𝓒𝓱𝓪𝓹𝓽𝓮𝓻 ²⁰

1K 145 10
                                    

Jangan lupa tinggalkan jejak dengan vote + comment! ✨🌼
_______________________________





"Sungchan."

"Kau siapa?"

"Aku, Jaemin."

"Ada lagi yang kau butuhkan dariku? Bukankah semuanya sudah kau rebut dariku?"

"Bukan seperti itu, Sungchan."

"Lalu?"

"Aku ingin meminta tolong padamu."

"Tunggu, apa aku tidak salah dengar? Kau? Meminta tolong padaku? Kau masih bisa melakukannya? Aku tidak percaya ini."

"Tolong datang ke alamat yang aku kirimkan padamu, aku ada urusan yang penting sekarang."

Sungchan terkekeh lalu tersenyum sinis saat mendengar suara pria itu lewat ponselnya.

"Kenapa tidak kau saja yang pergi ke tempat itu? Kenapa harus digantikan oleh aku?"

"Jangan banyak bicara dan cepat datang saja ke tempat itu sekarang juga, Sungchan!"

"Wah, hebat! Anak angkat Appa bahkan kini berani membentak ku? Aku suka dirimu yang dulu, pendiam dan selalu mengalah denganku, tapi mengapa ketika kau beranjak dewasa posisiku perlahan-lahan mulai digantikan olehmu? Aku sudah sering mengatakan ini, aku tidak menyukai kehadiranmu---"

"Jung Sungchan!!!"

"Aku ini tengah meminta bantuanmu, hanya kali ini saja tolonglah aku. Kau hanya perlu datang ke tempat itu lalu menunggu disana."

"Aku tidak punya banyak waktu lagi."

"Akan aku pertimbangkan."

"Sungchan, aku mohon---"

Sungchan menutup panggilan tersebut sebelum Jaemin menyelesaikan ucapannya, lalu tak lama Sungchan menerima sebuah pesan singkat yang untuk pertama kalinya setelah bertahun-tahun dikirimkan oleh Kakak angkatnya itu, Jaemin.

Sungchan tidak menyukai kehadiran Jaemin, maka dari itu ia tidak pernah menyimpan nomor ponsel Jaemin di ponselnya ataupun berbicara dengannya. Mereka seakan orang asing.

"Kau harus membayar mahal atas semua ini, Jaemin."

***

_________________________

Jung Jaemin

|Aku dalam perjalanan untuk menjemputmu, tunggu aku didepan kantormu. Mobilku berwarna hitam dengan nomor plat mobil xxxx|

___________________________

Belum sempat Winter membalas pesan dari Jaemin itu, ia mendengar suara langkah kaki seseorang di belakangnya.

Winter menoleh kebelakang dengan menyipitkan matanya, menangkap sosok seorang wanita yang berjalan dengan langkah sempoyongan.

"Heejin kau kah itu?"

Amor Fati ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang