[END]
"Shut up your fucking mouth! or maybe I'm gonna kill your family and your close friends? Which one pretty"
"why you don't kill myself?"
"Because I love you. I'm fallin' in love with you. You must be my wife, okay pretty?"
"No, you lied to me"
...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
The King Of Psychopath is Huang Renjun
‼️BLOOD WARNING‼️
•••••
Alkisah, hiduplah seorang Raja terkenal bengis dan jiwa psikopatnya. Raja ini memegang tahta hampir bertahun tahun lamanya. Sebuah rekor untuk dia dibanding dengan raja raja sebelumnya.
Jelas dia paling ditakuti oleh semua rakyatnya dan juga bawahan istana. Dia adalah Raja sekaligus Tuhan, agar semua tunduk kepadanya. Dan itu sudah terjadi bertahun tahun lamanya.
Dia Huang Renjun, Raja termuda yang diangkat menjadi Raja sejak usianya yang masih belia. Usianya yang sangat belia untuk belajar tentang politik budaya maupun ekonomi di Negeri ini.
Dia terpaksa menggantikan Ayahnya yang gugur akibat penghianatan oleh Sang Ibu. Bahkan Huang Renjun kecil hampir terbunuh jika Ayahnya tidak segera melindungi dia, alhasil sebilah pedang berlambang Kerajaan Ibu-nya berhasil menembus dada Ayah-nya.
Ibunya gila, entah kenapa dia rela menjadi pemberontak di Kerajaan Suaminya dan bahkan membunuh King Reynard tepat dimata putra semata wayangnya itu.
Sungguh masa lalu yang kelam.
Malam ini terasa sunyi, hanya ada sebuah gesekan kuas yang beradu dipermukaan canvas yang sudah berwarna. Mata tajam itu terlihat telaten saat memberikan coloring disetiap garis gambarannya.
Ketika hendak mengambil cat di palet. Pergerakan tangannya terhenti, ia menggertakkan giginya dan mendorong nakas disampingnya hingga terjungkal sampai cat warna yang sengaja diletakkan disana jatuh berceceran dan bercampur jadi satu.
"JISUNG!" Panggil Renjun dengan nada yang mulai menakutkan.
Seseorang yang disebut namanya tadi buru buru membuka pintu ruangan dan menghampiri Tuannya yang sudah memasang wajah garang.
"Ada apa Raja?"
Jisung menunduk saat Renjun menatap tajam ke dia. "Bukankah aku sudah bilang? AKU MEMBUTUHKAN LEBIH BANYAK WARNA MERAH!" gertaknya.
"S-saya teledor, mohon maaf Raja" kata Jisung tetap menunduk.
Renjun tertawa sarkas begitu mendengar Apologizedari bawahannya ini. Dia berdiri dari duduknya lalu berjalan mendekati pemuda itu yang sudah gemetar saat bayangan Raja-nya mulai mendekati dia.
Renjun tersenyum miring disaat ia mendekati bagian sisi kanan leher Jisung. Auranya yang menyeruak membuat Jisung menahan nafas untuk kesekian kalinya. Bulu kuduknya juga ikut berjengat saat Renjun mendekatkan bibirnya tepat di telinga pemuda itu.
"Apa aku harus membunuhmu sekarang. Agar darah merah milikmu terpampang jelas pada lukisanku, Park Jisung?"
Jisung mati kutu begitu Renjun mengatakannya. Dia hanya bisa menggeleng tidak bisa mengucapkan sepatah kata pun seakan mulutnya tiba tiba terkunci rapat dengan sedirinya.
