Caution: Part ini ga sebanyak part-part sebelumnya*
•Author POV•
Hari ini kabarnya Professor Lupin akan mengundurkan diri sebagai guru Pertahanan Terhadap Ilmu Hitam setelah para orang tua murid mengetahui bahwa ia adalah seorang manusia serigala.
Harry belum mengetahui tentang itu. Ia datang mengunjungi kantor Professor Lupin.
Ia bingung mengapa Professor Lupin mengemasi barang-barang di kantornya. "Kau telah dipecat." kata Harry
"Tidak. Sebenarnya, aku mengundurkan diri."
"Mengundurkan diri? Kenapa?"
"Tampaknya seseorang membocorkan rahasia tentang kondisi alamiku. Besok, pada pukul sekarang, burung hantu akan mulai datang dan para orang tua takkan menginginkan seseorang seperti ku mengajar anak-anak mereka." jelas Professor Lupin
"Namun, Dumbledore..." kata Harry namun disela oleh Professor Lupin
"Dumbledore sudah mempertaruhkan cukup banyak untuk membantuku. Lagi pula, orang sepertiku....anggap saja, aku sudah terbiasa dengan itu sekarang."
Professor Lupin melanjutkan kegiatannya mengemasi barang-barang.
Dia menyerahkan peta perampok yang Harry dapatkan waktu itu kepada Harry lagi. Kemudian ia pamit dan segera menuju stasiun.
Harry keluar dari kantor Professor Lupin.
[Name] yang kebetulan baru keluar dari hospital wing pun bertemu Harry di jalan. "Hai Harry!" sapa [Name]
"Umm Hai," balas Harry
"Wajahmu terlihat sedih, ada apa?" tanya [Name]
"Professor Lupin mengundurkan diri." kata Harry lesu
"Dia adalah guru Pertahanan Terhadap Ilmu Hitam yang terbaik bagiku." lanjut Harry
[Name] mengelus-elus pundak Harry, "Ya, kau betul. Dia adalah guru PTIH terbaik selama aku bersekolah disini." kata [Name] tersenyum
"By the way, Harry, maukah kau menonton pertandingan piala dunia quidditch bersama keluargaku?" tawar [Name]
"Sepertinya aku akan pergi bersama keluarga Weasley. Bagaimana kalau kau ikut bersama kami saja?" kata Harry
[Name] agak ragu menerimanya, "Tapi Harry, Weasleys pasti tidak akan menerimaku di sana." kata [Name]
Harry merangkul pundak [Name], "Tidak akan, keluarga Weasley pasti menerimamu dengan senang hati."
"Temanmu itu?"
"Maksudmu Ron? Dia memang begitu. Membenci siswa yang berasal dari asrama slytherin."
[Name] nampak berpikir, "Menurutku lebih baik kita bertemu di sana saja. Aku tidak mau kalau Adrian dan Terence melihatku pergi bersamamu." kata [Name]
Harry menghembuskan napas, "Ya sudah yang penting kau nonton juga."
"Kau akan menulis surat untukku 'kan?" tanya [Name], Harry mengangguk "Pasti." kata Harry
"Oh iya, apa lukamu masih sakit?" tanya Harry meraba dahi [Name] yang masih tertutup perban
"Sudah tidak terlalu sakit. Madam Pomfrey mengobatinya dengan baik." jawab [Name]
Tiba-tiba Harry dengan jahilnya, menekan luka itu. [Name] meringis dan melotot marah pada Harry, "HARRY POTTER!!!" teriak [Name]
Harry berlari menghindari [Name] sambil tertawa.
"Jangan lari kau Harry!" seru [Name], dia mengejar Harry
Terjadilah kejar-kejaran antara Harry dan [Name] di koridor sekolah. "Kau takkan bisa menangkapku, [Name]." kata Harry meledek
Mereka berlarian hingga menuju pintu masuk great hall. Harry secara mendadak berhenti membuat [Name] menabrak punggungnya.
"Ada apa ramai-ramai di meja gryffindor?" tanya [Name]
Harry menggedikkan bahunya. Salah satu anak gryffindor ada yang memanggil Harry, "Aku ke sana dulu." pamit Harry
[Name] ikut masuk ke great hall juga namun ke meja slytherin dan duduk di sebelah Adrian. Dia tiba-tiba langsung memeluk Adrian yang sedang makan.
"Aku akan merindukanmu, my dear prefect." kata [Name]
"Kita akan bertemu lagi di pertandingan piala dunia quidditch nanti, [Name]." kata Adrian melanjutkan makannya
"Tetap saja. Jangan lupa kirimi aku surat."
"Iya iya. Kau mau ayam?" Adrian menawarkan ayam yang ia pegang pada [Name]
"Tidak. Aku sedang diet."
Terence datang dan langsung menoyor kepala [Name], "Tubuhmu sudah seperti lidi diberi nyawa dan kau malah diet?" kata Terence
"Memangnya salah? bagaimana kalau nanti aku gendut seperti ibu hamil?"
"Kau tidak akan segendut ibu hamil kecuali....kalau kau memang dihamili oleh Adrian." celetuk Terence membisikkan kalimat terakhir di telinga [Name] membuatnya dihadiahi lemparan apel oleh [Name], untung saja Adrian tidak mendengarnya
"Tidak lucu, Terence." kata [Name] kesal
"Kalian ini berdua kenapa?" tanya Adrian
"Kau tidak mendengarnya 'kan?" tanya [Name] memastikan
Adrian menggeleng, "Baguslah." kata [Name]
"Lihat! Potter mendapatkan Firebolt." kata Terence
"Bukankah itu sapu terbang tercepat di dunia?" tanya [Name]
"Ya. Aku ingin sekali membelinya." kata Terence
Semua anak gryffindor berlari keluar mengikuti Harry karena ingin melihat Harry mencoba Firebolt nya.
Setelah Harry turun dari sapu, banyak para murid yang ingin mencobanya juga. Harry meminjamkannya dengan syarat tidak boleh rusak sedikitpun.
·
·
·
Part ini cuma kurang lebih sepertiga dari yang sebelum"nya
Asli gue seneng bat anjir....gue menang huhu speechless bgt pas pengumuman juara
😳😱😁😭 kek gini lah kira-kira ekspresi gue pas pengumuman
15/12/2020
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐀𝐂𝐂𝐈𝐎 𝐘𝐎𝐔 | 𝗵𝗮𝗿𝗿𝘆 𝘅 𝗿𝗲𝗮𝗱𝗲𝗿 𝘅 𝗮𝗱𝗿𝗶𝗮𝗻
Fanfiction[FAN FICTION] -ˋˏ𝐂𝐎𝐌𝐏𝐋𝐄𝐓𝐄𝐃ˎˊ- ❝[𝕹𝖆𝖒𝖊] 𝕷𝖎𝖑𝖎𝖆𝖓𝖓𝖊 𝕯𝖎𝖌𝖌𝖔𝖗𝖞, 𝖘𝖊𝖔𝖗𝖆𝖓𝖌 𝖘𝖎𝖘𝖜𝖎 𝖘𝖑𝖞𝖙𝖍𝖊𝖗𝖎𝖓 𝖞𝖆𝖓𝖌 𝖒𝖊𝖒𝖎𝖑𝖎𝖐𝖎 𝖘𝖎𝖋𝖆𝖙 𝖇𝖊𝖗𝖇𝖆𝖓𝖉𝖎𝖓𝖌 𝖙𝖊𝖗𝖇𝖆𝖑𝖎𝖐 𝖉𝖊𝖓𝖌𝖆𝖓 𝖘𝖎𝖋𝖆𝖙 𝖐𝖆𝖐�...