EIGHT

5K 475 8
                                    


I am really×not bad.

"She lo bisa kan? "
"Gak".

Sherina bisa mendengar dengusan kasar Sam dari dalam telepon.

"Mama nggak bakal ngizinin Sam. Papa juga, dia nggak bakal ngizinin. "

Sherina kembali berfikir, mengapa Sam mau mengajaknya keluar malam? Memang tujuan Sam hanya sekedar mengajak Sherina mengunjungi rumahnya. Tapi sungguh ini adalah kali pertama sekaligus tidak masuk akal.

Seorang Samuel Ferendldy mengajak Sherina cewek cupu kerumahnya? Hmm mencurigakan.

"She gue bakal minta izin sama mereka. Gue bukan golongan cowok yang jemput cewek depan gang. "

Sherina tertawa lepas. Gadis itu refleks memukul meja riasnya karna spontan Sam mengatakan hal yang diluar pikiran Sherina.

"Ya udah terserah deh. "
"Oke gue otw. "

Sam memutuskan sambungan teleponnya. Sherina menghela napas pelan, lalu merebahkan tubuhnya diatas kasur empuk miliknya.

Gadis itu tengah berpikir, Sherina menatap langit langit kamar dengan pikirannya yang terpenuhi nama Sam. Tumben sekali cowok itu mengajaknya keluar.

Ohh atau mungkin Sherina akan dibawa ke markas BLACKCARLOS, bukan rumahnya? Malam ini malam minggu, setiap malam minggu BLACKCARLOS selalu mengadakan masak bersama untuk dibagikan kepada mereka mereka yang membutuhkan.

Mereka suka hal yang menantang. Cowok cowok masak tidaklah mudah, mereka bisa saja membeli atau memesan nasi kotak, tapi kembali lagi 'mereka suka hal yang menantang'.

Tapi Sherina tidak akan mempermasalahkan hal ini. Jika memang benar Sam akan membawanya kesana, Sherina tidak akan menolaknya.

"She, "

Tok tok tok...

Sherina mengambil posisi duduk, ia berjalan untuk membukakan pintu Marisa.

"Kenapa Ma? "
"Di bawah ada temen kamu, "

Marisa hanya mengatakan itu, ia langsung berlalu begitu saja tanpa menunggu ucapan Sherina selanjutnya.

Sherina menghembuskan napas pelan. Ia mengambil ponselnya diatas meja rias dan mengetikkan pesan untuk Sam yang sudah menunggunya dibawah.

Anda
Bentar aku siap siap dulu.

***
Sam terus mencuri pandangan menatap Sherina dari kaca spion. Ia juga tersenyum kecil dibalik helm yang ia kenakan.

Sherina memang berbeda dari yang lain. Kacamata tebal, rambut yang terikat satu dibelakang atau.. Dua kepang, itu menjadi ciri khas sang empu.

Entah kenapa meskipun seperti itu, Sherina terlihat berbeda dimata Sam. Gadis itu istimewa, tentu Sam juga menyukainya.

So kalian harus percaya 'kalian akan terlihat istimewa dimata orang yang tepat'.

"Eeh ngapain liat liat. Iya iya aku cantik kan. " sembur Sherina yang sudah menyadari tatapan tatapan dari Sam.

"Pd lo. Gue salfok sama kacamata lo. Lepasin napa She. " elak Sam.

Sherina menggelengkan kepala, kini ia tidak kesal, melainkan tersenyum kecil mendengar ucapan Sam.

"Nggak, aku nyaman kok sama ini. "

I AM really×not BAD [END]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang