Setidaknya kasih apresiasi sedikit, vote cuma sebentar kok
'HAPPY READING'
*****
Seorang gadis berjalan menyusuri tangga dari lantai dua dan turun menuju lantai satu. Gadis itu berjalan menuju meja makan untuk sarapan pagi. Tepat saat diujung tangga dia berhenti, gadis itu menarik nafas dalam-dalam dan menghembuskannya perlahan.Priscilla melangkah mendekati meja makan, di sana sudah ada Aleta, Ana, Tante dan Omnya. Priscilla perjalan perlahan lalu duduk dan ikut bergabung untuk sarapan pagi bersama mereka. Tanpa gadis itu sadari, sedari tadi dia hanya mengacak-acak makanannya sambil melamun. Dia memikirkan sesuatu yang sebenarnya ingin dia katakan namun sedikit ragu.
"Silla?" kata Elvi membuat gadis itu tersadar dari lamunannya.
"Eh? Ya Tante? Kenapa?"
"Kamu yang kenapa, kok makanannya enggak di makan si?"
"Mmm aku enggak laper tante," jawab Priscilla.
"Lo kenapa Sill?" tanya Ana.
Priscilla hanya menggeleng. Gadis itu memejamkan matanya sebentar untuk merilekskan pikirannya.
"Om, Tante, aku mau tanya sesuatu boleh?" tanya Priscilla menatap kearah Elvi dan Andi.
"Mau nanya apa sayang?" tanya Elvi yang diangguki oleh Andi.
"Tante sama Om tau enggak nama Mr. Angkasa itu siapa?" tanya Priscilla pelan. Seperti yang kalian tahu bahwa Mr. Angkasa itu adalah sebutan nama keluarga seseorang yang Priscilla benci dan seseorang yang menghancurkan keluarganya, namun nama asli orang itu Priscilla tidak mengetahuinya.
Aleta dan Ana hanya diam, mereka bingung ingin menjawab apa. Mereka juga kaget ternyata Priscilla akan menanyakan hal itu.
Elvi melirik kearah Andi. "Jangan bahas soal psycho itu Priscilla! Om permisi," kata Andi tegas lalu pergi meninggalkan mereka semua. Priscilla dan Ana tertegun dengan ucapan Om-nya, bahkan Aleta yang anaknya juga tidak menyangka jika Papahnya semarah itu.
"Maafin ucapan Om kamu ya Silla, dia memang tidak suka jika membahas soal itu karena dia dulu juga terlalu sakit saat mengetahui kehancuran adiknya atau lebih tepatnya Mommy kamu," kata Elvi berusaha memberi penjelasan pada Priscilla. Priscilla tersenyum lalu menganggukkan kepala.
"Ya udah kalian berangkat sekolah gih, Silla tante bawain bekal aja ya," kata Elvi yang diangguki oleh Priscilla juga Aleta dan Ana. Mereka berangkat ke sekolah bersama, seperti biasa menggunakan mobil.
*****
Priscilla berjalan menyusuri koridor sekolah, gadis itu terus memikirkan bagaimana caranya agar bisa cepat menyelesaikan masalahnya. Priscilla berjalan memasuki kamar mandi lalu membasuh mukanya. Setelah selesai mencuci muka, Priscilla segera kembali menuju kelas karena pelajaran tengah berlangsung.
"Priscilla!" kata seorang guru menghentikan langkah Priscilla, gadis itu bahkan tidak mengenal guru yang menghampirinya karena guru itu tidak pernah mengajar di kelasnya dan Priscilla memang tidak terlalu memperdulikan siapa saja nama guru di sekolahnya.
"Ada apa Bu? Ibu kenal saya?"
"Kamu Priscilla bukan?" tanya guru itu yang langsung diangguki oleh Priscilla. "Saya minta tolong kamu untuk bujuk David agar mau mengikuti turnamen basket, kamu kenal David kelas XII-IPA 1? Kata temen-temennya, dia dekat dengan kamu. Mungkin saja jika kamu yang membujuknya, dia akan setuju," kata Guru itu menjelaskan.
KAMU SEDANG MEMBACA
PRISCILLA
Teen FictionApa yang akan terjadi jika seorang gadis kecil melihat Daddy-nya di bunuh di depan mata? Merasakan kehancuran yang teramat dalam, ditambah lagi ketika Mommy-nya yang terkena gangguan jiwa. Ini tentang Priscilla Alexandra. Seorang Gadis berumur tujuh...