Dua belas

39 7 2
                                    

Setidaknya kasih apresiasi sedikit, vote cuma sebentar kok

'HAPPY READING'

*****

David berjalan memasuki kamarnya yang tampak mewah serta didominasi warna abu-abu dan putih, dengan senyum yang terus mengembang. Tidak usah ditanyakan lagi, sudah pasti karena Priscilla yang mau menerimanya menjadi pacarnya walau hubungan mereka hanya dilandasi oleh satu orang yang mencintai. David yakin bahwa suatu saat Priscilla akan membalas cintanya.

Lelaki itu membaringkan tubuhnya di atas kasur tanpa berniat mengganti seragamnya terlebih dahulu. David langsung memainkan ponselnya dan mencari kontak seseorang lalu dia menelfonnya.

"Hai Alexa," kata David saat merasa seseorang yang dia telfon mengangkat sambungannya.

"Apaan?"

"Yee pacar jangan gitu dong!"

"Ngapain lo telfon? Cuma mau ngomong gitu?"

"Emang enggak boleh kit--" perkataan David terputus saat seseorang yang tiba-tiba membuka pintu kamarnya dan berkata sesuatu.

"Dav, Papah mau bicara!"

"Bentar Pah!" sahut David lalu Papahnya berjalan keluar meninggalkan ruangan itu.

"Itu Bokap lo?" tanya Priscilla dari sebrang sana.

"Iya. Udah dulu ya, love you!" kata David lalu langsung mematikan sambungan telefon itu.

Setelah menaruh ponselnya di meja dekat kasurnya, David berjalan menuju keluar kamar. Langkahnya semakin memelan saat sudah tiba di depan ruang kerja milik bokapnya di rumah itu.

"Ngapain Papah manggil gue? Biasanya juga dia sibuk dengan kertasnya itu!" gumam David sedikit kesal saat mengingat bahwa Papahnya tidak pernah meluangkan waktu untuk dia sejak kecil. Perlu kalian tahu bahwa Nyokapnya sudah meninggal sejak melahirkan dia.

"Dav, ngapain kamu kesitu?" tanya seseorang dari arah belakang David.

"Aku kira Papah di dalem!" kata David menengok kearah Papahnya.

"Jangan sembarangan masuk ruangan kerja Papah, kita bicara di bawah saja!" pinta Satria, bokap David. David mendengus kesal karena selalu itu alasan jika dia akan masuk kedalam ruang kerja Papahnya. Membuat David kadang berfikir, apakah ada yang disembunyikan?

David dan Satria berjalan menuju ruang keluarga lalu mereka duduk disofa yang ada di sana. "Mau ngomong apa Pah?"

"Sekolah kamu gimana?"

"Enggak gimana-gimana," jawab David santai.

"Kamu udah punya pacar atau temen deket gitu? Masa kamu mainnya sama Mirza dan Athala doang," kata Satria sedikit terkekeh.

David di buat bingung oleh Papahnya. Dia memang baru saja jadian dengan Priscilla itu tandanya dia sudah mempunyai pacar. Namun, apakah harus dia menjawabnya? David juga dibuat bingung karena melihat Papahnya seperduli itu. Apakah dia tidak senang? Bukan, bahkan David sangat senang jika Papahnya tidak mengabaikan dia, namun rasanya aneh saja.

PRISCILLATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang