Hari ini, setelah beberapa hari berlalu sejak Syila dibully. Lagi-lagi, ia dibuat kesal karena serangga-serangga itu terus bermunculan. Kali ini lima orang.
'gila. mau sampai kapan curut seperti ini akan terus bermunculan?' batin Syila kesal.
Ini sudah keterlaluan. Mereka berani memanggil Syila ditengah jam pelajaran. Sungguh, Syila tak berniat mengalah kali ini. Ia masih mengamati, kelima anak ini mengelilingi Syila layaknya penjahat yang sedang diburu.
"Lo tau apa kesalahan Lo?" Tanya gadis didepan Syila.
Syila menunduk sambil menggeleng. Syila menghitung jarak dengan dua gadis yang berada dibelakangnya. Beruntungnya anak-anak ini sedikit memberi Syila kesempatan.
"Lo gak tau kesalahan Lo?!" Ketus gadis didepan Syila lagi. Kali ini gadis bernama Shintia itu melayangkan kakinya menendang Syila. Membuat Syila terlempar ke belakang.
Kedua orang dibelakang Syila menyingkir. Ini membuat Syila mengubah rencana. Saat gadis dengan cat kuku berwarna merah itu hendak melayangkan kakinya yang kedua kali, Syila segera menangkapnya dan membanting kaki gadis itu kesamping kemudian mengunci kedua tangan Shintia dibelakang.
"Hei." Panggil Syila. "Kalo Lo nendang hati-hati dong. Celana dalem Lo kelihatan tau." Cibir Syila.
Gadis yang berada dibawah syila itu menggeram marah. Ia berusaha memberontak. Sedangkan Syila berhasil membuat anak buah gadis itu goyah.
'ini seperti, sekali dayung dua pulau terlampaui.' batin Syila senang.
Ia berdiri dengan tangannya menarik tangan Shintia. Membuat gadis itu dipaksa berdiri juga. Kemudian, Syila mendorong Shintia kearah kawanannya. Syila terkekeh sebentar lalu pergi meninggalkan tempat tersebut menuju kelas.
"Dari mana saja kamu Clara?" Tanya guru yang sedang mengisi kelas Syila saat ini.
"Dari..." Belum selesai Syila bicara karena tidak sempat menyiapkan jawaban.
"Beraninya kamu pergi ke kantin saat jam pelajaran." Potong guru bahasa Indonesia itu.
Syila mengernyit heran. Kemudian menyanggah, "Siapa yang ke kantin pak?"
"Kamu masih mau menyangkal? Padahal tadi ada anak yang bilang kalau kamu ke kantin." Ujar guru laki-laki berkacamata itu.
'sial!' maki Syila dalam hati. Ia dalam posisi terpojok karena tidak memiliki bukti. Ditambah guru ini memiliki saksi palsu.
"Minta hukuman apa kamu Clara?" Tawar guru setengah baya itu.
"Bersih-bersih taman aja deh pak." Pasrah Syila sambil mengacak rambutnya kesal.
"Oke. Silahkan duduk." Ujar Guru bernama Anto itu puas dengan pilihan Syila.
'curut tadi pasti hanya umpan.' kesal Syila setelah mendudukkan diri dikursinya.
"Emangnya Lo tadi kemana sih Ra?" Bisik Raina.
"Kalian gak kenal sama cewek-cewek tadi?" Tanya Syila balik. Kedua temannya itu menjawab serempak dengan gelengan.
"Sial!" Maki Syila sambil memukul mejanya pelan.
"Tadi ada cowok dateng ke kelas, terus bilang sesuatu ke pak Anto." Lapor Daisy, ia tau Syila membutuhkan informasi.
"Ah, gue kayaknya pernah liat cowok itu!" Seru Raina pelan. Membuat Syila membulatkan matanya penasaran. "Kalo gak salah dia anggota OSIS." Lanjut Raina.
'OSIS?' pikir Syila heran. 'atau ini semua ulah Gara?' otak Syila terus berpikir keras.
"Itu yang dibelakang ngapain?" Tegur pak Anto sambil membenahi kacamatanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
A New Life
FantasyArsyila Lenord, seorang gadis SMA yang tewas karena kecelakaan yang diyakini sebagai kelalaian nya sendiri. Jiwanya berpindah pada seorang gadis seumuran, yang sama sekali tak dikenalnya. Ia terus mencari identitas diri dan alasan jiwanya berpindah...