Love Story (GS) CHANBAEK [END]

part 20

setelah kejadian itu chanyeol dibawa kekantor polisi, dan jaehyun selamat karena saat sampai dirumah sakit ia segera mendapatkan penanganan, beruntungnya peluru itu tidak sampai menembus pada bagian-bagian penting jadi masih bisa diselamatkan.

hingga 2,5 tahun sudah berlalu, baekhyun masih kecewa akan tidakan chanyeol ia sangat kecewa, begini saja ia sudah berani menembak sang kakak dengan pistolnya, lalu bagaimana seterusnya? apa chanyeol akan benar-benar membunuhnya? baekhyun sudah tidak habis pikir. Dimana chanyeolnya yang lembut dan penuh kasih sayang? mengapa menjadi seperti ini? baekhyun tidak pernah mengunjungi chanyeol dipenjara dan dia kembali ke newyork semenjak sang kakak sudah dinyatakan sehat,hanya sahabat-sahabatnya saja yang sesekali menjenguk chanyeol lalu memberikan kabar pada baekhyun, bagaimana pun baekhyun masih ingin mengetahui keadaan chanyeol.

“chanhyun ayo makan nak” teriak baekhyun.

anak kecil berumur belum genap 3 tahun itu pun berlari kecil dengan jaehyun yang mengejarnya.

“ahaha mommy uncle nakal” adu chanhyun dengan suara kecilnya yang mengemaskan

“uncle jangan nakal dongg!” kata baekhyun berkacak pinggang.

“dasar kau ini suka sekali mengadu kemommy mu hm?” jaehyun hanya mengelitiki perut sikecil, chanhyun pun hanya tertawa geli.

“sudah ayo makan” jaehyun mengendong tubuh chanhyun dan mendudukan pada kursi khusus milik chanhyun.

“ayo makan, dan habiskan susunya” suruh baekhyun.

“emm oppa? kapan kau menikahi rose?” tanya baekhyun

“ck sudah ku katakan berkali-kali, aku tidak akan menikah kalau kau belum menemukan lelaki yang tepat,lagian umurku juga masih muda” kata jaehyun

“ck oppa! umurmu ini sudah sangat pas untuk menikah, lagian apa kau tidak kasihan pada rose? dia wanita yang baik jangan disakiti” kata baekhyun

“tidak,ini tepat tidak usah meminta lagi. aku akan menunggu sampai kau mendapatkan laki-laki yang bisa menjagamu dan chanhyun” kata jaehyun sambil menyendok makanannya.

“aku tidak menikah, aku cukup hidup dengan chanhyun” jawab baekhyun.

“apa kau akan terus seperti ini seumur hidup? chanhyun juga butuh ayah!” kata jaehyun memberhentikan acara makannya dan menatap tajam kearah adiknya.

“aku akan menemui chanyeol, aku akan mempertemukan chanyeol dengan anaknya” kata baekhyun

“tidak! untuk apa kau menemui laki-laki itu, kau harus mencari pendamping lain!” kata jaehyun

“oppa, aku masih sangat mencintainya, chanhyun pun pasti ingin bersama ayah kandungnya” mohon baekhyun

“kau ingin hanya sekedar bertemu atau kembali hidup bersamanya?” tanya jaehyun

“a-aku-”

“ingin kembali hidup bersamanya kan?” potong  jaehyun.

baekhyun pun hanya menunduk meremat ujung bajunya, ia memang masih sangat ingin hidup bersama dengan chanyeol, ia sangat mencintai chanyeolnya.

“percuma! tidak lama lagi ia akan pergi !” kata jaehyun membuat baekhyun membeku, ia mengangkat kepalanya dan menatap lekat sang kakak karena tak mengerti apa maksudnya.

“pergi ?apa maksudnya” tanya baekhyun dalam hati.

“ya chanyeol akan pergi , kamu mau tau alasannya?” jaehyun pun segera pergi kekamarnya untuk mengambil sesuatu dan memberikan pada baekhyun, baekhyun hanya menatap lama amplop coklat yang diberika. jaehyun.

“a-apa ini” baekhyun ingin tahu namun ia takut, takut yang didalam akan mengecewakan hatinya.

“buka saja kau akan tahu semuanya” suruh jaehyun

dengan terpaksa baekhyun pun mulai membuka, hatinya sangat gelisa ia takut jika ini berisi pernyataan yang tidak ia inginkan mengingat kata sang kakak bahwa chanyeol akan pergi.

setelah berhasil membuka disana terdapat dua surat,

baekhyun membaca deret demi deret kalimat yang tercetak jelas disana, nafasnya tercekat tubuhnya membeku membaca dua kertas itu bergantian, seketika badanya lemas lalu ia terduduk dilantai dengan tangan masih memegang kedua kertas pernyataan itu.

“t-tidak mungkin i-ini t-tidak mungkin hiks, oppa kau bohong kan, ini palsu kan? kumohon ini sangat tidak lucu oppa hiks,tidak hiks tidakkkk” baekhyun menangis sejadi-jadinya meremat kedua kertas yang ia baca barusan, kerta yang berisi kekecewaan dan sakit.