Lima

75 10 10
                                    

Alangkah baiknya vote dulu sebelum baca hehe, thank you.

'HAPPY READING'

*****

"Dav, tumben diem. Mikirin apa si?" tanya Athala. Mereka kini sedang duduk ditepi lapangan basket setelah pelajaran olahraga usai, dan beberapa menit lagi juga jam istirahat.

"Lah lo juga tumben ngomong Kas!" seru Mirza.

"Gue emang ngomong dodol! Udah gue bilang jangan panggil kulkas!" kesal Athala.

"Diem lo pada. Gue lagi mikirin Alexa," jawab David jujur.

"Alexa?" bingung Athala.

"Kurang update lo Kas, makannya jangan diem kayak kulkas mulu. Alexa itu loh si Priscilla yang dipanggilnya Silla." Athala hanya mengangguk karena malas berdebat.

"Kenapa lo manggil Alexa?" tanya Athala pada David.

"Pas pertama gue tau nama dia Priscilla Alexandra gue bingung panggil apa ya udah gue panggil Alexa aja, anggap aja itu panggilan khusus dari gue," jawab David asal.

"Weh, lo beneran bucin ke dia? Secepat itu? Padahal lo belum pernah jatuh cinta, Bos! jangan-jangan ada apa--"

David memotong perkataan Mirza. "Ada apa-apa, maksud lo? Ngaco pikiran lo!"

"Gue cuma nanya elah!" seru Mirza.

Sebenarnya David sedang memikirkan tentang Priscilla yang kerumah sakit jiwa. Selain suka, dia juga menjadi semakin penasaran tentang gadis itu.

"Ngapain ya dia kesana?" gumam David.

"Siapa?" tanya Athala yang ternyata mendengar perkataan David.

"Eh? Enggak. Kantin kuy!" seru David langsung berlari kearah kantin.

Apa yang David sembunyiin? tanya Athala dalam hatinya. Dia memang dingin namun perduli pada sahabatnya.

"EH MAU KEMANA WOY?" teriak Mirza keras.

"Udah dibilang kantin, dodol!" seru Athala kemudian berlari menyusul David.

*****

"Silla, emang sebelumnya lo sama David udah akrab?" tanya Oliv tiba-tiba, lalu menyantap makanannya. Kini Priscilla, Aleta, Ana, dan Oliv sedang berada di kantin.

"Kenal aja enggak," jawab Priscilla santai.

"Padahal dia sebelumnya emang jago gombal tapi enggak tau apa tujuannya, semua cewek yang nembak sampe mohon-mohon aja dia tolak!" seru Oliv.

"Cewek-cewek nembak dia?" tanya Ana yang langsung diangguki oleh Oliv. "Pantes ditolak, dari cara nembaknya aja udah keliatan rendah harga dirinya!" seru Ana.

"Gue pernah denger emang jaman sekarang kebanyakan gitu. Apalagi David itu keliatan terkenal, mana mungkin mau ngejar-ngejar cewek," kini gantian Aleta yang berkata.

"Tapi sekarang dia ngejar-ngejar, Silla. Padahal jatuh cinta aja dia enggak pernah," kata Oliv santai.

"Lo tau banget tentang dia?" kini Priscilla sepertinya mulai tertarik dengan pembicaraan mereka.

"Oh iya gue belum kasih tau ya? Gue itu saudaranya David dan gue juga udah punya pacar."

"Oh, siapa pacar lo?" tanya Priscilla hanya basa-basi.

"Justin. Ketua osis di sekolah ini, tapi bentar lagi bakal jadi mantan ketua OSIS. Enggak terasa udah kelas dua belas aja," jawab Oliv. Priscilla hanya mengangguk.

PRISCILLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang