12. Hilang

416 82 21
                                    

Note: Setiap dialog yang menggunakan bahasa daerah akan langsung aku kasih translate di bawahnya.

Banyak terdapat kata-kata kasar.

-

Beberapa hari yang lalu kelas Gladys diberikan tugas membuat poster sederhana secara berpasangan. Pasangan untuk pengerjaan tugas itu dipilih oleh wali kelas, tidak boleh ada bantahan bahkan jika beliau menunjuk sepasang musuh bebuyutan untuk menjadi pasangan.

Gladys dipasangkan dengan Aldi. Tidak masalah karena mereka bukan musuh bebuyutan, walau tidak jarang mereka beradu mulut hingga membuat Gladys menangis.

Kini keduanya duduk berhadapan di sebuah coffe shop yang tidak jauh dari komplek perumahan Gladys. Lagu Perfect dari Ed Sheeran terputar, memenuhi sudut ruangan, juga tiba-tiba memenuhi pikiran Gladys.

"Jiah, Perfect-nya Ed Sheeran," ucap Aldi tiba-tiba. "Eh, sekitar semingguan yang lalu Farel upload Instastory gitaran lagu ini, kan?" lanjut lelaki itu.

Gladys mendumel dalam hatinya. Bisa-bisanya Aldi membahas itu di saat ia juga sedang termenung karena hal itu.

"I found a girl... beautiful and sweet..." Aldi tiba-tiba ikut bernyanyi, lalu terkekeh sebentar. "Buat kamu tuh kayanya, Dys, Instastory-nya itu," ucapnya kemudian.

Gladys masih diam, respon darinya hanyalah mendelik sebal ke arah laki-laki yang duduk di depannya itu.

Meski mendapat delikan dari Gladys, Aldi malah tertawa puas. Takut kalau tiba-tiba Gladys terpancing emosinya dan kemudian membuat mereka beradu mulut hingga Gladys menangis di tempat, Aldi segera menghentikan tawanya dan memutuskan untuk kembali serius pada tugas mereka.

"Tadi ke sini naik apa, Dys?"

Masih dengan fokus yang mengarah pada garis-garis yang ia buat di atas kertas karton, Gladys menjawab, "Ojol."

"Yaudah nanti pulangnya aku anter."

Gladys meletakan spidol merah—yang sedari tadi ia gunakan—ke atas meja. "Nggak usah, Di. Aku ada janji sama Chandra, jadi ntar dijemput sama dia.

Aldi memainkan gulungan karton yang sudah tidak terpakai, menggoyang-goyangkannya ke sembarang arah. "Aduh aduh pacarannya sama siapa dijemputnya sama siapa," ucap Aldi yang kemudian dihadiahi lirikan tajam dari Gladys.

Lagi, Aldi memancing dan menggoda Gladys. Semoga tidak ada adegan adu mulut dan tangis Gladys, paling tidak hingga tugas mereka selesai dikerjakan.

"Tapi aku nggak punya pacar, sih, Di."

"Farel?"

"Bukan pacar."

Aldi terkekeh. "Mending jadi pacarku, Dys."

"Dapat benefit apa emangnya kalo jadi pacar kamu?"

"Hm... apa, ya? Aku kasih seneng, deh?"

"Yaaa aku sendirian juga udah seneeeng!"

Aldi terkekeh. "Emang kamu maunya apa?" Belum sempat Gladys menjawab, Aldi kembali bersuara, "Ah, nggak usah dijawab, udah keliatan banget kamu maunya Farel."

"Sotooooooy."

Aldi terkekeh lagi, tangannya masih bergerak bebas menggoyang-goyangkan gulungan karton.

"Bisa diem, nggak, tangan kamu??? Lama-lama aku mual liatnya."

"Hah? Terhipnotis kamu???"

"Apanya, Diiiii???"

Clouds and SunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang