Prolog

222 34 13
                                    

Hay semua,

Eh? Vote dulu dan Comment juga, semoga kalian suka.

Jangan lupa follow buat yg belum follow, jadi kalau aku ada info di papan pengumuman atau wall, intinya kalau aku ada info disitu kalian jadi tau, oke.

'HAPPY READING'

*****

Seorang gadis sedang duduk melamun di ruang tamu sambil menunggu saudaranya, namun raut wajahnya menampakkan aura kegelapan dan kesedihan.

Priscilla sedang berjalan menyusuri tangga dengan sangat pelan, tujuannya hanyalah satu, memasuki kamar orang tuanya.

Kreeet!

Gadis kecil itu membuka pintu kamar orang tuanya, mengedarkan padangannya keseluruh isi ruangan itu kemudian menghampiri seseorang yang duduk di kursi meja rias.

"Mom, where is Daddy?" tanya gadis kecil itu menggunakan bahasa kesehariannya.

Gadis kecil itu sudah terbiasa menggunakan bahasa Inggris dan Indonesia. Ibunya asli Indonesia sedangkan Ayahnya orang Jerman namun mereka tinggal di Amerika karena urusan bisnis.

"Daddy lagi di kantor sayang. Mom mau kesana, kamu mau ikut?" tanya wanita itu yang langsung diangguki oleh anaknya.

Saat mereka sudah sampai disebuah gedung, mereka langsung menggunakan lift hingga mereka tiba di lantai empat tempat dimana telah disediakan ruang pribadi untuk keluarga.

"Kita tunggu disana ya sayang, nanti Mom telfon Daddy suruh kesini!" Gadis kecil itu pun langsung mengangguk, mereka berjalan mendekati ruangan itu yang anehnya terdengar suara keributan di dalamnya.

Priscilla melepas gandengan tangan pada Mommy-nya, Sandra. Berlari menghampiri ruangan itu, berharap suara itu adalah milik Daddy-nya hingga gadis itu langsung membuka pintu dan melihat pemandangan yang tak pernah terbayangkan sebelumnya. Pemandangan yang seharusnya tidak terjadi dan tidak boleh dilihat oleh gadis berumur enam tahun.

Bukannya terdiam ataupun ketakutan, gadis kecil itu malah berlari menghampiri Daddy-nya yang sedang terduduk sambil memegangi benda tajam yang menusuk di bagian perut pria itu.

"Hiks.. hiks.. Daddy, what is this?" tanya gadis itu mulai menangis dan berjongkok sambil menyentuh darah yang bercucuran dilantai.

"Sa-sakit sayang, Alexa ja-jagain Mommy ya!" seru pria itu menahan sakitnya.

"Ada apa ini?" tanya Sandra saat tiba di ambang pintu dan bertemu sahabat suaminya yang pergi terburu-buru tanpa menjawab pertanyaan dia.

"Astaga!" seru Sandra begitu menghampiri suami dan anaknya, tak terasa air matanya langsung lolos dari pelupuk mata itu.

"Mom, Alexa tad-tadi hiks.. hiks.. tadi Alexa liat seseorang nusuk Daddy. Daddy kenapa Mom? Hiks.. hiks.." tanya gadis kecil itu yang terus menangis tanpa henti-hentinya.

"WOY!" teriak kedua saudaranya yang entah sejak kapan sudah duduk di sampingnya.

"Ngagetin aja kalian!" seru Priscilla kesal yang di tanggapi oleh gelak tawa kedua saudaranya.

"Gue kangen Mommy, minggu depan kita take off ke Indonesia. Kalian mau bantuin gue?" kata Priscilla dengan raut wajah amarahnya yang membuat kedua saudaranya langsung mengangguk patuh.

*****

Penasaran gimana?

Yuk, langsung baca part selanjutnya. Jangan lupa vote and comment dulu ya, enggak butuh waktu lama kok buat vote biar aku makin semangat aja^^

Jangan sungkan-sungkan untuk komen, hehe..

Salam,
AmeliyaDSP

Minggu, 26 Juli 2020

PRISCILLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang