Gajadi Hiatus sampe 16 Desember*
"Pansy apa kau melihat dasiku?" kataku, sedari tadi aku mencari keberadaan dasiku yang hilang entah kemana
"Memangnya kau taruh di mana?" tanya Pansy
"Kalau aku tahu, aku tidak akan bertanya padamu, Pans"
Aku terus mencari. Mengobrak-abrik kasurku, mencari di atas dan di bawah meja, bahkan di semua sudut ruangan pun tetap tidak ada.
"Kok tidak ada sih? Padahal aku tidak meninggalkannya selain di kamar." lirihku
"Mungkin kau lupa." kata Pansy
"Tidak mungkin, Pans"
"Daphne, apa kau melihat dasiku?" aku bertanya pada Daphne yang baru keluar dari kamar mandi. Dia menatap Pansy terlebih dahulu, lalu menjawab "Tidak tahu [Name], mungkin kau menaruhnya di suatu tempat kemudian kau lupa."
Aku menghembuskan napas kasar, "Jelas jelas aku tidak pernah melepas dasiku di lain tempat selain di kamar." kataku lalu keluar kamar
Pansy dan Daphne tahu kalau aku paling tidak suka barang-barang milikku hilang, terutama dasi. Tidak tahu mengapa tapi menurutku itu sangatlah berharga bagiku.
Aku berjalan melewati common room yang sepi dengan wajah lesu. Tapi sebelum aku keluar dari pintu asrama, tiba-tiba ada yang mengalungkan dasi di leherku dari belakang. Kulihat-lihat ini seperti dasiku.
Aku berbalik dan menemukan Adrian di belakangku, "[Name] maafkan aku." katanya dan langsung memeluk tubuhku erat
"Ya, ya aku maafkan tapi bisakah kau melepaskan pelukannya? aku sesak."
Dia melepaskan pelukannya sambil menyengir. "Mau pergi ke great hall bersama?" tawarnya, aku mengangguk
"Ayo" dia menarik tanganku keluar asrama.
"Adrian, jangan berjalan terlalu cepat." kataku
Dia berjalan dengan langkah kakinya yang panjang sambil memegang tanganku, sementara aku kelelahan sendiri akibat harus menyesuaikan langkah kakinya dengan kakiku yang tidak terlalu panjang.
"Kakimu saja yang pendek. Aku berjalan pelan kok."
Aku mendengus kesal. Saat masuk ke great hall, mataku tak sengaja bertatapan dengan mata Harry. Aku tersenyum ke arahnya dan dia membalas.
Aku duduk di bangku slytherin dengan Adrian di sampingku. "Adrian, di mana Terence?"
"Helloo everyone!!!" Terence datang dan berteriak di meja slytherin
Blaise, Malfoy, dan Goyle menatap Terence jengah dan tentu saja pendengaran mereka terganggu. Mungkin bukan hanya yang berada di meja slytherin saja, tapi semua murid yang berada di great hall.
Terence duduk di hadapanku. "Aku punya berita!" katanya sambil menggebrak meja membuatku yang sedang makan tersedak sampai terbatuk-batuk.
Adrian memberiku minum dan menegur Terence.
"Berita apa?" tanyaku setelah batukku reda
"Kau tahu mud-blood dari asrama gryffindor yang kau bully tahun lalu?"
"Which mud-blood?"
Terence seperti berpikir dan menjawab, "Kalau tidak salah namanya adalah...Solarova....Audrey Solarova." katanya
"Ada apa dengannya?" tanyaku
"Menurut berita yang beredar, dia menyukai Adrian." kata Terence membuat Adrian yang sedang minum tersedak
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐀𝐂𝐂𝐈𝐎 𝐘𝐎𝐔 | 𝗵𝗮𝗿𝗿𝘆 𝘅 𝗿𝗲𝗮𝗱𝗲𝗿 𝘅 𝗮𝗱𝗿𝗶𝗮𝗻
Fanfiction[FAN FICTION] -ˋˏ𝐂𝐎𝐌𝐏𝐋𝐄𝐓𝐄𝐃ˎˊ- ❝[𝕹𝖆𝖒𝖊] 𝕷𝖎𝖑𝖎𝖆𝖓𝖓𝖊 𝕯𝖎𝖌𝖌𝖔𝖗𝖞, 𝖘𝖊𝖔𝖗𝖆𝖓𝖌 𝖘𝖎𝖘𝖜𝖎 𝖘𝖑𝖞𝖙𝖍𝖊𝖗𝖎𝖓 𝖞𝖆𝖓𝖌 𝖒𝖊𝖒𝖎𝖑𝖎𝖐𝖎 𝖘𝖎𝖋𝖆𝖙 𝖇𝖊𝖗𝖇𝖆𝖓𝖉𝖎𝖓𝖌 𝖙𝖊𝖗𝖇𝖆𝖑𝖎𝖐 𝖉𝖊𝖓𝖌𝖆𝖓 𝖘𝖎𝖋𝖆𝖙 𝖐𝖆𝖐�...