04. Insiden [SUDAH DIREVISI]

578 45 0
                                    

Assalamualaikum dari Author
-
Happy Reading 💕
Always Happy For Your Life 🌈
Don't Forget To Vote and COMMENT!!
.
.
.

🍁ARLETTA🍁

"Aahh gak mau!! Kakak udah janji buat gak make up-in Letta! Kakak bo'ong!" gerutu Letta tak suka. Pasalnya baru masuk kedalam mansion Letta telah disambut oleh penata rias terkenal yang siap membuat dirinya seperti angel, kata Cakra doang sih.

"Mami!!!! Tolongin Letta! Letta gak mau" Letta menggeleng dengan tatapan melasnya membuat Nindy tertawa

"Udah sayang turutin aja apa kata kakak kamu. Dari pada ngamuk kan" Letta mencebikkan bibirnya kesal

"Enggak buat dicepol!" protes Letta

"Oke-oke"

"Kamu sesekali harus nurut sama kakak. Kakak udah capek dikatain jomblo muluk, hehe" Cakra mencium puncak Kepala Letta

"Makanya cari pacar sono!"

"Banyak sih yang ngejar tapi gak ada yang cocok sama Kakak " Letta memanyunkan bibirnya. "Enggak buat pakek sepatu tinggi ya? Kaki Letta sakit"

Jika bukan karna diundang dicara sohib nya mana mungkin dia akan merepotkan Letta seperti ini, apalagi ketentuan acaranya harus membawa pasangan.

"Iya baby"

"Dress biru muda. Letta mau yang itu"

"Aslinya sudah cantik, hanya butuh make up tipis. Biar gak keliatan kalo adeknya hehe" Letta tersenyum hangat pada pena rias itu.

"Berangkat Mi" setelan jas biru tua milik Cakra semakin membuat Nindy seolah bangga. Anaknya telah tumbuh dengan baik

"Mih! Kalo aja Letta bukan adek Cakra mungkin udah cakra pacarin dari dulu" bisik Cakra ditelinga Nindy

"Udah ah! Ngaca sana kamu! Muka kamu tuh udah kayak pedofil tau gak!" canda Nindy

"Jahatnya" Cakra memeluk Nindy dengan sangat erat

"Mami Letta berangkat ya?" Nindy mengangguk, dengan pelan mencium pipi Letta

"Jagain adeknya kak" Cakra memberikan pose hormatnya

"Mana hp nya. Kakak kantongin aja" Letta mengangguk

"Letta boleh makan banyak kan?" Cakra sangat ingin mengusak rambut Letta. Namun tatanannya sudah sangat rapi. Rambut hitam pekat sebahu milik Letta membuat Cakra tak bisa lepas memandangi gadis itu.

"Kok lo cantik sih?" tanya Cakra dengan wajah lempengnya, "Letta emang cantik hehe. Adik nya siapa cobak?" Letta menyender pada bahu lebar Cakra.

"Adik dari Cakra Mahesa keluarga Cakra wala" sang supir hanya bisa geleng-geleng melihat Cakra yang mencolek-colek pipi Letta

"Sudah sampai tuan" Cakra mengangguk dan turun dari mobil diikuti Letta.

"Loh kak!" heboh Letta membuat pergerakan Cakra terhenti. "Kita kan gak bawa kado! Gimana dong?!" tanyanya heboh

"Tenang dek. Udah kakak siapin, ayo masuk" Letta mengangguk, senyumnya terbit saat melihat banyak pasangan disana. Sheyna,Luis dan Roy juga tak luput mengikuti langkah kaki Letta

"Dengerin kakak dulu. Kalo kamu ngerasa gak nyaman langsung bilang kakak, kalo mau pulang juga bilang kakak ya?" Letta kembali menganggukan kepalanya. "Letta mau kue" tunjuk Letta, kue keeing berbentuk kupu-kupu itu menjadi pusat perhatian Letta

"Wehhhhh ternyata lo beneran punya cewek bos? Gue kira becanda doang!" tiba-tiba datang 3 cowok dengan setelah jas masing-masing.

"Cakep juga cewek lo! Halo cantik namanya siapa?" goda salah satu diantaranya.

ARLETTA (PROSES REVISI) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang