Dua Puluh Tiga

50 5 0
                                    

'HAPPY READING'


ADVENTURE STORE. Di sinilah Priscilla sekarang. Menatap sebuah bangunan toko yang terlihat ramai di kota metropolitan itu.

Priscilla berdiri di depan mobil David, sambil menunggu lelaki itu keluar. Setelah perdebatan yang panjang akhirnya David bisa mengajak Priscilla untuk membeli perlengkapan bersama untuk camping lusa.

Gadis itu melipat tangannya di depan dada dengan ekspresi cemberut. Dia sedang kesal dengan David karena setelah membeli perlengkapan tadi, dirinya dan lelaki itu debat di depan kasir hanya karena Priscilla ingin membayar sendiri namun David melarangnya. Alhasil gadis itu memilih untuk keluar terlebih dahulu.

"Alexa tolong bukain bagasinya," kata David begitu tiba di depan Priscilla, lelaki itu membawa banyak barang-barang dan dibantu juga oleh salah satu petugas di sana.

Priscilla buru-buru membukakan bagasi walaupun dia masih kesal dengan lelaki itu. Sebenarnya gadis itu juga merasa tidak enak hati karena merepotkan David, namun lelaki itu yang mau.

"Makasih Pak," kata David pada seorang Pria yang membantunya. Pria itu pun mengangguk seraya tersenyum, kemudian pergi.

"Terimakasih," ucap David lalu mengacak-acak rambut Priscilla pelan.

Lagi, lagi dan lagi! Priscilla merasa detak jantungnya berdetak lebih cepat hanya dengan perlakuan kecil seperti ini. Padahal dulunya Priscilla tidak pernah seperti ini, mungkin karena cara David kali ini berbeda.

David yang sekarang jarang memberikan gombalan alay, tetapi dia lebih membuktikan semuanya dengan tindakan.

"Apaan si lo!" kesal Priscilla langsung menepis tangan David.

"Ya udah, masuk gih!" pinta David lalu membukakan pintu mobil untuk Priscilla.

"Gue bisa sendiri!" kata gadis itu lalu langsung masuk.

David berjalan memutari mobil itu lalu langsung masuk dan menutup pintu, tak lupa juga lelaki itu memasang seatbelt miliknya.

"Ayo! Gue laper," pinta Priscilla. Namun, bukannya menjalankan mobilnya David malah diam menatap Priscilla.

Priscilla ikut menatap mata David, ada apa dengan lelaki ini? Bukannya jalan malah diam menatapnya.

David sedikit mendekatkan dirinya pada Priscilla, hanya sedikit! Namun, efeknya luar biasa bagi Priscilla.

Gadis itu terdiam kaku, ini dia ngapain si?!

"Lo--lo mau ngap--"

Deg!

Jantung Priscilla tiba-tiba berdetak lebih cepat dan sudah tidak bisa berkata-kata lagi.

Mata mereka saling bertatapan untuk beberapa detik dengan jarak yang lumayan dekat itu.

"Lama lama lo dodol kayak si Mirza!" ejek David sambil terkekeh setelah memasangkan seatbelt milik gadis itu.

David kembali ke posisinya dan bergegas menjalankan mobil itu, sedangkan Priscilla masih terdiam sambil menormalkan ritme detak jantungnya.

"Gue mau pulang," kata Priscilla mengalihkan pandangannya kearah jendela.

"Lah katanya laper?"

*****


David menutup pintu kamarnya lalu menyampirkan jaket yang dia pakai di kursi belajar, setelah itu dia langsung membaringkan tubuhnya di kasur king size miliknya.

Huft!

Lelaki itu mengelap keringat yang menetep di keningnya, namun beberapa menit kemudian kedua sudut bibirnya terangkat membentuk sebuah senyuman kecil.

PRISCILLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang