'Mereka bilang, kita kuat. Nyatanya, kita lemah.'
Kalimat itu meluncur begitu saja dari mulut sang gadis yang telah menahan perasaannya bertahun-tahun.
*******
Alka Rizkian?
Pemuda itu populer di jurusan bahkan di kampus, meskipun tidak sepopuler la...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"You know? My body like a lithiumbattery. Need a charging and resting"
. . .
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
. . .
Terlihat sudah banyak sekali mahasiswa tingkat dua yang berkumpul di tempat kosong depan Laboratorium Kimia Organik begitu Kana tiba di sana. Melihatnya, Kana pun segera menyingkir dan mencari tempat dekat pintu darurat untuk menunggu pintu ruang laboratorium terbuka. Lagu yang terus berputar di ponselnya masih setia menemaninya dalam sendiri karena tidak ada siapapun lagi yang ia kenal.
Pintu ruang laboratorium terbuka. Seluruh mahasiswa yang duduk menunggu pun bangkit dan mulai berjalan memasuki ruangan itu. Begitu pula dengan Kana saat kondisi ambang pintu sudah mulai sepi. Ia sudah menduga hal yang akan terjadi selanjutnya. Beberapa mahasiswa - yang tidak lain adalah adik tingkatnya - menatap bingung kepada dirinya dan juga tiga orang kakak tingkat yang juga bersama Kana.
Untuk apa mahasiswa tingkat atas seperti Kana berada di acara pengarahan praktikum mata kuliah tingkat dua? Untuk menjadi asisten? Mungkin itu jawaban klasiknya, tetapi itu tidak berlaku untuk Kana. Karena alasan ia berada di sana adalah karena dirinya juga sebagai peserta sama seperti yang lainnya. Bukan menjadi asisten praktikumnya. Sebenarnya, ada satu orang lagi di angkatan Kana yang sama seperti Kana. Hanya saja orang itu mengambil jadwal yang berbeda dengan Kana.
Ia duduk di bangku barisan belakang di antara yang lainnya. Bohong baginya jika ia tidak merasa kecil di hadapan adik tingkatnya. Namun ia tetap saja menahan perasaannya itu. Memangnya apa yang salah jika dia berada di sana. Tidak lama kemudian, dosen pengampu praktikum tiba dan sesi pengarahan dimulai. Butuh sekitar waktu satu jam hingga akhirnya pengarahan praktikum selesai.
"Teh Kana!" panggil seseorang dari belakang Kana saat gadis itu baru saja hendak melewati ambang pintu.
Bayangan matanya menangkap sosok gadis berkerudung cokelat muda saat ia menoleh. Ia kenal dengan gadis itu. Sosok yang ceria yang sangat ramah, terutama padanya. Gadis itu tampak meminta teman-temannya untuk pergi lebih dulu dan meninggalkan kedua gadis itu di sana. "Ada apa, Nad?"