TWENTY-SIX

4.3K 362 16
                                    


I am really×not bad.

Sesampainya dirumah, Sherina langsung memberikan ongkos taxi kepada pak Udin.

"Makasih ya pak, "
"Iya neng sama sama. "

Sherina mengedarkan pandangan sekitar. Rumahnya sangat sepi, tidak seperti biasanya.

Hari semakin sore, dan Sherina harus segera masuk kedalam rumah.

Sherina menaiki tangga antara lantai satu menuju lantai dua. Benar benar sepi seperti tidak ada penghuni didalamnya.

"Mama?.."
"Papa?.. "
"Anggi?.. "

Tidak ada sahutan. Semakin lama hari semakin gelap, dan Sherina langsung menghidupkan lampu rumah dari ruang ke ruang.

Sherina tidak mau ambil pusing. Mungkin saja semua orang memang belum pulang.

Sherina kembali memulai aktifitasnya. Mandi, mengganti baju lalu membereskan ranjang tidur yang terlihat acak acakan.

Sherina menghela napas pelan. Ia me-charger ponselnya, lalu pelan pelan mulai menutup kedua matanya untuk istirahat.

Suara bising tetangga rumahnya sangat menganggu. Sherina tidak bisa istirahat karna suara deru motor tetangganya seperti sengmama. dibunyikan.

"Argggh nggak bisa tidur. "

Sherina lebih memilih bangun dan mengambil air minum didapur bawah.

Semua orang belum juga kembali. Semakin malam, bukannya sudah dirumah, semua orang malah belum menandakan sedikitpun pertanda pulang.

Perhatian Sherina berhasil teralihkan melihat kertas diatas meja ruang tamu.

Langkahnya mendekat, tangannya meraih benda tersebut lalu dengan lihai keduanya matanya mulai membaca isi surat antusias.

Hai anak mama yang cantik. Semoga Sherina baca surat ini ya.

Mama harap kamu bisa menerima semuanya dengan baik She. Kamu sudah dewasa dan harus bisa menerima semuanya baik baik.

Baca surat ini sampai akhir, dan jangan berhenti ditengah kata demi kata yang mama tulis didalam sini.

Sherina mengerutkan dahi, gadis itu semakin penasaran dengan kalimat selanjutnya dan mulai membacanya kembali.

Hari ini bi Imah berhenti kerja. Mama harus pergi sama papa dan Anggi ke prancis.

Keberangkatan pesawat kami akan dilandaskan nanti pukul 9 malam.

Sherina menatap jam tangannya, malam ini sudah menunjukkan jam 10 malam itu tandanya keberangkatan Marisa sudah berlangsung.

Sengaja mama sama papa ninggalin rumah sama kamu, jaga rumah baik baik dan masalah kebutuhan kamu yang lain, mama akan tetap kasih.

Anggi juga ikut bareng mama papa. Tadi pagi papa sendiri yang meminta waktu libur Anggi dari pihak sekolah.

Mama nggak bisa sering sering ngomong sama kamu. Sekalian ini semua juga untuk melatih diri kamu agar mandiri.

I AM really×not BAD [END]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang