Jangan lupa tinggalkan jejak dengan vote + comment!✨🌼
___________________________________
Sesuai rencana, hari ini Winter akan menemui Yuri di sebuah rumah sakit bernama JCHO Tokyo Takanawa Hospital.
Winter memang belum bilang pada Yuri bahwa ia akan pergi untuk menemuinya, namun rasanya percuma Winter mengirim sebuah pesan atau melakukan panggilan lewat ponselnya jika Yuri saja tidak akan mungkin mau meresponnya lagi.
Setelah berhasil menemukan keberadaan ruangan Yuri, kini Winter tengah duduk di kursi tunggu yang berada dihadapan ruang rawat inap Yuri, dari balik jendela kaca dengan rasa tak tega Winter memperhatikan sosok Yuri yang tengah berbaring lemah di ranjang.
Yuri adalah wanita yang sangat ceria dimata Winter, namun setelah Winter mengetahui bahwa wanita itu menderita penyakit kanker yang sudah lama bersarang ditubuhnya membuat Winter tersadar kalau keceriaan Yuri semata-mata hanya untuk menyembunyikan rasa sakit ditubuhnya saja.
"Aku tidak menyangka kalau akan bertemu denganmu lagi." Tanpa Winter sadari seseorang pria datang lalu duduk di sampingnya.
"Jeongin?!" Winter terkejut saat mengetahui pria yang duduk di sampingnya adalah Jeongin.
"Sedang apa kau disini?" Tanya Winter menggeser posisi duduknya agar berjauhan dengan Jeongin, enggan berdekatan.
Pandangan Winter menyapu ke sekelilingnya, hanya ada dirinya dan Jeongin di koridor tersebut.
Winter heran mengapa pria yang entah memiliki urusan apa itu tiba-tiba saja datang lalu duduk di sampingnya, dan bagaimana bisa Jeongin bisa tahu kalau Winter ada disini.
"Tenanglah, aku bukan seorang penguntit." Ujar Jeongin membuat Winter sedikit merasa lega dan mengesampingkan pikiran negatif yang ada di kepalanya.
"Aku hanya menunggu adikku saja, Eomma-ku bilang beliau akan segera datang setelah menyelesaikan tugasnya di kantor." Jeongin mencoba menenangkan Winter agar tidak membuatnya merasa terganggu.
"Sejak kapan Jeongin mempunyai seorang adik? Bukankah Jeongin adalah anak tunggal dari keluarga Yang?" Batin Winter bertanya-tanya.
Selang beberapa menit hanya ada kecanggungan yang menyelimuti Winter dan Jeongin, tidak ada yang mau membuka suara terlebih dulu. Winter sibuk dengan pikirannya sedangkan Jeongin memilih sibuk dengan ponselnya.
"Kau?"
"Kau?"
"Kau lebih dulu."
"Kau sedang apa disini? Apa jangan-jangan kau salah ruangan?" Tanya Jeongin tanpa menoleh pada Winter, masih sibuk dengan ponselnya.
"Menunggu temanku terbangun, sejak tadi dia belum juga sadar." Jeongin dengan cepat menoleh pada Winter dengan ekspresi bingung.
"Teman? Jangan bilang kalau--" Kalimat Jeongin terhenti dan dengan cepat ia seakan menyadari sesuatu.
"Jo Yuri adalah temanku, ia mengalami penyakit kanker--"
"Wanita didalam sana adalah adik tiri ku, Winter. Jo Yuri temanmu itu adalah anak kandung dari Appa tiri ku." Potong Jeongin cepat.
"Apa?!" Mata Winter terbelalak kaget.
"Dunia ini memang sempit, Winter."
"Bahkan aku baru menyadarinya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Amor Fati ✓
FanfictionTakdir adalah salah satu misteri hidup yang sulit untuk dipecahkan, tidak ada yang pernah tahu apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang. Manusia hanya bisa merencanakan dan memprediksi, yang belum tentu tahu akan kebenarannya. Main cast : •...