa maksud mu?” Heran Yibo.
“Kau harus berhati-hati intinya dan jaga selalu Zhanzhan. Aku tak akan memaafkan mu kalau terjadi sesuatu padanya.” Ucapnya serius. “Aku percayakan Zhanzhan pada mu dan aku tak akan menjadi apa tadi? Stalker? Gak, itu hanya, apa.. disebutnya itu apa ya...” Bingungnya.
Entah kenapa namun Yibo merasa orang yang dihadapannya ini tidak memiliki niatan jahat padanya. Ia malah melihatnya lucu sebab tak mengakui kalau dirinya stalker.
“Yang jelas tugas ku selesai. Ikat Zhan dengan erat, dan pastikan kamu singkirkan halangan didepan mu untuk tidak menganggu kedepannya.”
“Dan halangan itu adalah kamu sendiri.” Ceplos Yibo.
“Tidak aku sudah bilang tak akan—”
“Xuan!” Panggil seorang di belakang dan ia langsung berbalik.
Yibo ikut melihat pada sosok yang memanggil. Yang ternyata adalah seorang lelaki yang berwajah manis datang mendekat.
“Jiyang...”
“Ah maaf lagi bicara ya. Tapi-tapi itu apa kue yang kamu buat gosong, aku lupa waktu saat main komputer.” Ucapnya terlihat ragu.
“Gosong? Yah padahal itu buat Mama mertua.” Kecewanya.
“Maaf.”
“Tidak ini bukan salah mu.”
“Ahem—berduaannya di rumah, aku mau pulang.” Ucap Yibo yang merasa menjadi nyamuk seketika.
“Ah sekali lagi aku minta maaf menyela pembicaraan kalian. Umm, aku Song Jiyang.”
“Wang Yibo. Kalau gitu aku pergi.” Ucap Yibo.
“Ingat kata-kata ku.”
“Baiklah-baiklah akan ku ingat, Hao Xuan.”Ujar Yibo sambil menutup kaca mobilnya kembali dan memutuskan untuk pulang ke rumah.
Sepanjang jalan ia memikirkan apa maksud dari jangan mempercayai pelayan mu membuatnya bingung. Sampai di apartemen Yibo langsung masuk dan tidak ada sambutan dari Zhan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fake Family 「 Yizhan 」- END di pdf
أدب الهواةWang Yibo harus menikah untuk menjalankan perintah dari orang tuanya meneruskan keturunan keluarga Wang. Selama 7 tahun dia harus sudah mendapat keluarga beserta anak. Tapi karena workaholic membuatnya tak sempat mendapat pasangan apalagi anak. Seb...