01| 𝓣𝓱𝓲𝓻𝓭 𝓨𝓮𝓪𝓻

9.2K 918 318
                                    


Mon mff kalo ada typo*

Namaku [Name] Lilianne Diggory. Kalian pasti tidak asing lagi dengan nama Diggory bukan? Aku memiliki seorang kakak yang sangat tampan bernama Cedric Diggory. Usia kami berdua hanya terpaut 3 tahun, jadi kebanyakan orang yang tak mengenal kami mengira bahwa kami adalah sepasang kekasih.

Hari ini kami bersiap untuk berangkat kembali ke Hogwarts dan disini lah kami sekarang di stasiun King's Cross.

"Kau jangan berulah di tahun ketigamu ini ya.." kata ayah memperingatiku

Aku sangat suka membuat ulah dengan membully ataupun menjahili siswa siswi Hogwarts karena menurutku itu adalah hal yang menyenangkan apalagi ditemani oleh geng Malfoy.

Sudah berkali-kali ayahku mendapatkan surat dari sekolah atas kenakalanku tapi aku tidak pernah berhenti untuk mengganggu murid-murid. Ayah marah saat aku hampir dikeluarkan saat tahun kedua karena menyerang teman seangkatanku yang sudah mengusikku.

Sebenarnya bukan kesalahanku sih..sudah jelas bukan? dia yang mengusikku duluan lalu kubalaslah dia dengan tonjokkan mautku sampai menimbulkan lebam di wajahnya.

"Tirulah kakakmu itu. Dia tidak pernah berbuat nakal." lanjutnya membuatku memutarkan bola mataku. Aku paling tidak suka dibanding-bandingkan dengan orang lain. Karena aku adalah aku sedangkan orang lain bukanlah aku jadi jangan samakan aku dengan orang lain.

"Baik ayah." balasku singkat dengan wajah masam.

Cedric menyadari perubahan raut wajahku dari yang tadinya sumringah menjadi masam. Dia mengelus-elus pundakku dan berkata "Aku tahu apa yang kau rasakan."

Namun itu tak berefek padaku. Aku langsung berlari menembus dinding untuk mencapai peron 9¾ tanpa mempedulikan Cedric dan ayah.

Saat masuk ke kereta, aku langsung mencari kompartemen Adrian dan Terence. Hanya mereka berdualah sahabat terdekatku di slytherin. Sebenarnya aku memiliki banyak teman, namun aku hanya sering bermain dengan mereka berdua.

tok tok tok

Aku mengetuk pintu kompartemen dimana Adrian dan Terence berada. Mereka menengok dan Adrian membukakan pintunya. Aku segera memeluk Adrian menyalurkan kerinduan selama liburan musim panas. Kami saling mengirimkan surat namun tetap saja rasanya berbeda dengan bertemu langsung. Adrian membalas pelukanku.

"Aku sangat merindukanmu, Adrian." kataku menyembunyikan wajahku di dadanya.

"Aku juga." balasnya

"Apakah kau tidak mau memelukku juga?" tanya Terence yang duduk di dekat jendela. Aku melepas pelukan Adrian dan menghampiri Terence lalu memeluknya.

"[Name] kulihat rambutmu sedikit memanjang." kata Adrian memainkan rambutku.

"Ya. Aku sengaja tidak memotongnya."

"Bagaimana kalau aku kepangkan?" tawar Terence

Aku tertawa pelan. "Memangnya kau bisa?" tanyaku

"Jangan remehkan aku!" kata Terence

"Baiklah baiklah. Silahkan saja." Aku berpindah tempat duduk yang tadinya di samping Adrian menjadi di samping Terence agar lebih mudah Terence mengepangnya.

Setelah beberapa saat Terence selesai mengepang rambutku. "Tidak terlalu buruk juga." kataku

"Kau sangat cantik bila di kepang seperti itu, [Name]." puji Adrian

"Aku memang cantik sejak dulu." celetukku

"Sepertinya aku akan ke toilet sebentar." kata Terence seperti menahan untuk buang air kecil.

𝐀𝐂𝐂𝐈𝐎 𝐘𝐎𝐔 | 𝗵𝗮𝗿𝗿𝘆 𝘅 𝗿𝗲𝗮𝗱𝗲𝗿 𝘅 𝗮𝗱𝗿𝗶𝗮𝗻Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang