Dua Puluh Satu

30 4 0
                                    

'HAPPY READING'

"Lo mau bawa gue kemana si!" kesal Priscilla. Mereka berdua kini berada di parkiran motor.

"Seperti yang kemarin gue bilang," jawab David seraya mengeluarkan motornya dari barisan parkiran itu.

"Lo kemarin nggak bilang apa-apa!"

"Sejak kapan lo lemot?" tanya David sambil memakai jaket hitam miliknya karena lelaki itu masih menggunakan baju basket.

"Sejak ketemu lo!" jawab Priscilla asal.

David terkekeh, "Kemarin gue bilang mau sekalian ngajak lo makan kan? Buruan naik."

"Gak!"

"Naik Alexa," kata David seraya menggapai tangan Priscilla dan menariknya.

Priscilla berdecak, "Ish! Gak usah pegang-pegang!" katanya dan mau tidak mau akhirnya Priscilla tetap naik.

David menjalankan motornya dengan santai, dia tidak memperdulikan keadaan yang masih jam sekolah. Hari ini juga memang SMA Garuda tidak ada pelajaran karena adanya turnamen. Baginya, bisa makan bersama Priscilla kali ini lebih membahagiakan dari pada memenangkan turnamen basket. Dasar bucin!

Sedangkan disisi lain Priscilla terus berkata-kata dalam hatinya. Gadis itu bingung dan sedikit heran dengan lelaki yang ada di depannya itu. Secepat itu David melupakannya? Hingga dia bisa bersikap biasa-biasa saja. Mana gombalan yang dulu sering lelaki itu lontarkan untuknya? Mana David yang tidak pernah patah semangat untuk mengejarnya? Jujur, Priscilla merindukan itu.

"ENGGAK!" kata Priscilla tiba-tiba sambil menggelengkan kepalanya.

"Alexa, lo nggak mau turun?" tanya David yang masih tetap di motor sambil menengok kebelakang.

Udah sampai? batin Priscilla.

Priscilla turun dari motor David, gadis itu menatap kearah depan. Melihat sebuah kedai ice cream di depannya.

"Katanya makan?"

"Beli ice cream dulu," jawab David yang sudah turun dari motor seraya melepas helmnya

"Lo suka ice cream?" tanya Priscilla dengan nada yang aneh.

"Buat lo, lo nggak suka?"

"Mending makan camilan dari pada beli ice cream!"

"Biasanya cewek suka ice cream!"

"Gue bukan cewek kayak mereka!"

"Yang waktu itu di Mall?" tanya David membuat Priscilla semakin kesal.

Priscilla menatap David kesal. Kemudian gadis itu langsung meninggalkan David, masuk ke dalam kedai.

"Cewek emang sulit dimengerti," kata David sambil menggelengkan kepalanya dan bergegas menyusul Priscilla.

*****


Sore ini Priscilla masih bersama David. Gadis itu sedang berada disalah satu taman yang berada di kota metropolitan itu. Taman itu tidak terlalu luas, namun suasananya indah dan menyejukan. Suasana di sana juga tidak begitu ramai sehingga terasa lebih nyaman.

"Ngapain lo bawa gue kesini?" tanya Priscilla. "Bilangnya cuma makan tapi muter kesana-kesini. Nggak jelas!" gumamnya.

"Tapi lo mau aja kan?" kata David. Ngomong-ngomong mereka sekarang sedang berjalan di taman dan sepertinya mereka belum ada niatan untuk duduk.

"Ya lo harus tanggung jawab lah anter gue pulang!"

"Jadi minta dianter nih?" goda David. "Bodo! Cepetan intinya lo mau ngomong apaan?" kata Priscilla lalu menghentikan langkahnya begitu juga David.

PRISCILLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang