47| 𝓐𝓬𝓬𝓲𝓭𝓮𝓷𝓽

2.2K 278 53
                                    

beneran udah tinggal ending abis ini*

• Adrian POV •

aku melihat [Name] berlari ke arah taman belakang sambil menangis setelah bertengkar dengan seorang perempuan.

karena takut terjadi apa-apa,aku pun mengikuti [Name].

sampai pada di taman belakang, [Name] duduk di salah satu kursi taman. aku menghampirinya dan duduk di sampingnya.

"hey, [Name]. kau tak apa-apa?" tanyaku

bukannya menjawab, [Name] malah langsung memelukku dan menangis di pundakku.

"dia mengkhianatiku, Ad. hiks."

"siapa? lelaki yang tadi bersama seorang perempuan yang bertengkar denganmu?"

[Name] mengangguk

"memangnya dia siapa? kenapa kau sangat sedih seperti ini?"

"dia kekasihku."

deg

saat [Name] bilang lelaki tadi adalah kekasihnya, seketika aku merasa lemas entah mengapa.

"tapi dia mengkhianatiku dengan berselingkuh dengan wanita lain. aku kecewa padanya. akhinya aku memutuskan hubunganku dengannya."

aku memeluknya erat menyalurkan ketenangan. aku tahu dia sangat sedih karena hal ini.

aku tidak mau munafik, tapi aku senang jika [Name] tidak memiliki kekasih lagi. itu menjadi kesempatanku untuk mendapatkan kembali [Name].

"kau melupakan sesuatu." kataku

"apa?"

"kau belum makan siang, [Name]. ayo sekarang kita ke kantin agar cacing di perutmu tidak kelaparan."

"malas." dia tidak bersemangat untuk melakukan apa-apa sekarang ini, mungkin karena masih sedih mengingat kejadian tadi

tanpa basa-basi, aku langsung mengambil kedua tangannya dan kutaruh di leherku dari belakang.

aku berdiri, secara automatis [Name] pun berada di punggungku sekarang.

"Adrian turunkan aku. . ."

"aku tidak mendengarnya."

sepertinya [Name] sudah pasrah digendong olehku, dia sudah diam tak meminta diturunkan lagi.

di sepanjang koridor kelas, banyak yang pandangannya tertuju pada kita berdua.

"bukankah itu anak baru? kenapa bisa bersama [Name] dan terlihat sangat dekat?" kata seseorang di koridor pada temannya

"kau dengar, [Name]? banyak yang membicarakan kita." kataku

"kau senang, tapi aku malu."

akhirnya kita sampai di kantin, untungnya keadaan sudah tidak terlalu ramai jadi banyak tempat duduk yang kosong.

aku mendudukkan [Name] di salah satu kursi.

"kau mau makan apa?"

"tidak nafsu."

"ayolah, [Name]. makan, kalau tidak nanti kau sakit."

"iya iya baiklah. terserah kau saja."

dia melipat kedua tangannya di meja dan menaruh kepalanya.

𝐀𝐂𝐂𝐈𝐎 𝐘𝐎𝐔 | 𝗵𝗮𝗿𝗿𝘆 𝘅 𝗿𝗲𝗮𝗱𝗲𝗿 𝘅 𝗮𝗱𝗿𝗶𝗮𝗻Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang