NINE

4.7K 480 4
                                    


I am really×not bad.

Sherina melangkahkan kakinya dengan cepat. Bisa dikatakan terlambat sudah menjadi kebiasaan Sherina sehari hari. Kemarin BLACKCARLOS menunda pembagian makanan disiang hari dan digantikan dengan malam hari.

Jadi Sherina harus begadang sampai acara selesai. Berangkat sekolah jalan kaki, dan harus bangun terlambat.

Argh hari yang melelahkan. Masih pagi She, tapi bagi Sherina ini memang melelahkan. Selain tidur terlalu malam, dia  juga tidur dalam waktu yang tidak lama.

"Sherina kamu terlambat lagi. " pak Jaya menggeleng tak habis pikir. Sebenarnya apa yang Sherina lakukan hingga selalu terlambat sekolah.

"Maaf pak, kali ini saja izinin Sherina masuk. Sherina janji akan melaksanakan hukuman bapak pulang sekolah nanti, "

Pak Jaya mengiyakan. Hari ini kelas Sherina ada jam olahraga, pak Jaya tidak tega untuk menyita jam belajar Sherina kali ini.

"Makasih pak, "

***
Devina tersenyum miring. Gadis itu sudah merangkai rencana liciknya bersama Anggi dan Amelia.

Mereka akan mengambil seragam olahraga Sherina ketika sang empu menggantinya nanti.

Devina akan membalas semua perbuatan Sherina. Gadis itu sudah kelewatan, Devina tidak akan membiarkan Sherina lolos kali ini.

"Toilet nomer 3 Vin. " Anggi membisik. Ia segera mengambil seragam Sherina, dan mulai berlari keluar bersama Devina dan Amelia.

"Hebat lo Nggi. "

Devina mengambil seragam olahraga Sherina. Ia tersenyum miring menatap seragam Sherina.

"Hm Sherina, Sherina.. Lo polos. Goblok pula. "

Tawa mereka bertiga pecah. Tidak lama kemudian suara peluit pak Bima mulai terdengar. Peluit yang menandakan untuk segera berkumpul dilapangan.

Devina langsung menyembunyikan seragam Sherina di loker sekolahnya. Lalu, ia menyusul Anggi dan Amelia yang sudah berlari menuju lapangan.

"Sudah kumpul semua? " tanya pak Bima, menyapu pandangan disekitarnya.

"Sudah pak. " sahut semua murid bersamaan.

Pak Bima menganggukkan kepala, "baiklah materi hari ini adalah lari jarak jauh. Nanti kalau yang namanya merasa terpanggil segera mengambil posisi lari. " jelas pak Bima yang mendapatkan anggukan kepala dari semua muridnya.

"Anggita Lyara Anggara, dan kamu Audrey Amelia. " tunjuk pak Bima kepada Anggi dan Amelia.

Keduanya segera mengambil posisi awal. Ketika peluit pak Bima ditiup, Anggi dan Amel segera berlari kencang.

Devina melipat kedua tangannya didepan dada. Senyuman miringnya semakin kentara ketika sang empu memikirkan nasib musuhnya saat ini.

"Aduh cupu, kasian banget si lo. Nilai olahraga lo jadi kosong deh, "

Devina terkekeh licik. Pandangannya menatap punggung Anggi dan Amel yang tengah berlari mengelilingi lapangan sekolah.

Kini giliran nama Sherina dipanggil. Semua murid sudah mendapatkan giliran. Hanya Sherina, dan beberapa siswa lain yang berstatus alfa.

Sebenarnya tadi Sherina sudah terpanggil. Namun karna tidak adanya sang empu, pak Bima jadi melompati nama Sherina dengan siswi lain.

Kali ini yang terakhir. Jika Sherina tidak datang, dengan sangat berat hati pak Bima akan mengisi daftar hadirnya dengan Alfa.

I AM really×not BAD [END]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang