6. Petuah dari Chandra

1K 181 40
                                    

Note: Setiap dialog yang menggunakan bahasa daerah akan langsung aku kasih translate di bawahnya.

Banyak terdapat kata-kata kasar.

-

Hari sabtu yang harusnya dihabiskan dengan bersantai-santai di rumah, sayang sekali harus Gladys lewatkan untuk mengerjakan tugas kelompok di salah satu rumah teman sekelasnya.

Rara—si pemilik rumah—datang dari arah dapur, membawa nampan berisikan minuman dan makanan ringan. "Jadi, mau bikin tentang apa?" tanyanya.

Gladys mendecak. "Duh, jurusan Akuntansi masa disuruh bikin video?! Tuh, Multimedia jagonya kalo kayagini, ih!"

Adel mendelik. "Gebetannya anak jurusan itu sih, ya, Dys? Jadi tau banget," godanya. Kebetulan ia juga berada di kelompok yang sama dengan Gladys.

Aldi segera duduk mendekat. "Sama siapa, Dys? Balikan sama Ryan?"

Gladys menggelengkan kepalanya cepat. "Aku gak pernah ada apa-apa sama Ryan!"

"Temennya Ryan, Di!" sahut Adel.

Aldi terbelalak. "Chandra???"

"SIALAN!" Gladys melempar bantal yang sedari tadi ia pangku, ke arah Aldi. "Bukan, lah!"

"Terus siapa?"

"Bukan urusanmu!"

"Ck."

Semuanya kembali diam, masing-masing memikirkan ide untuk tugas film pendek mereka.

Tangan Gladys bergerak untuk mengambil makanan ringan.

"Makan terooooos," celetuk Aldi.

"Baru juga sekali!"

Selama SMP, Gladys sudah cukup hampir gila dibuat kesal oleh Chandra, dan sialnya saat memulai kehidupan baru di SMK, ia harus dibuat lebih gila lagi karena bertambahnya satu orang yang akan selalu membuatnya kesal.

"Gimana kalo ceritanya ada murid yang bikin ulah di sekolah, tapi gak dikenakan point atau dikasih hukuman berat, cuma ditegur biasa aja, soalnya dia anak kepala sekolah, gimana?" usul Adel.

"Susah, Del, bikin setting sekolahan," sahut Aldi.

"Naik motor, tapi gak pake helm. Trus nanti dia kena tilang, tapi minta tetap dibebasin dengan bawa-bawa nama orang tua, soalnya dia anak pejabat, gimana?" usul Rara.

"Aduh, aku gak bisa mikir!" celetuk Gladys.

"Emang kamu pernah bisa mikir, Dys???" sahut Aldi.

"DIEM!"

"Dys, ada yang telpon," sela Rara di antara keributan kecil Gladys dan Aldi.

Fokus Gladys langsung teralih pada ponsel yang ia letakan di sampingnya. Tangannya mengambil tisu, kemudian baru ia mengangkat panggilan.

"Apa?!" Gladys berdiri, berjalan ke arah teras.

"Haloooooo, sayang."

"Apa sih?!"

Clouds and SunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang