THIRTY-THREE

6.4K 433 7
                                    


I am really×not bad.

Jika sebelumnya Sam yang sering tidak berangkat, hari ini giliran Sherina yang tidak berangkat sekolah.

Tidak ada kabar, tidak tahu alasannya pergi, sudah dua hari Sherina menghilang.

Sam menatap nanar layar ponselnya, sudah ia kirimkan banyak pesan tapi tidak sedikitpun dibuka oleh sang empu.

Sam hanya mempunyai satu hari yaitu besok, jika ia masih belum menemukan Sherina, itu artinya BLACKCARLOS dan BALLERICK akan melangsungkan baksos mereka tanpa Sherina.

"Udah Sam, jangan dipikirin kamu yakin kan kalo Sherina bakal kembali?" tanya Angelina serasa mengusap pelang punggung Sam.

Sam menjauhkan tangan Angelina dari punggungnya. Rupanya Sam masih marah dengan Angelina, karna kesalahan gadis itu yang menjelek jelekan kekasihnya.

"Sam? " Angelina menatap Sam tidak percaya.

"Pergi! "Perintah Sam meninggikan nada bicaranya. Ia menyentak Angelina, gadis yang seumur hidupnya tidak pernah mendapatkan sentakan kasar dari seseorang.

Perasaanya sangat halus. Tidak bisa menerima bentakan yang kasar, Angelina langsung memecahkan tangisannya.

Pelan pelan Sherina melangkah mundur, gadis itu mulai berlari pelan meninggalkan Sam yang saat itu juga langsung menyadari kesalahannya.

"Lina,"

Sam mengacak rambutnya frustasi. Ia tidak ada sedikitpun niat untuk membentak Angelina, Sam langsung berlari menyusul Angelina, ia tidak mau membuat gadis itu berfikir yang tidak tidak tentang dirinya.

Sam bisa melihat Angelina dari belakang gadis itu. Benar dugaannya, saat ini sang empu tengah menangis.

"Lina? "
"Sekarang kamu berubah, semenjak kamu kenal Sherina kamu udah bukan lagi Sam yang aku kenal dulu. " ucap Angelina masih setia menangis, tanpa mau melihat wajah Sam.

Sam menghela napas pelan, sebenarnya ia tidak ada maksud untuk bertindak kasar kepada Angelina.

Sam hanya tidak suka jiga gadisnya dijelek jelekan oleh orang lain, apa itu salah?.

"Sorry, gue akui gue salah. Tapi tolong jangan nangis Lina, gue nggak bisa liat lo nangis gini. " kali ini Sam tidak hanya bicara saja, ia juga langsung membalikan tubuh Sherina dan memeluknya erat.

"Hiks. Janji kamu nggak bakal kasar lagi?"

Sam mengangguk, "iya gue janji. "

***
Sherina mengambil posisi duduk disamping Ira. Sebenarnya Sherina tahu kalau saat ini Ira tengah marah besar dengannya.

Sherina menyodorkan satu cangkir coklat hangat untuk Ira. sang empu tidak menerimanya, ia lebih tertarik dengan layar laptopnya daripada manusia disampingnya.

"Kamu nggak usah takut aku jadi saingan kamu Ra. "

Sherina menyeruput coklat hangatnya yang tadi tidak di terima oleh Sheira.

Sang empu yang merasa diajak bicara kini langsung menatap Sherina tidak suka. Selain tidak suka, ia juga sedikit merasa terkejut karna dengan tiba tiba Sherina membicarakan kontak kerja mereka.

"Gue nggak takut sama lo! "Tegas Sheira menekankan kata demi kata.

Sherina tersenyum sinis, "aku nggak ngomong kamu takut Ira. Aku nyuruh kamu jangan takut, keliatan banget kalo kamu khawatir sama kontrak kerja kamu."

"Sebenarnya aku udah nolak pekerjaan model itu. Aku nggak suka sama bos mudanya, sombong banget. Tapi karna bos realnya yang maksa, jadi aku ambil lumayan kan biar nggak jadi beban papa lagi. Oh ya, kamu tenang aja, aku dapet pemotretan iklan kok bukan majalah." sambung Sherina yang menjelaskan panjang kali lebar.

I AM really×not BAD [END]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang