38. Desire

611 114 22
                                    

‼️BLOOD WARNING‼️
🔞

❝jangan sampai terlihat❞

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

jangan sampai terlihat❞

°°°°°

"jeno?"

dante mengintip dari balik pintu besi itu. dari dalam kamar, jeno tidak menggubris sapaan ayahnya itu. mengucapkan satu kata saja ia tidak sudi apalagi memberi sambutan kedatangan ayahnya itu.

jeno tengah memandang dunia luar yang sangat ia rindukan. ah—walaupun ia terkurung belum selama rapunzel tapi cukup membuat psikis jeno hampir gila.

"jeno, ini ayah" ucapnya sekali lagi memandangi sang anak yang lebih kurus dari sebelumnya.

bibir pucat nan pecah itu masih tertutup rapat. dia juga tidak bisa bergerak leluasa karna kedua kakinya di rantai atas perintah mark.

karna beberapa hari yang lalu dia pernah melakukan hal brutal dan bahkan menyelakai dirinya sendiri. saat itu mark mengancam jeno untuk tenang jika tidak semua anggota geraknya akan di rantai.

atau bahkan di rantai dengan rantai berduri? yah jeno berfikir seperti itu.

klek!

akhirnya pintu itu terbuka dengan lebar, dante sepenuhnya masuk ke dalam kamar kematian itu. dengan langkah berat ia berjalan ke arah jeno yang sedang berdiri membelakanginya.

"aku dengar, kau jarang makan? padahal sebentar lagi kau menikah" bukanya.

"aku. tidak. akan. menikah." balas sang anak dengan setiap penekanan dalam ucapannya itu.

dante berdecih yang awalnya memandang sang anak kita beralih dengan mengikuti arah pandang anaknya itu.

"kau merindukan dunia luar bukan?"

jeno hanya diam terus memandang lurus ke arah spot yang menarik perhatiannya itu. terdapat satu pasang prajurit dan pelayan yang diam-diam bermesraan disana. dante juga melihatnya.

"percayalah hidup mereka tidak akan beruntung begitu mencintai satu—"

diam-diam jemari jeno menggulung dan berakhir dengan kepalan kuat, dia melirik tajam ke arah dante dengan sorot mata yang susah di artikan.

"sebegitu bencinya kau tak merestui aku dengan serena?" potongnya kemudian.

dante memdecih diiringi dengan senyum kecil. sejenak kepalanya ia gerakkan ke bawah dan berakhir membalas tatapan tajam oleh sang anak.

"benar, charlotte lebih baik"

"bahkan jika aku memutus keturunan kerajaan demi serena pun aku sanggup, ayah!"

The King Of Psychopath | Huang RenjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang