Setidaknya kasih apresiasi sedikit, vote cuma sebentar kok
'HAPPY READING'
*****
Suasana kelas XII-IPA 2 sudah lumayan sepi, di kelas itu hanya tersisa empat orang gadis yang sedang membereskan buku mereka yang berserakan di meja dan ada beberapa siswa yang sedang memainkan ponsel mereka masing-masing."Silla ke kantin yuk!" ajak Oliv yang sudah berdiri dari duduknya.
Aleta dan Ana pun ikut berdiri. "Silla?" kata Aleta dan Ana bersamaan, karena Priscilla tak kunjung merespon ajakan Oliv tadi. Bahkan gadis itu masih setia duduk dikursinya.
"Gue males!" jawab Priscilla menatap kearah sepatunya sambil menggerak-gerakan kakinya.
"Sapatunya lebih menarik ya dari pada gue?" kata seseorang yang tiba-tiba datang entah sejak kapan.
Priscilla mendongakan kepalanya. "Ngapain lo kesini?"
"Gue pacar lo kalau lo lupa," kata David langsung menarik tangan Priscilla pelan tetapi membuat gadis itu berdiri.
"Ih apaan si, gak usah pegang-pegang!" kesal Priscilla menyentak tangan David.
"Kalian paca--" perkataan Oliv terpotong oleh ucapan seseorang.
"Bos, mentang-mentang punya pacar, tega lo ninggalin gue!" kesal Mirza begitu memasuki kelas itu bersama Athala. David tak memperdulikan perkataan Mirza.
"Ke kantin yuk!" ajak David menatap Priscilla dengan senyumannya.
"Ogah!" seru Priscilla mengalihkan pandangannya.
"Atau lo lagi hemat? Hahaha tenang jangan kayak orang susah, Bos gue banyak duitnya," ledek Mirza pada Priscilla yang membuat gadis itu semakin merasa kesal.
"Alexa, kok muka lo beneran kayak orang susah?" kata David membuat Priscilla memincingkan matanya menatap lelaki itu. Aish ngeselin! Perkataan Mirza emang berpengaruh banget ya?
"APA LO BIL--"
"Susah dilupain," kata David membuat Priscilla langsung diam.
Jangan ditanyakan lagi, gadis itu kini sudah merasa sangat kesal. Baper? Mungkin dulu Priscilla pernah sedikit merasa baper namun dia sekarang sudah terbiasa, bahkan sejak pertama kali lelaki itu hadir dan mengganggu ketenangannya Priscilla sudah mendapatkan banyak gombalan dari laki-laki itu. Walaupun banyak yang mengatakan bahwa gadis itu beruntung karena David tak pernah mengatakan langsung gombalannya pada perempuan lain.
"Receh!" seru Priscilla langsung meninggalkan mereka.
"Silla, mau kemana?" tanya Oliv sedikit berteriak.
"Kantin!" seru Priscilla menghentikan langkahnya diambang pintu sejenak lalu kembali melanjutkan langkahnya.
"Dia baper Bos!" kata Mirza dengan ekspresi alaynya.
"ALEXA, TUNGGUIN!" teriak David lalu langsung berlari menyusul Priscilla tanpa memperdulikan perkataan Mirza.
"Baper pala lo!" seru Ana menonjok pundak Mirza lalu langsung pergi menyusul Priscilla diikuti oleh Aleta dan Oliv.
"Sekate-kate ya tuh anak, enggak tau aja gue siapa, ya engga Ka--" Mirza menengok kearah sampingnya dan sudah tidak mendapati Athala, bahkan di kelas itu hanya ada dirinya dan beberapa siswa.
"Wah si Kulkas minta diketekin nih!" kesal Mirza langsung berlari menuju kantin.
*****
KAMU SEDANG MEMBACA
PRISCILLA
Teen FictionApa yang akan terjadi jika seorang gadis kecil melihat Daddy-nya di bunuh di depan mata? Merasakan kehancuran yang teramat dalam, ditambah lagi ketika Mommy-nya yang terkena gangguan jiwa. Ini tentang Priscilla Alexandra. Seorang Gadis berumur tujuh...