10 - Aku masih lurus

5.4K 669 35
                                    

Yibo tanpa sadar mencium bibir Zhan. Ia langsung terpaku diam sambil menyentuh bibirnya.

Lembut. Kata itulah yang tertanam dalam pikirannya sekarang. Yibo yang tak ingin lama-lama tenggelam dalam pikirannya lalu keluar dari kamar Zhan.

Sementara Zhan yang setengah sadar tahu kalau Yibo baru saja menciumnya hanya terdiam, sambil beberapakali mengedipkan matanya dan kembali tertidur. Tak memperdulikan apapun selain kantuknya.

Yibo keluar kamar dengan rasa bersalah dengan apa yang dilakukannya. Itu benar-benar diluar dugaan. Yibo melihat si kembar yang selesai mengeluarkan pakaian basah yang dimasukan ke mesin cuci.

“Papa, ajarkan kami mencuci.” Pinta Sizhui memohon sambil memegangi lengan Yibo.

“Iya, ajari kami Papa. Kasian Mama sedang lelah, jadi kami yang akan mencucinya.” Jingyi ikut meminta.

‘Kenapa bisa ada anak sebaik mereka ya...’ Batin Yibo merasa hangat dengan kata-kata manis si kembar. Ia lalu mengajak keduanya untuk mencuci.

Di ruang cuci Yibo mengatakan kalau pakaian mereka berpasir. Jadi Yibo mengambil kembali pakaian itu dan membilas terlebih dahulu menggunakan air sebelum akhirnya Yibo mengajari cara menggunakan mesin cuci pada si kembar.

Perlahan si kembar mengerti. Sizhui yang lebih dahulu mempraktikkan apa yang diajarkan Yibo dengan memasukan sabun lalu menekan beberapa tombol yang membuat airnya masuk.

“Wah airnya masuk, Papa.” Ujar Jingyi melihat air yang perlahan memenuhi mesin cuci itu. 

“Tunggu sampai agak penuh, nanti akan bergerak otomatis.” Ucap Yibo menjelaskan.

Sizhui dan Jingyi mengangguk melihat bagaimana pakaian itu berputar dalam mesin cuci. Karena tak mungkin menunggu terus menerus didepan ruang cuci. Yibo mengajak keduanya untuk menikmati sore di depan tv dengan cemilan coklat.

Namun seketika terlintas bagaimana wajah Zhan barusan membuatnya memerah. Bagaimanapun Zhan adalah laki-laki, pikirnya.

Tapi bagaimana kalau Yibo ikutan belok seperti sang adik?

Yibo menggeleng cepat memikirkannya. Ia menghela nafas berat.

‘Sepertinya aku butuh pencerahan.’

Yibo lalu mengambil ponselnya dan berencana menemui orang yang memberikan ide seperti ini.

「 Besok ketemu jam 10, tempat dulu yang biasa. Aku tak akan telat. 」

•••

Xiao Zhan bangun sekitar pukul 9 malam. Ia melihat kamarnya yang terang dengan tirai kamarnya yang tertutup. Pasti Yibo atau si kembar yang menyalakan lampu dan menutup tirai.

Zhan berusaha bangkit dan duduk, namun pusing karena terlalu lama tidur. Zhan lalu berdiri dan memutuskan untuk keluar kamar.

Yibo kini sibuk dengan laptopnya, mempersiapkan file untuk presentasi nya nanti. Sesekali ia mengambil makanan yang dibeli Zhan yang ditaruh didalam kulkas. Ia lalu yang melihat Zhan yang berjalan agak limbung sambil memijat kepalanya.

“Zhan kamu kenapa?” Tanya Yibo yang merasa khawatir.

Zhan menjawab dengan melambaikan tangan dan masuk ke kamar mandi. Yibo mengikuti Zhan ke kemar mandi dan diam didekat pintu, takutnya terjadi apa-apa dengannya.

Setelah beberapa menit barulah Zhan keluar dengan wajah agak pucat dan masih limbung. Namun ia tak ingin dibantu ketika Yibo menawarkan bantuan berjalan.

Fake Family 「 Yizhan 」- END di pdfTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang