08| 𝓢𝓲𝓻𝓲𝓾𝓼 𝓑𝓵𝓪𝓬𝓴

3K 566 127
                                    

Sebelum kejadian itu dan di lain sisi...

•Author POV•

[Name] sedang berjalan menuju asrama nya sehabis dari perpustakaan. Dia berjalan sendirian di sepanjang koridor yang sepi. Murid-murid lain mungkin sedang berada di ruang rekreasi asrama masing-masing.

Saat menuju tangga turun ke bawah tanah atau lebih tepatnya menuju asrama slytherin, [Name] merasakan seperti ada yang mengikutinya. Dia berhenti sebentar dan menengok-nengok memastikan bahwa tidak ada siapa-siapa.

Dia melanjutkan perjalanannya sampai pada waktu itu hendak melangkahkan kaki turun ke tangga, tiba-tiba ada yang mendorongnya hingga [Name] jatuh ke bawah dengan terguling-guling.

[Name] tidak bisa berhenti hingga sampai ke anak tangga terakhir dan jatuh ke lantai. Ia masih sadar namun dahinya berdarah dan merasa pusing. Ia bangkit dan berjalan masuk ke ruang rekreasi dengan darah yang terus mengalir dari dahinya.

[Name] terus memegangi kepalanya sambil meringis. Dia tak sadar bahwa di ruang rekreasi itu masih ada Draco dan teman-temannya. [Name] melewati mereka dan waktu Pansy memanggil, [Name] malah jatuh pingsan.

Ia segera dibawa ke hospital wing oleh Draco dan Blaise yang kebetulan sedang duduk santai di sofa.

Blaise menaruh [Name] di salah satu ranjang yang kosong, sedangkan Draco memanggil Madam Pomfrey agar [Name] segera ditangani.

Madam Pomfrey datang lalu membersihkan darah yang ada di dahi [Name] dan mengobatinya dengan mantra. Setelah itu, dahi [Name] diperban.

[Name] masih tidak sadarkan diri. Madam Pomfrey menyuruh Draco dan Blaise kembali ke asrama karena sudah malam. Mereka berdua pergi dan segera memberi tahu Terence dan Adrian bahwa salah satu sahabatnya sedang berada di hospital wing.

"Pucey, sebaiknya kau ke hospital wing." kata Draco

"Memangnya kenapa?" tanya Adrian

"[Name] berada di sana, dia terluka." jawab Blaise

"Apa!? Bagaimana bisa?"

"Kami tidak tahu. Tiba-tiba dia masuk ke common room dengan dahi yang berdarah." kata Draco

"Baiklah. Terima kasih sudah memberitahuku." Adrian keluar dari kamarnya dan mengajak Terence untuk ke hospital wing

Mereka berdua berjalan cepat di tengah sepinya lorong-lorong. Adrian segera masuk ke hospital wing dan menuju ranjang [Name].

Dia duduk di salah satu kursi yang tersedia di samping ranjang tersebut, sedangkan Terence berdiri di sisi lainnya.

"Bagaimana bisa seperti ini?" gumam Adrian sambil memegang perban di dahi [Name]

Mata [Name] bergerak-gerak dan terbuka perlahan, "Adrian? Terence?" tanyanya

"Syukurlah [Name] kau sudah siuman." kata Terence 

[Name] tersenyum tipis.

"Apa yang membuatmu terluka, [Name]?" tanya Adrian

"Tadi saat aku kembali dari perpustakaan dan hendak turun tangga menuju asrama, aku didorong oleh seseorang." jawab [Name]

"Siapa orang itu?"

"Aku tidak melihatnya. Tiba-tiba aku terjatuh dan kepalaku pusing."

"Ya sudah, beristirahatlah. Aku dan Terence akan kembali ke asrama." kata Adrian, [Name] mengangguk

"Good night sleepy girl." kata Terence 

"Good night [Name]." kata Adrian

Setelah itu Adrian dan Terence pergi keluar dari hospital wing

𝐀𝐂𝐂𝐈𝐎 𝐘𝐎𝐔 | 𝗵𝗮𝗿𝗿𝘆 𝘅 𝗿𝗲𝗮𝗱𝗲𝗿 𝘅 𝗮𝗱𝗿𝗶𝗮𝗻Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang