Dua Puluh Empat

33 5 11
                                    

'HAPPY READING'


Pagi yang cerah, seluruh siswa kelas 12 SMA Garuda itu sudah berkumpul di lapangan sekolah dengan perlengkapannya masing masing.

"Anak-anak, sekarang kalian bawa barang barang kalian masing-masing dan masukkan ke dalam bus," kata pak Anang selaku guru yang akan membimbing mereka di sana.

"Baik Pak," seru para siswa-siswi lalu mereka bergegas memasukan barang-barang mereka menuju bus.

"Ihh! Nggak suka liat pemandangan begini, mata gue ternodai," kata salah satu siswi yang tengah melihat dua orang yang sedang berdiri di pinggir lapangan. "Ternyata si David bisa uwu juga, Aaa tolong," timpal temannya sambil terus memandang ke arah sana.

"Gue bisa bawa sendiri!" tolak Priscilla berusaha merebut tasnya yang sudah berada di tangan David.

"Its okey gue yang bawa," respon David.

"Ih sini nggak?!" kesal Priscilla berusaha merebut tas miliknya.

"Udah gue aja yang bawa Alexa," jawab David lalu tersenyum kemudian pergi meninggalkan Priscilla begitu saja.

"Heh bucin tunggu woy! Ish!" teriak Priscilla kesal dan bergegas lari mengejar David.

Di sisi lain teman-teman mereka sudah berada di dalam bus begitu juga kedua saudara Priscilla.

"Ayo anak-anak semuanya, segera masuk ke dalam bus," seru pak Anang yang sedang berjalan di sekitar beberapa bus yang telah disediakan.

Priscilla berjalan memasuki bus. Gadis itu tidak menemukan David, entah perginya kemana namun cepat sekali.

"Oliv?" kata Priscilla saat sudah berdiri di dalam bus. Gadis itu menyapu pandangan keseluruh bus yang sudah terisi penuh. Aleta duduk bersama Ana, Athala bersama Mirza, dan Oliv? Gadis itu duduk bersama seorang lelaki yang Priscilla duga dia adalah Justin, pacar Oliv.

Priscilla berjalan mendekat ke arah Oliv. "Oliv, katanya lo mau duduk sama gue, terus gue sama siapa?" tanya Priscilla to the point.

Oliv cengengesan, "Sorry Silla, hehe. Bus kelas Justin udah keburu penuh jadi dia disuruh ikut Bus kelas kita."

"Sorry ya," timpal Justin singkat.

"Silla, mau tigaan gak nih? Cukup kok," teriak Ana dari arah belakang Bus.

"ANA! Sempit Ana," kata Aleta.

"Heh jahat banget lo!" tukas Ana.

"Bukan gitu, maksud gue kan masih ada yang kosong, tuh," kata Aleta sambil menunjuk ke arah sampingnya.

Pandangan Priscilla mengikuti arah yang ditunjuk oleh Aleta. Di sana terdapat seorang lelaki yang tersenyum ke arah dirinya.

Ternyata tuh anak udah di sini, cepet banget nyampenya, batin Priscilla.

"Males bang--"

"Anak-anak ayo buruan duduk yang tenang, Bus akan segera berangkat." Suara pak Anang yang tiba-tiba masuk memotong pembicaraan Priscilla.

"Silla, kenapa kamu belum duduk?" tanya pak Anang.

"Kursinya penuh Pak," kata Priscilla sengaja menjawab seperti itu. Pak Anang langsung memperhatikan seluruh Bus.

"Di belakang sana masih ada Silla, di sebelah David. Silahkan duduk, sebelum Bus berjalan."

"Baik Pak," jawab Priscilla. Dengan kesal gadis itu berjalan ke arah David dan duduk di samping lelaki itu.

"Lepas topinya sayang," kata David tiba-tiba lalu melepas topi yang dipakai Priscilla.

"CIEEEEEE!" teriak teman-teman mereka.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 22, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

PRISCILLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang