40| 𝓑𝓪𝓭 𝓕𝓮𝓮𝓵𝓲𝓷𝓰𝓼

1.8K 329 187
                                    

gue gabut skrg jadwalnya cuma b.ingg, dan gue dah selesai minggu lalu. jadi update aja dah*

"aku sudah melaksanakan tugasku."

"bagus. bayi dalam kandungan itu pasti tidak akan selamat."

"Yaxley yang malang. itulah balasan jika merebut Adrian dariku."

"sekarang, kau boleh pergi."

"tunggu. di mana imbalanku?"

"kau mau apa? mendapatkan Pucey?"

"untuk apa aku meminta untuk mendapatkan Adrian? aku sudah tidak menyukainya. aku melakukan ini hanya untuk balas dendam 2 tahun yang lalu pada Yaxley."

"itu berarti aku boleh membunuh Pucey?"

"terserah kau. aku tidak peduli. aku mau imbalanku sekarang."

"baiklah kau tinggal pergi ke brankasmu di Gringotts Bank, di sana sudah ada imbalanmu."

[🌻]

[Name] mengerjapkan matanya. yang ia lihat pertama kali adalah dia berada di sebuah ranjang di ruangan putih.

dia memilih untuk mengubah posisinya menjadi duduk. [Name] ingat terakhir kali ia sadar, ia terjatuh dari tangga.

"syukurlah, [Name]. kau sudah bangun." kata Draco yang baru masuk ke ruangan itu

"Drake. . . ini di mana?"

"St. Mungo. aku langsung membawamu ke sini karena panik kau berada di ujung tangga dengan banyak darah di kakimu."

"bagaimana dengan bayiku, apa dia selamat?"

Draco menunduk sedih, sebenarnya dia tidak mampu memberitahu [Name], tapi [Name] berhak tahu karena ini adalah anaknya.

"sayangnya, dia tidak bisa diselamatkan." kata Draco pelan

"a-apa?" [Name] meneteskan air mata. "no way, tidak! bayiku! kembalikan!" [Name] berteriak, dia kesal sekaligus sedih mengetahui bahwa calon anaknya tidak selamat

"ini semua salahku. . . aku tidak bisa menjaganya dengan baik."

"no, it's not your fault. semua terjadi dengan tiba-tiba, [Name]. jangan salahkan dirimu sendiri." kata Draco berusaha menenangkan [Name]

"tetap saja, Drake. aku sama saja telah membunuh anakku sendiri."

"sudah kubilang ini bukan kesalahanmu, [Name]."

"atau mungkin aku harus menyusulnya juga?" [Name] hendak mengambil pisau yang berada di meja samping ranjang

tapi dengan cepat Draco langsung menahannya dan membuang pisau itu ke sembarang arah yang jauh dari jangkauan [Name]. "apa kau sudah gila!?" bentak Draco

"ya! aku hanya mau anakku! aku akan menyusulnya." balas [Name] dengan nada tinggi

"[Name], kau tidak boleh seperti ini. apa kau tidak memikirkan perasaan Adrian, huh?"

"lepas!" [Name] menghempas tangan Draco dari tangannya

"cobalah berpikir jernih. . . Adrian masih membutuhkanmu di dunia ini."

perkataan Draco itu sukses membuat [Name] seketika terdiam.

"oh iya dan dia juga mengatakan padaku bahwa dia hari ini tidak pulang karena pekerjaannya sangat banyak di kementerian." lanjut Draco

"kenapa dia bilang padamu bukan padaku?" tanya [Name] dengan sedikit tenang

"tadi aku bilang kepada Adrian bahwa kau ada bersamaku."

𝐀𝐂𝐂𝐈𝐎 𝐘𝐎𝐔 | 𝗵𝗮𝗿𝗿𝘆 𝘅 𝗿𝗲𝗮𝗱𝗲𝗿 𝘅 𝗮𝗱𝗿𝗶𝗮𝗻Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang