14 ✓

4.3K 414 1
                                    

Saat ini Syila sedang berada di kantin bersama dengan kedua temannya. Ia sudah duduk manis ketika mendengar kericuhan orang-orang yang sedang berada di kantin.

'siapa lagi mereka? Bukankah kak Kay sudah berada ditempatnya? Apa mereka juga se-famous kak Kay?' pikir Syila. Ia sedang malas untuk menguping pembicaraan orang.

"Siapa?" Tanya Syila pada Raina dan Daisy tanpa mengalihkan tatapannya. Merasa tidak paham, mereka mengalihkan tatapan mereka menuju objek yang sedang ditanyakan oleh Syila.

"Oh, mereka gengnya Reno..." Ujar Daisy pelan sambil memerhatikan respon Syila.

'Reno? Reno... Reno...' batin Syila berusaha mengingat nama yang serasa pernah didengarnya ini.

"Ah, orang yang disukai..." Jeda Syila lalu gelagapan karena hampir saja keceplosan. "Orang yang gue suka." Ralat Syila membenahi ekspresinya.

"Lo masih suka?" Tanya Raina.

"Gaklah! Gue aja lupa orangnya." Elak Syila.

"Begitu kah?" Goda Daisy dengan matanya yang mengerling nakal. Syila hanya menatap jijik lalu teringat sesuatu.

"By the way, gue mau tanya nih... Reno itu orang nya kayak gimana?" Tanya Syila penasaran.

"Cie cie... Yang mau PDKT..." Goda Daisy lagi. Syila hanya menatap malas dan menunggu siapa diantara mereka berdua yang mau menjelaskan padanya.

"Sebenernya dia itu orangnya diem-diem cuek. Awalnya waktu lo cari perhatian ke dia pun juga gak direspon sama sekali. Dia emang orangnya dingin gitu. Tapi semenjak lo suka bully semua cewek yang deket sama dia, dia jadi benci banget sama lo.

Tapi, dia juga gak pernah turun tangan sendiri. Dia selalu 'diwakilkan' sama salah satu anggota gengnya. Terutama si Darren, dia yang paling suka gangguin lo..." Jelas Raina panjang lebar. Syila yang semenjak meminta penjelasan mereka tadi sudah terhubung dengan Clara, berkali-kali meminta konfirmasi darinya atas cerita mereka berdua.

Syila hanya mendesah pelan karena selalu mendapat jawaban 'ya' atau 'bener' apalagi dengan 'bener banget'. Astaga... Hidupnya sangat berantakan.

'tunggu dulu... Darren? Bukannya dia kucing garong yang nyakar tangan gue kemarin?' tanya Syila pada Clara.

'yap! Anda benar sekali nona...' ujar Clara santai.

'ck! Dasar kucing garong! Awas aja kalo ketemu lagi...' geram Syila. Clara terkekeh geli mendengar Syila mendendam.

"Oke, yang kayak gitu gak usah diperhatiin..." Ujar Syila dengan helaan napasnya. Raina dan Daisy sudah melanjutkan makan mereka. Sedangkan Syila mengamati sekitar, entah kenapa ia ingin melakukan itu.

Matanya terhenti pada seorang gadis yang berdiri dipojokan kantin dengan posisi menghadap tembok sedang memasukkan serbuk aneh pada segelas minuman. Syila katakan aneh karena posisi gadis itu yang seolah berusaha menyembunyikan hal tersebut. Jaraknya dengan Syila sekitar sepuluh langkah sehingga ia dapat melihatnya.

Lalu Syila melihat gadis itu membuang bekas serbuk tersebut ke tempat sampah disebelahnya. Setelah gadis tersebut pergi, Syila berjalan menuju tempat sampah itu untuk memungut bekas tadi.

'ck! Sangat ceroboh.' pikir Syila.

'what?! Gak salah tuh?' ujar Clara terkejut melihat apa yang dilihat Syila.

'berani banget ngelakuin ini disekolah...' batin Syila.

'he eh...' gumam Clara mengiyakan.

'yak, mari kita lihat siapa korban dari kejahatan ini.' ujar Syila sambil merenggangkan ototnya. Ia sangat terkejut ketika melihat gadis tersebut ternyata menghampiri meja Kay dan duduk disebelahnya. Ia berpikir sejenak kemudian teringat sesuatu.

A New LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang