"Siapa?" Tanya Syila sambil menelengkan kepalanya ke kiri. Matanya mulai menatap awas pada laki-laki yang sekarang mulai menengokkan kepalanya.
'duarrr'
Seolah-olah bom meledak tepat di jantung Syila. Oh ayolah! Syila baru saja terbangun dari kematian. Ia tidak ingin mati lagi hanya gara-gara terkejut! Saking terkejutnya sampai ia mundur ke belakang. Orang itu hanya menatap Syila sejenak lalu mengalihkannya kembali.
"Sini nak!" Ajak Kinara pada Syila untuk duduk disebelah kirinya atau lebih spesifik nya didepan orang itu!
Syila berjalan mengitari meja sambil matanya tak berhenti mengawasi gerak-gerik 'iblis' itu. Lantas mendudukkan diri di tempatnya. Ryan keluar dari kamarnya dengan wajah sumringah lalu duduk disebelah kiri 'iblis' itu.
"Wah ada kak Kay juga?" Tanya Ryan masih dengan nada ceria. Tunggu...
"Kak Kay?" Tanya Syila memastikan ucapan Ryan. Sedangkan yang dipanggil namanya, malah terkejut bukan main. Ryan yang memulai, hanya menganggukkan kepala lalu tersadar akan sesuatu.
"Ah iya! Jadi kak Kay... Kak Clara ini amnesia setelah bangun dari koma." Jelas Ryan pada Kay yang berada disebelahnya, membuat Kay terkejut! Sangat sangat terkejut!
'jadi ternyata alasan sikapnya berubah waktu disekolah tadi karena amnesia?' batin Kay sambil manggut-manggut. Benar-benar tipe kakak yang patut dibenci!
"Lalu kak Clara... Kenalin dia kak Kay." Jelas Ryan pada Syila. Sedangkan Syila masih terus menyangkal apa yang ada dipikirannya.
"Dia anak dari om atau tante yang mana?" Tanya Syila dengan wajah bodohnya yang membuat tawa semua orang meledak, kecuali Kay yang justru melotot tidak percaya.
"Kakak pengen tau dia ini anaknya om sama tante yang mana?" Tanya Ryan sambil menahan tawanya. Lagi-lagi Syila dibuat kesal karena ia merasa tidak tau apa-apa disini.
"Cepetan!" Kesal Syila, lalu ia menghempaskan badannya pada sandaran kursi.
"Ekhem... Jadi begini... Kak Kay ini anaknya om Arya sama Tante Kinara." Jawab Ryan yang justru membuat tawa mereka tak kunjung berhenti. Syila mematung mendengarnya.
"Dia ini anak haram ya?" Tanya Syila lagi dengan wajah cengonya, ia masih tak yakin! Dan ughh... Lihatlah bahkan tawa mereka makin menjadi! Kecuali 'iblis' tadi. Cih.
"Apa sih kak? Dia ini kakak kandung kita!" Jelas Ryan lagi yang makin gemas dengan pertanyaan Syila.
'lalu untuk apa Clara mencari perhatian dari kakak brengsek seperti dia?!' batin Syila tidak percaya. Ia juga mulai merasa geram dengan orang didepannya ini.
Syila menatap tajam orang didepannya yang dibalas dengan tatapan tajam pula. Aliran listrik imajinasi muncul dan saling bertabrakan diantara mereka. Syila memutus kontak mata itu sambil mendecih kesal.
Ia berdiri dengan kursi yang masih menempel di pantatnya lalu membawanya berpindah tempat kesamping kiri Ryan atau lebih tepatnya ia sekarang berhadapan dengan Arya yang duduk sendirian.
"Kamu kenapa pindah sayang?" Tanya Kinara lembut setelah berhenti tertawa.
"Clara sedang menghindari kecelakaan." Jawab Syila yang membuat semua orang membeo mendengarnya.
"Kecelakaan?" Tanya Ryan memastikan.
"Hm lebih tepatnya konsleting listrik." Jawab Syila dengan penekanan diakhir sambil melirik Kay yang tampak mengisyaratkan tatapan bertanya.
Melihat semua orang yang masih tampak bingung, Syila menghembuskan napasnya kasar. Lalu melirik mereka sekali lagi.
"Dia." Ucap Syila sambil menunjuk orang yang berada disebelah kanan Ryan. Mereka pun mengalihkan tatapannya menuju objek yang ditunjukkan.
"Gue?" Tanya Kay sambil menunjuk dirinya sendiri. Syila mengangguk mantap.
"Kenapa?" Tanya mereka semua tak terkecuali, ya! Tak terkecuali. Syila hanya memutar bola matanya malas.
"Dia menatap Clara semacam menyetrum listrik bertegangan tinggi gitu! Emang kalian nggak takut?" Jelas Syila masih dengan wajah kesalnya. Oh oh, lihatlah apa yang sudah diperbuatnya! Syila berhasil menjadi komedian tingkat atas!
Ck! Tapi Syila sendiri merasa kesal. Syila berdiri dengan tidak santainya, lalu pergi sambil membawa makan malam bagiannya.
"Kamu marah sayang?" Tanya Kinara masih dengan sedikit kekehan.
"Ya!" Jawab Syila ketus.
"Marah kok sambil bawa-bawa sepiring makanan gitu sayang?" Sekarang ganti Arya yang menggoda anak perempuannya itu. Syila menghentikan langkahnya dan menghela napas kesal.
"Clara laper! Lagian marah juga butuh tenaga!" Jawab Syila lagi sambil meneruskan langkahnya menaiki tangga tanpa menengok ke belakang.
'ada yang aneh... Kenapa ingatan seperti waktu disekolah tadi tidak muncul? Apa karena mereka keluarga Clara? Atau karena Clara tidak pernah melewati masa-masa senang bersama Kay? Entahlah! Sekarang hanya ada dua kemungkinan itu.' batin Syila sewaktu menaiki tangga.
Sesampainya dikamar, Syila menaruh makanannya tanpa niat untuk memakan makanan tersebut. Ia mulai menjalankan niatnya yang tadi tertunda, yaitu menggeledah kamar Clara.
Syila memulainya dari pojok kiri sebelah pintu, lalu beranjak ke kanan dan sampailah ia pada rak buku milik Clara. Syila mencoba membuka buku tersebut satu-persatu dan meletakkannya disamping jika dirasa tidak ada yang mencurigakan.
Awalnya Syila mencomot buku dengan santai sambil melihat-lihat. Entah kenapa kegiatannya saat akan mengambil buku yang belum diperiksa menjadi berhenti, bukan! Tapi terhenti! Tangannya melayang, gerakannya benar-benar terhenti.
Syila sadar, ada yang salah. Lalu tiba-tiba jantungnya berdegup dengan kencang. Rasanya bukan seperti ketika kamu berdebar, ini benar-benar kencang! Seolah akan meledak kapan saja.
Syila mulai menekan dadanya sambil memukul-mukul dengan kuat. Bibirnya sudah membentuk segaris tipis. Ia terus menahan rasa sakit sambil sesekali menggigit bibirnya kuat-kuat. Ditengah penyiksaan itu, tiba-tiba saja Syila merasakan sakit kepala yang luar biasa.
'ughh apa lagi ini? Rasanya salah satu tokoh Avengers itu baru saja memukulkan palunya padaku! Apa-apaan ini!! Ggrrtt! Ini sangat sakitt!aku sudah tidak kuat lagi!' batin Syila dengan satu tangannya berada di dada dan tangan lainnya berada di kepala. Ia meringkuk kesakitan.
Namun, bagaimana pun juga Syila hanya menahannya. Bukannya semakin reda, tapi malah semakin parah. Akhirnya...
"Aaaaaaaarrrggghhh!" Sebuah erangan panjang lolos dari bibir Syila. Sedetik kemudian tubuh Syila ambruk dengan posisi meringkuk dan buku yang berserakan disekitarnya.
.....
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
A New Life
FantasyArsyila Lenord, seorang gadis SMA yang tewas karena kecelakaan yang diyakini sebagai kelalaian nya sendiri. Jiwanya berpindah pada seorang gadis seumuran, yang sama sekali tak dikenalnya. Ia terus mencari identitas diri dan alasan jiwanya berpindah...